Déka (10)

30.6K 1.4K 6
                                    

Huuaaa makasih ya readers, kalian mau baca ceritaku. Dan makasih buat yang udah vote.

Tanpa kalian , aku mungkin ga akan sampai sejauh ini.

Chapter kali ini, aku dedikasikan buat hopliarista yang udah ngingetin ada typo di Chapter Treis.

Okeh, selamat membaca readers!!

1k view for next ??
.
.
.
.
Brianna Pov

Saat ini aku sudah berada di dalam jet pribadi milik kevin, entahlah sepertinya aku merasa tidak asing. Aku bahkan merasa nyaman bersama kevin, yah walaupun aku tidak mengenalnya.

Tapi aku merasa sudah lama mengenalnya, apa mungkin dia memang ada dalam memoriku yang hilang?

"Kenapa memperhatikanku?" sial, aku tertangkap basah sedang memandanginya. Kevin sialan, mau di taruh mana harga diriku?
"Aku, merasa tak asing denganmu. Dengan jet ini, aku juga merasa tak asing"

"Memang, bahkan pilot dan pramugari disini sangat mengenalmu. Kita memang sering naik jet ini."
"Sebenarnya hubungan kita apa?"
"Teman se akademi."

"Akademi? Maksudmu?"
"Akademi FBI, Akademi pelatihan untuk di rekrut menjadi anggota FBI."

"Maksudmu kita anggota FBI?"
"Belum, tapi kita yang terbaik. Ayahmu adalah mentor kita."

"Ayah? Juga anggota FBI?"
"Mata-mata juga eksekutor terbaik"

"Waw, pantas aku merasa tak asing dengan senjata di arena bermain alex"
"Senjata kau bilang mainan? Dasar Psycho"

"Memang, tapi tidak sampai alex mengganti target dengan sarah. Bisa saja aku membunuhnya"
"Kau bahkan tak pernah meleset"

Tiba-tiba Dr.white ikut duduk di depanku dan mulai ikut dalam obrolan kami.
"Jadi kau meghilang sejak sma untuk masuk FBI?" tanya Dr.White.
"Ya begitulah"
"Tapi kenapa?"

"Waktu itu aku di culik oleh musuh kakak, dan yang menyelamatkanku adalah ayahnya angela dan bahkan kakakku sendiri tak peduli padaku. Jadi aku memutuskan untuk menjadi muridnya. Aku tinggal dengan uncle sam, dan berteman dengan angela."
"Oh, sedekat itukah kita?" tanyaku

"Seperti itulah, oleh karena itu aku sudah menganggapmu seperti adik perempuanku."setelah mengucapkannya kevin langsung berlutut di depanku dan menggenggam kedua tanganku.

"Maafkan aku el, waktu itu aku tidak bisa melindungimu. Aku pingsan begitu saja tanpa bisa mencegah mereka melindungimu. Aku janji, kali ini aku akan melindungimu princess." ia lalu mengecup kedua punggung tanganku. Oh, manis sekali. . .

Lalu aku mencubit kedua pipinya gemas hingga air mata berkumpul di sudut matanya.
"Sialan kau, aku lebih berharap kau tetap menjadi anna yang lemah lembut dari pada angela yang garang bak macan" ucap kevin sambil memegangi kedua pipinya.

"Kau tidak boleh membantah princessmu ini, prince"
"Ya ya, baiklah tuan putri."
"Keadiannya di taman?"
"Kau ingat?"
"Waktu kau memanggilku angela, ingatan itu muncul begitu saja"

"Hei kalian, mesra-mesra.annya nanti saja. Kau berhutang banyak cerita padaku keponakan." ucap Dr.White.

"Ah baiklah" kevin mulai beranjak dari tempatnya berlutut dan menghampiri dr.white.
"Tuan putri ku tinggal dulu ya, pangeranmu ini ada urusan sebentar. Jangan menggoda siapapun atau ku ikat" lalu kevin dan dr.white meninggalkanku sendirian.

Jadi aku ini murid terbaik di akademi FBI, ayah juga anggota FBI dan mentorku juga kevin? Kevin temanku, dan tinggal denganku. Aargghhh, fakta apa ini?! Kepalaku sangat pusing jika mengingatnya.
.
.
.
Di Paris . . . . . .

Agorástike [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang