Eíkosi dýo (22)

19.5K 1.1K 16
                                    

Bosen ya?? Jelek ya. Huhuhu, sedihh 😖😖😖

Aku berusaha bikin cerita yang bagus kok, entah kenapa merasa jelek. Seburuk itukah ceritaku.

Udah ah sesi curhatnya, selamat membaca.

Hayo sapa kemaren minta jangan sad ending. Enggak gini lo. Supres isinya. . .

.
.
.

Flashback.
Author Pov.

"Sepertinya dia telah menemukan markas ini? Bagaimana?" tanya james.
"Aku harus pergi, aku tidak mau bertemu dengannya."

"Lalu bagaimana dengan hartaku?"
"Jika benar dia (mencintaiku) sesuai tebakanmu, maka dia akan hancur menemukanku mati bukan ditangannya. Bukannya dengan begitu kau tidak akan mendapatkan saingan yang berarti?"

James berpikir sebentar sebelum menganggukkan kepalanya mengerti.

"Apa rencanamu?"
"Pura-pura mati"

"Maksudmu?"
"Biarkan aku pergi dengan kapal kecil, aku akan meledakkannya sesuai aba-abamu. Aku bisa melakukannya dengan baik"

"Baiklah"

Flashback Off
***

Angela Pov

Sesuai aba-aba aku langsung meledakkan kapal yang aku kemudikan. Lalu sebelum kapal itu benar-benar meledak, aku menyelam ke dasar sungai dan berenang menjauh dari lokasi ledakan.

Waktu kurasa sudah berenang jauh, aku naik kedaratan dan melepaskan baju anti air yang aku kenakan.

Aku berjalan cepat meninggalkan tepian , berusaha berada sejauh mungkin dari titik terakhir aku berdiri.

Takut terkejar, aku mulai berlari ke manapun yang bisa aku tempuh. Rambutku yang basah mulai membasahi bajuku, terpaan angin membuat kepalaku pusing.

Kepalaku yang berdenyut, membuat kepalaku berasa di pukul ribuan kayu. Suara klakson mobil pun tak ku perdulikan, yang aku tahu kepalaku pusing, pahaku basah dan gelap-

***

Entah keberapa kalinya aku pingsan, yang jelas sekarang aku terbangun di kamar rumah sakit. Sesosok pria berwajah asia tengah memandangiku dengan cermat.

"Sudah bangun nona? Mau aku panggilkan dokter?"
Aku hanya menganggungguk lemah.

Iapun beranjak dari tempat duduknya dan memanggil dokter.

Tak berselang lama pria tadi datang bersama seorang dokter wanita.

"Siapa namamu nona?" tanya dokter itu.
"Angela" jawabku.

"Kau tadi pingsan di jalan, dan mengalami pendarahan. Beruntung tuan ini membawamu kemari. Jaga kandunganmu nona, kandunganmu masih menginjak 1 minggu dan ini usia rawan. Beruntung janinmu sangat kuat, oh ya, berapa usiamu?"
"19"

Terlihat wajah dokter itu juga pria tadi kaget mendengar usiaku.
"Usiamu terlalu muda nona, kau mau mengugurkannya?"
"Dan menambah dosaku? Tidak, aku akan mempertahankan bayi ini apapun resikonya"

"Kau ibu yang tangguh nona, jaga bayimu. Dimana ayah bayi ini?"
"Dia orang yang sama dengan orang yang ingin melenyapkan anakku dengan tangannya."

Dua kali, dua orang itu terkejut dengan penuturanku.
"Ehem, maafkan aku nona. Aku pergi dulu, masih ada pasien yang harus ku periksa."

Sepeninggal dokter wanita itu, pria tadi duduk di sampingku dengan canggung.
"Siapa namamu Tuan?"
"Aaron"

"Terima kasih Aaron, karna kau telah menyelamatkanku. Mungkin aku akan kehilangan bayiku jika kau tidak menolongku tadi"
"Apa kau tadi kabur dari suamimu?"

"Aku tidak pernah menikah, bisa di bilang Aku kabur dari orang yang memperkosaku , dia juga yang membuatku hamil dan sekarang dia ingin melenyapkanku."
"Kau punya tempat tinggal? Dimana rumah orang tuamu?"

"Apa bagusnya pulang ke rumah orangtuaku? Dia telah membunuh ayah dari sahabatku? Tidak ada tempat untukku pulang"
"Kalau begitu, maukah kau tinggal bersamaku?"

Akupun langsung menatapnya dalam-dalam dan menangis sekeras yang aku bisa.
"Aku anak dari seorang pembunuh dan orang yang memperkosaku ingin melenyapkan anakku. Apa salahku?? Tidak bisakah aku menjadi gadis normal seusiaku?!" raungku frustasi.

Pria tadi, Aaron, memelukku dan mengelus puncak kepalaku.
"Bayimu bisa mendengar el, bagaimana jika bayimu ikut bersedih? Sstt. Jangan menangis , tidak ada dari mereka yang pantas kau tangisi." bisiknya.

Mendengar ucapannya membuat tangisku mulai mereda, nafaskupun mulai teratur dan aku mulai tertidur.

***

Alex Pov

Aku , kevin dan sam langsung mengecek lokasi ledakan dan hanya mendapati puing-puing kapal yang terombang ambing di atas air.

"Angela, dimana kau? Jangan bawa anakku pergi"
.
.
.
.
TBC

Terus kasih vomentnya yaa. . . .

Part selanjutnya. Bikin Oi Oi 😋

Agorástike [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang