EMPAT BELAS

71 38 1
                                    

Genta kembali merasakan sakit pada sendi-sendinya,namun mencoba bangun untuk pergi ke kampus.
Dengan sempoyongan Genta mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.

Saat menatap kaca,Genta menjerit kaget melihat perubahan wajahnya.
Tubuhnya yang semakin kurus,rambut yang mulai rontok,dan muncul ruam-ruam merah di sekitar kulitnya.

"Sepertinya ada yang salah sama tubuh gue. Selesai kampus gue harus check up ke dokter". Ucap Genta datar
******************
"Dari gelajah yang di lihat dan hasil check up, saya menyimpulkan bahwa anda di diagnosa mengidap penyakit lupus". Doker itu berbicara dengan berat hati.

"Luu....uuu....puusss...?". Genta menelan kasar salivanya

"Ya Lupus.Lebih tepatnya anda mengidap jenis Lupus eritematosus diskoid (DLE). " Dokter itu menurunkan kaca matanya, memijat pangkal hidungnya seperti merasa lelah.

"Bisa di cek ulang Dok?Mungkin saja alat checknya rusak". Genta kembali berharap alat checknya rusak.

"Alat kami sudah paling canggih dan dipastikan alatnya tidak rusak.Keakuratannya pun kami menjamin 90%".

Genta hanya terdiam.Meyakinkan dirinya bahwa apa yang dia dengar salah.

"Walau jenis lupus ini hanya menyerang kulit saja,namun jenis lupus ini juga dapat menyerang jaringan serta organ tubuh yang lain".Dokter kembali berucap sambil menulis resep obat.

"DLE biasanya dapat dikendalikan dengan menghindari paparan sinar matahari langsung dan obat-obatan".
Dokter memberi resep obat kepada Genta sambil tersenyum.

"Saya memberi anda obat anti nyeri saja. Jika merasa kurang baik,bisa hentikan dulu konsumsi obatnya dan kembali check up ke sini".

"Segala sesuatu sudah ada yang menentukkan.Anda tinggal memilih untuk bangkit atau menangis pasrah menghadapinya". Ujar Dokter itu menepuk pundak Genta,mencoba memberi semangat.
***************
Genta berhenti di depan SMA Pelita Harapan dengan senyum yang lebar,mencoba menutupi kesedihannya. Dia harus terlihat tegar apapun yang terjadi.
Hidup harus tetap berjalan meski kondisinya berkata seblaiknya.

Mata almond itu mengarahkan pandangnya mencari sosok Lestari di antara ratusan murid berseragam abu-abu.

"Genta?". Suara merdu yang di rindukannya di ikuti tepukan di bahunya terdengar kaget.

Genta berbalik.Mata almondnya bertemu dengan si mata coklat.

"Hay Lestari". Genta tersenyum gugup. Jantungnya berdebar dua kali lebih cepat.

"Ngapain Gen?Cari siapa?".

"Guu..uuu..ee.....Nyariin kamu Lestari,mau minta nomer kamu soalnya". Ucap Genta terbata.

"Ya elah Gen, minta nomer sampai bela-belain ke sini?". Lestari tersenyum melihat tingkah Genta.

"Ya udah,sini handphone lo".

Tanpa berucap Genta menyerahkan benda pipih berwarna hitam miliknya kepada Lestari.

"Udah gue save kok Gen.Btw,sorry.Gue duluan yah,udah di tunggu Daren soalnya.By Gen". Lestari berlalu meninggalkan Genta dan naik ke mobil sport hitam milik Daren.

Genta merasa sesak itu lagi,namun segera menepis perasaan itu. Kembali mengecek handphonenya dan senyumnya kembali lebar, melihat nama kontak Lestari yang di tulis si gadis cantik itu.

"Lestari manis kurangin susu kental manis".
***************
Kelar deh part ini... btw,nama kontak yang di tulis Lestari lucu juga yah..... bukan lucu sihhh tapi lebih ke arah narsis hehehehe....
Makasih yah buat yang setia masih baca... Luv you are😘😘😘😘
Salam sayang, Arstela,Babang Daren,Lestari manis kurangi susu kental manis,dan Babang Genta 😚😚😚😚😚😚😚😚😘😚😚

"Bitter Love" (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang