DUA PULUH SATU

79 34 4
                                    

Ada yang bilang titik terlemah seorang Lelaki sangat jarang untuk bisa diketahui,namun  yang harus kamu tahu. Itu semua cuman tipuan semata! Titik terlemahnya cuman satu : Gadis yang diCintainya mencintai Orang lain
-Genta Mahendra
****

Pengap dan gelap .
Itu yang Bunda rasakan saat memasuki kamar Putra semata wayangnya.
Tidak seperti biasanya Genta bangun agak siang, untuk itulah Bunda berniat membangunkanya.

Puntung rokok bertebaran dimana-mana.

Namun satu yang menarik perhatian perempuan paru baya itu, yakni Genta yang tidur dengan posisi yang sangat tidak nyaman.

Keringat membasahi keningnya.

Dengan cepat Bunda mengecak kondisi Putranya dan menjerit histeris disaat tangan Putranya penuh dengan ruam-ruam merah bahkan setelah diteliti dengan baik, ruam merah itu juga menjalar ke wajahnya.

"Genta???"....

Merasa namanya dipanggil,Genta membuka perlahan matanya namun hanya diam.

"Genta sakit? Mana yang sakit nak? Kita ke Dokter yah?". Suara Bunda mulai bergetar.

"Les...tari Bun".... ucap lelaki itu terpatah-patah.

Bunda menyatukan alisnya tanda tak mengerti, namun sedetik kemudian Perempuan Paru Baya itu mengambil Smartphone Genta yang ada di nakas dan segera mencari nomor telepon gadis yang dimaksud.
Agak lama mencari kontak Gadis itu, Bunda kembali menoleh pada Genta.

"Nama kontaknya apa Sayang?".

Genta ingin menjawab namun rasa nyeri yang hebat kembali menyerang tubuhnya.
Lelaki itu menutup mata agar Bunda tak tau bahwa Genta sedang kesakitan.

Bunda tak habis akal, Perempuan paru baya itu harus menemukan kontak Gadis yang akan menjadi penawar rasa sakit Genta.
Gadis yang membuat Genta tersenyum sepanjang hari.
Gadis yang membuat Putranya bertahan hingga sekarang.

Bunda menekan aplikasi Whattapps dan melihat Chat terakhir Putranya, yang hanya Chatting terakhir dengan satu Kontak.

Yang membuat Bunda tercenggang dan sedikit tersenyum melihat nama Kontak yang Genta berikan : "Gadis manis tanpa susu kental manis".

****

Genta membuka matanya perlahan, mencoba menetralkan matanya dengan keadaan sekitar.

Masih dikamarnya yang Dominan berwarna putih susu, namun tampak lebih rapi dan aroma lavender seolah menyapa indera penciumanya.

Netra almondnya menyapu pandangan,hingga kearah sofa dan tertegun mendapati seorang bidadari berwujud manusia yang tengah tertidur dengan pulas.

Genta mengucak matanya, mungkinkah ia salah lihat? Namun memang ternyata yang tertidur pulas di sofa itu adalah Lestari.

Genta turun dari atas tempat tidurnya dengan hati-hati. Tak ingin mengeluarkan suara agar gadisnya tidak terganggu, lalu beranjak mendekati sofa tempat gadisnya.

Lelaki itu tersenyum, sakit ditubuhnya secara ajaib menghilang digantikan rasa bahagia yang tentu tak biasa ia utarakan dengan kata-kata.

Dengan lembut ia membelai rambut Lestari,aroma shampoo strawbery menguar memberikan sensasi tersendiri bagi Genta.

Wajahnya terasa amat dekat dengan gadis pujaannya dan tentu saja hal itu tidak baik untuk kesehatan jantungnya.

Namun akhirnya dengan sedikit keberanian, Genta memajukan wajahnya dan dengan cepat mencium pelipis Lestari dengan sayang.

Rasanya Genta ingin dunia berhenti untuk kali ini saja. Dia sudah jatuh terlalu dalam untuk gadis yang ada dihadapanya.

Ada perasaan sayang yang teramat besar.

Ada ketulusan yang ingin Genta tawarkan.

Ada perasaan untuk menjaga dan melindungi Lestari semampu dan sebisanya.

Namun kenyataan kembali menamparnya, bahwa Lestari bukan MILIKNYA.
Dan mungkin tidak akan pernah bisa membalas perasaanya.

Sebagai manusia biasa Genta memiliki rasa Ego untuk mendapatkan Lestari apapun caranya tetapi Naruninya menang disaat ia tahu bahwa Cinta tak seharusnya memiliki.

Ia terlalu lama berpikir sampai tak terasa bahwa Bunda sudah berdiri dihadapanya.
Membawa baki berisi susu dan sepiring nasi.
Vitamin dan obat-obatan tak lupa wanita paru baya itu selipkan.

"Lestari sudah menunggumu dari sore setelah kamu pingsan,syukurlah kamu sudah sadar". Bunda menjelaskam tentang mengapa gadis yang dicintainya berada disini.

"Kamu pintar milih pacar Gen. Selain cantik, dia sangat santun dan tentunya telaten dalam mengerjakan sesuatu,apalagi merawatmu.
Bunda gak perlu khawatir lagi tentang kondisi kamu selagi ada Lestari". Lanjut Bunda seraya menaruh baki yang dibawanya ke atas meja.

Genta mengangguk dan tersenyum masam mengiyakan apa yang Bunda bilang,lalu mengambil susu dan meneguknya hingga setengah. Tak lupa memakan nasi goreng yang dibawa Bunda.

"Jangan lupa vitamin dan obatnya juga dihabiskan,walau sejujurnya obatmu cuman satu : Lestari". Bunda tersenyum tulus lalu mencium kening Putera semata wayangnya penuh Cinta,lalu pergi dari kamar Genta.

Genta menelan salivanya dengan kasar, tak mengelak bahwa yang membuatnya bertahan saat ini hanyalah Lestari Maharani.

"Seandainya pun gue gak bisa memiliki Lo,tolong jangan ninggalin gue. Setidaknya dengan dekat sama lo kayak gini, itu udah lebih dari cukup. Lo salah satu alasan terkuat buat gue mau bertahan hidup sampai sejauh ini". Genta berbisik sebelum kembali mencium kening Lestari dengan sayang.

*******
Huaaaaaaaaahhhhhhhhhhh... kelar juga part ini😂
Ada tisu???😂😂😂
Dalam bgt kan? saya nulisnya pake hati semoga feelnya dapet
Maaf updatenya lama soalnya lagi sibuk sama kegiatan di dunianya
Ok ... jgn lupa vote dan komennya.
Sayang kalian semua😘

"Bitter Love" (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang