PROLOG

246 66 6
                                    

Semua berawal dari sini .
Matahari tampak malu-malu keluar dari peraduaannya
Deburan ombak mewarnai pagi yang tenang.
Seorang gadis kecil sibuk membangun istana pasir . Tangan gembulnya lincah memasukan pasir ke dalam ember .
Tiba-tiba seorang lelaki yang sebaya dengannya datang dan merusak istana pasir gadis tersebut.
Merasa kesenangannya di ganggu gadis kecil itu mencari sumber masalah yang menganggu paginya.Mata coklat milik gadis itu bertatap langsung dengan mata kopi lelaki itu.
Cengiran khas keluar dari bocah lelaki tadi yang merusak istana gadis itu.
"Maaf aku tidak sengaja "
Si gadis tersebut hanya diam.
Pipi gembulnya memerah menahan tangis.
"Aku minta maaf , aku berjanji akan membantu mu membuat istananya kembali. Bahkan yang lebih bagus lagi. Aku berjanji "
Lelaki itu kembali berucap sambil memberikan jari kelingkingnya kepada gadis itu.
" Pinky Promise ? " sang gadis berpipi gembul memberi jari kelingkingnya kepada lelaki itu.

"Pinky promise . Kita sudah berdamaikan kan?  Aku Daren , siapa nama mu ?" Sang bocah memberi tangannya untuk berkenalan sambil tersenyum manis.
"Lestari . Pangil saja Lesta "
Gadis berpipi gembul menerima uluran tangan sang lelaki dengan senyuman yang tak kalah lebar, melupakan kekesalannya kepada Daren .
Daren merogoh sakunya mengeluarkan miniatur berbentuk piano dan memberikannya kepada Lestari.
Lestari menyatukan alisnya tanda tak mengerti
"Sebagai permohonan maaf ku . Di jaga yah " . Daren menjelaskan sambil mengambil sekopan pasir dan ember untuk kembali membuat istana pasir Lestari yang sempat di rusaknya.
Sekarang istana pasir itu bukannya cuman milik Lestari Maharani, tetapi juga milik Daren Prasetya.

"Bitter Love" (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang