DUA PULUH DUA

61 32 10
                                    

Kamu tahu, jangan pernah berbohong untuk alasan apapun. Karena jika seseorang itu sudah kecewa, kamu bukan saja melukainya namun juga membunuh kepercayaannya secara perlahan.
-Daren Prasetya

*****
Hujan .... Lagi-lagi hadir disaat yang tidak tepat. Memupuk rasa sakit yang menguar tanpa di minta.
Lelaki itu merapatkan jaketnya, mencoba mencari kehangatan walau hatinya saat ini buruk. Secangkir kopi yang sudah mendingin tak di sentuhnya sama sekali.  Netranya menatap intens foto yang dikirim Rebeca pagi tadi.
Hatinya kembali tercabik, melihat Lestanya jalan dengan pria lain.
Panggilan telepon menyadarkannya, dengan cepat mereject. Dia butuh sendiri, tak ingin ada penjelasan apapun saat ini.
Kembali menekan benda pipih dihadapanya dan menelpon Rebeca

"Halo Dar, gimana? Udah liat kan hasilnya ....." suara Rebeca terdengar mengejek

" Hmmm, bisa lo kasih kontak lelaki itu? Ada yang perlu gue selesaikan".

"Wow. That's good news. Boleh dong. Gue share nomornya lewat WA"

"Oke"

Sambungan telepon terputus.

Daren membanting handphone nya ke sembarang arah, sedikit menarik perhatian pengunjung kafe. Namun tak dipedulikannya.
Pria itu membuka dompet, mengambil selembar uang pecahan seratus ribu dan menaruhnya di atas meja dan dengan tergesa meninggalkan kafe dengan emosi yang membuncah.
*
Warung es kepala muda terasa menyesakan. Bukan karena udaranya yang tak mendukung,namun suasana mencekam yang tercipta, dari dua lelaki yang saling menyorot dengan tatapan ingin membunuh.
Yang satu ingin tetap mencintai dan menjaga apa yang menjadi miliknya selama ini.

Yang satu lagi ingin tetap mempertahankan gadis yang menjadi alasan terkuat untuk Dia hidup lebih lama.

Daren dan Genta.
Yah... Daren memang mengajak bertemu Genta untuk menyelesaikan semuanya.
Ia ingin lelaki dihadapannya menjauhi "Lestanya". Dengan amarah yang tak sedikit pun reda, lelaki bermata almond itu membuka bicara,

"Lo tahu alasan gue ngajak lo ketemuan disini?".

"Gue tahu, pasti tentang Lestari kan?". Genta tersenyum samar dibalik Jaket yang menutup sebagian wajahnya yang pucat.
Genta tidak boleh terlihat lemah, apalagi di hadapan lelaki yang menjadi saingannya.

"Gue minta jauhi Lestari" suara berat Daren memerintah.

"Maaf. Kenapa harus?". Genta memberi tatapan malas sambil menguap membuat Daren semakin jenggah.

"Dia kekasih gue. Dan gue berhak ngelarang siapapun yang berpotensi untuk merampas "MILIK GUE"

"Baru kekasih kan? Belum jadi milik lo sepenuhnya kan? Jadi gue berhak dong deketin Lestari atau siapapun selagi janur kuning belum melengkung". Genta tersenyum mengejek, merasa menang.

Daren mengepal tangannya, bersiap melayangkan bogem mentah ke arah lelaki tidak tahu diri dihadapanya. Namun niatnya terurung, Dia tidak ingin
membuat keributan. Tetapi dengan suara lantang dia menjawab,

"Gue bukan lelaki jagoan atau apapun. Tapi satu yang lo harus tahu, gue gak suka "GADIS" gue di ganggu. Dan kalo sampe lo berani deketin Lestari lebih dari ini, Lo bakal tahu akibatnya. Dan ingat, gue gak pernah main-main sama Ucapan Gue. Jauhin Lesta, masalah kita selesai". Daren berdiri dengan elegan dan pergi meninggalkan Genta yang sama sekali tidak terusik dengan ancaman Daren. Sebelum Daren menjauh, suara Genta memanggilnya,

"Tunggu".

Daren berbalik 180 derajat menghadap Genta dengan tatapan malas.

"Gue gak bakal jauhin Lestari. Dan gue juga gak pernah takut sama Lo! Kita bertarung secara jantan. Jika gue berusaha dan Lestari tetap milih Lo, gue bakal mundur. Tapi kalo gak, jangan harap gue bakal nyerah gitu aja. Dan ingat, ucapan gue juga gak MAIN-MAIN". Genta tersenyum simpul melihat Daren yang tampak terganggu dengan pernyataan Genta barusan.

*
Lestari memainkan smartphone nya dengan asal. Merasa sedikit cemas karena Daren belum memberinya kabar dari tadi siang.
Gadis itu menatap tayangan serial upin dan ipin di hadapanya dengan tatapan kosong. Sambil kembali sesekali mengecek benda pipih yang ada di tangannya.
Karena sudah terlalu lelah, Lestari berbaring sambil mengangkat kakinya tinggi-tinggi ke sofa, menutup matanya sejenak. Mungkin tidur lebih baik, dari pada harus pusing memikirkan Daren.
Tiba-tiba kenyamanannya terganggu, saat ada tangan lembut yang mengelus rambutnya. Dengan mata yang sedikit terpejam, Lestari bangun dan langsung terpikak senang, melihat Daren disampingnya. Tanpa malu Gadis itu memeluk Daren dengan erat.

"Kamu kemana aja sih Dar, aku khawatir tau".

Daren tetap mengelus rambut Lestari dengan senyum yang merekah. Menghirup dalam-dalam aroma shampo strawberry yang keluar dari rambut kekasihnya.

"Maaf sayang. Lagi ada urusan".

Lestari berbalik, menghadap Daren dengan tatapan bingung.

Daren seolah mengerti apa yang di pikirkan kekasihnya. Dengan gemas Lelaki itu mencubit hidung Lestari dengan sayang.

"Urusan cowok. Oh iya aku bawain Martabak spesial kesukaan kamu".

Mata cokelat Lestari berbinar, Daren selalu tahu cara membuat Mood Gadis itu kembali baik.

Daren selalu menjadi sandaran saat Lestari butuh tempat sandaran.

Daren selalu sigap menjadi pacar sekaligus mengantikan sosok Ayah yang dirindukan Lestari.

Hanya Daren yang mampu memahami Lestari sejauh ini. Lalu apakah ada alasan lain untuk gadis itu berpaling?

Tanpa diminta, gadis itu langsung membuka bungkusan martabak dihadapannya dan memakan nya dengan khidmat.

Daren tersenyum bahagia melihat Lestari, dan tak sadar saat dengan lembut Lestari menyuapi nya.

Daren memakan martabaknya dengan hati yang lega. Perkataan Genta yang sedari tadi mengusiknya kini perlahan menghilang. Dia tahu Lestari pasti akan lebih memilihnya.

Lelaki itu Kembali menarik Lestari kepelukannya, dengan sayang dia berbisik, "jangan pergi Les. Lo gak tahu sehancur apa saat gue kehilangan lo".

Lestari hanya tersenyum dan mengecup pipi Daren dan membalas, "Gue gak pernah berpikir buat pergi dari Lo Dar. Gue sayang banget sama Lo."

Daren tersenyum lega. Merasa tidak akan kehilangan Lestari. Dengan sayang di memeluk gadis dihadapannya mengecup rambut Lestari dengan cinta. Cukup sejauh ini, Lelaki itu merasa tak ada yang perlu di khawatirkan.

*
Yey Update Lagi ... Maaf lama yah teman-teman. Lagi sibuk di Dunia nyata soalnya... xixixixi

Gimana??? Menurut kalian Daren apa Genta ne yang bakal dapatin Lestari??? 😂
Ok, btw anyway busway😂😂, tinggal beberapa part Lagi bakal Tamat yah ceritanya
Makasih buat yang udah baca, yang udah support buat update (sayang kalian 😗😗😗) jgn Lupa Vote dan komen yah Guys

Love .. Love ... Love ❤❤❤

"Bitter Love" (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang