Lestari tengah menonton serial film kesukaanya,sambil memakan snack.
Suara pintu kamarnya terbuka tanpa berbalik pun Lestari tau siapa yang datang."Taruh aja seragamnya mbok...makasih yah". Lestari masih menatap penuh layar tipis di hadapannya.
"Sayang,makan pop cornnya jangan kebanyakan". Suara lembut yang di rindukan Lestari membuatnya berbalik.
Pop corn yang ada di tangannya terlepas dari genggammnya.
Dua bulan terakhir ini mama terlalu sibuk untuk sekedar berada di rumah.Membuat Lestari kesepian dan terabaikan."Oh.Mama..Sejak kapan peduli sama Lestari?". Jawab Lestari dingin.
Mama hanya tersenyum hambar, membersihkan pop corn yang tumpah dengan cekatan.
"Gak perlu mah,Lestari bisa beresin sendiri.Selama ini juga mbok yang beresin,bukan mama.Bukannya mama terlalu sibuk untuk melakukan hal ini?".
"Kamu belum dewasa untuk memahami apa yang mama lakukin.Yang terpenting itu semua untuk kamu". Mama menjawab dengan sendu.
"Untuk aku mama bilang?Aku gak butuh semua fasilitas yang mama kasih.Aku gak butuh uang jajan enam digit perminggunya.Aku hanya butuh kasih sayang mama!Udah cukup aku kehilangan kasih sayang papa.Sekarang yang aku butuhkan cuman mama!". Lestari mengumpat menemupahkan kekesalannya.
Air mata keluar tanpa ampun dari mata cokelatnya."Mama yakin kamu akan mengerti.Tapi bukan sekarang." Mama menarik nafas sebelum melanjutkan kalimatnya.
"Sekarang kamu tidur yah,udah malam.Good Nigth Dear". Mama berbalik menutup pintu. Meninggalkan Lestari dengan luka yang semakin dalam.
Air mata itu kembali mengalir,meluapkan emosi yang di pendam Lestari.
Suara kilat yang memekikan telinga,membuat Lestari berlari keluar. Lestari butuh tempat pelampiasaan. Tanpa mempedulikan bajunya basah,Lestari keluar menatap bulir-bulir air yang jatuh mengenai tubuhnya.
Bau tanah yang menangkan membuat Lestari merasa lebih baik. Hujan turun dengan derasnya,meleburkan emosi yang membuncah, menghapuskan air mata yang seharunya tidak ada,menguatkan Lestari bahwa alam juga ikut merasakan sesak yang di rasakannya.
*****************
Lestari memasuki kelas dengan rambut yang acakan,di tambah lingkar mata yang memperburuk keadaanya."Lesta lo kenapa?". Vania bertanya histeris melihat sahabatnya yang sudah mirip seperti mayat hidup.
"Gak papa". Ucap Lestari sambil menenggelamkan wajah di atas meja.
"Lagi marahan sama Daren yah?". Vania bertanya dengan nada hati-hati. Lestari hanya menggeleng.
"Atau sama Nyokap lo?". Vania mengecilkan suaranya.
Lestari hanya mengangguk,terlalu malas untuk bercerita.
"Ya udah kalo gak mau cerita sekarang.Tapi gue tetap akan jadi bahu bersandar lo,kapan pun lo butuh". Vania berujar lembut.
"Kok lo jadi melankolis begini sih?". Lestari merasa janggal dengan Vania yang biasanya cuek bebek dengan keadaan.
"Abisnya kembaran gue diem kayak patung".
"Gue?kembaran lo?Cantikan juga gue". Lestari menoyor halus kepala Vania.
Vania tersenyum melihat Lestari yang sudah kembali seperti biasa.
Itulah Lestari.Perempuan terkuat yang Vania kenal,Perempuan yang bisa menutupi kesedihannya."Serah deh serah.Demi semangkuk bakso gratis ibu kantin,gue iyakkan deh lo cantik". Vania tersenyum menggoda Lestari.
"Ya elah.Maunya di sogok cuman karna semangkuk bakso?Vania...Vania....Lo mau seribu mangkuk pun sanggup gue bayar". Lestari geleng-geleng kepala.
Vania hanya mengeluarkan senyum andalannya."Btw,gue udah jadian sama Dion". Vania menelan salivannya.
"What?selamat yah,akhirnya sahabat gue laku juga". Lestari tersenyum tulus.
"Maksud lo...gue selama ini gak laku gitu????iya???". Vania memonyongkan bibirnya.
"Yah gak gitu.Lo aja yang berpikiran kayak gitu.Tapikan lo jomblo akut,jadi heran aja lo udah punya pasangan". Jawab Lestari tanpa Dosa
"Lestariiiiiiiiiiiiiiiiiiiii........tegaaa lo yahhhhhhhhhh". Vania dengan geram ingin menoyor kepala sahabatnya.Tapi dengan langkah seribu Lestari berlari sambil tertawa puas menghindar amukkan sahabatnya. Vania adalah sahabat terbaikknya. Sahabat yang mampu membuatnya melupakan sejenak rasa sakit yang ada dengan tingkah anehnya. Sahabat yang baik adalah dia yang selalu mengenggam tangannmu dalam keadaan apapun.Bukan yang melepaskan saat jutaan rasa pedih mengoyak luka mu.................
*************
Semoga feelnya dapet ..
salam sayang,Arstela 😚😘😘😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
"Bitter Love" (TAMAT)
RomansaYour silence is my wound, Your happiness is my breath ❤ -Daren Prasetya ***** Lestari seorang gadis manis yang menjadi pelengkap dalam hidup Daren Prasetya(First Love). Begitupun Lestari menganggap Daren sebagai pengganti "sosok Ayah" dalam kehidu...