Cuaca hari ini kurang baik. Hujan yang turun sejak pagi, membuat Lestari sedikit merasa tidak enak badan. Di tambah suasana hatinya yang juga sekelam cuaca di luar.
Hidup harus punya pilihan. Apapun keputusannya semoga ini menjadi awal yang baik.
Gadis cantik itu menghela nafas, berpikir sejenak tentang semua yang terjadi pada kehidupanya akhir-akhir ini.
Tentang cinta segitiganya yang terlewat melampui pikiranya.
Tentang Daren lelaki tampannya, serta Genta dengan luka yang selalu menemani tiap detik kehidupan lelaki itu...
Pupil matanya membesar, setetes bening jatuh dari bola matanya yang indah, perempuan manis bimbang memilih Madu atau gula. Namun, hidup harus tetap berjalan bukan?
Lestari mengambil dua lembar kertas kecil, menulisnya dengan penuh perasaan. Menumpahkan semuanya tanpa jeda bertaut dengan mesin waktu yang akan membawanya pada kebebasan.
Setelah selesai, gadis itu menempelkanya pada dua bingkisan kado yang memang sudah dipersiapkanya dua bulan terakhir dan juga mempersiapkan hatinya atas keputusan yang dipilihnya sendiri.
"Semoga ini yang terbaik, entah akan jadi seperti apa aku tak pernah menyesal dengan pilihan ku"
-Lestari Maharani*****
Di seberang sana, kedua lelaki tampan menerima bungkusan kado dari sang gadis impian...
Cuaca Desember sepertinya bersahabat dengan hati Daren & Genta yang pergi bersama rintik hujan pagi ini....Miniatur piano yang pernah Daren titipkan pada gadis yang paling disayanginya kini dikembalikan bersama sepotong surat yang membuat hatinya tercabik.
Dear Daren,
Aku tau, saat membaca ini mungkin kamu akan binggung dengan keputusan ku. Aku pun sama binggungnya dengan ini, namun aku harap kamu bisa memahami hal ini...
Maaf, jika pergi ku membuat mu kecewa bahkan terluka tapi aku hanya ingin menentukan kebahagian ku sendiri dan tentunya tak mau melukai mu terlalu jauh.
Jaga dirimu baik-baik, kamu tak perlu mengkhawatirkan ku-Love, Lestari Maharani.....
********
Di ujung sana, lelaki berkupluk hitam tersenyum mengenggam sebatang coklat beserta sepotong surat manis.Matanya sedikit berkaca, namun direlung hatinya ada perasaan lega yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata.
Membaca sepotong kalimat, yang sudah di tebaknya akan seperti apa. Namun hatinya puas, dengan keberanianya mengutarakn semua hal yang selama ini dipendam kepada gadis bermata cokelat.
Yah, Genta sudah menyatakan cintanya pada Lestari. Tepat setelah gadis itu meminta waktu untuk menemuinya.
"Penolakan."
Lestari tak bisa membalas perasaanya, namun Genta puas dan merasa tidak menjadi pengecut lagi. Seperti yang sudah pernah Genta tekankan dari awal, cinta tak selalu bisa memiliki bukan? Namun, cinta akan selalu tau kemana dia harus berlabuh.
Lalu, dibawah deras air hujan pengawal Desember, Genta melepaskan perasaannya...
Dia tetap akan mencintai gadis manis bermata coklat itu, namun dengan cinta yang berbeda tetapi tetap dengan takaran rasa sayang yang sama besarnya seperti awal....
#TAMAT#
KAMU SEDANG MEMBACA
"Bitter Love" (TAMAT)
RomanceYour silence is my wound, Your happiness is my breath ❤ -Daren Prasetya ***** Lestari seorang gadis manis yang menjadi pelengkap dalam hidup Daren Prasetya(First Love). Begitupun Lestari menganggap Daren sebagai pengganti "sosok Ayah" dalam kehidu...