BAB 13

3.8K 371 3
                                    

Ranaya tengah menopang dagunya dengan satu tangan di meja kubikelnya, ia hanya melamun pikirannya terbang jauh entah kemana.

"Hoy." Dika menepuk bahu Ranaya membuat gadis itu sedikit terkejut.
"Lo kenapa sih dari tadi bengong mulu, lo emangnya nggak seneng apa doi nggak bakal sembur kita 2 minggu kedepan ?"

Sheh, belum tau si kunyuk !

"Iihh gue sedih tau, nggak ada moodbooster dong ya." Mbak Sela menimpali.

"Inget suami kali." cibir Dika.

Ranaya menghela nafas panjang tidak menggubris celotehan keduanya, ia malah melengos mem-print out laporan di meja sudut ruangan.

Ponsel Ranaya berbunyi tanda ada panggilan masuk, nama Kavin tertera di kotak persegi itu dengan nama samaran AnnoyingHeart ❤❤.

AnnoyingHeart ❤❤ is calling...

"Ra ponsel lo bunyi nih berisik." teriak Dika.

Ranaya menoleh, ia tidak berpikir Kavin akan menelponnya.

"Angkat aja paling bang Yugi."

"Bener nih ?" Dika kemudian merogoh ponsel itu di kubikel Ranaya, dahi Dika mengkerut saat ia melihat nama dari si pemanggil.

"AnnoyingHeart." gumamnya pelan.
"Hallo." sapa Dika.
"Loh Ranaya nya kemana ya ?" tanya seseorang di seberang sana.
Alih-alih menjawab pertanyaan, Dika malah mengeryitkan alisnya, ia pernah mendengar suara ini. Ini tidak asing baginya, dan benar ini suara boss nya.

"Pak Kavin ?" tanyanya ragu.

"Ya, ini siapa ya Ranaya nya ada ?"

"Ini Dika pak, Ranaya nya lagi meeting." bohong Dika.

"Oh gitu, yaudah tolong sampaikan tadi saya menghubunginya."

"Oh ia pak siap."

Dan orang diseberang sana menutup sambungan teleponnya.

Dika melirik Ranaya yang masih sibuk dengan print out nya ia menyeringai jahil. Lihat saja ia akan mengerjai Ranaya habis-habisan.
Ranaya kembali ke kubikelnya menyusun laporan yang sudah di print out nya.
Dika senyum-senyum mesem melihat Ranaya yang masih lempeng-lempeng aja.

"Nih." Dika mengembalikan ponsel Ranaya yang sedari tadi masih di pegangnya.

Ranaya mendongak agar bisa menjangkau ponselnya.

"Bang Yugi kan ?"

"Bukan." jawab Dika

"Heh, ayah gue berarti."

"Bukan juga." Dika kembali menjawab.

"Terus siapa ?"

Dika mengangkat bahunya pura-pura acuh padahal ia sudah tidak kuat menahan tawa.
"Nama kontaknya sih Annoying Heart terus ada love love nya, pas gue angkat dan nanya dia siapa dia bilang..." Dika sengaja menggantungkan ucapannya karena melihat ekspresi wajah Ranaya yang sepertinya sangat terkejut dengan mata melotot dan mulutnya yang terbuka.

"D-dia bilang apa Dik ?" tanya Ranaya gugup.

"Gue kira gue sahabat baik lo Ra, yang bisa lo andalkan buat sekedar menjadi pendengar budiman curhatan lo, tapi kayanya gue salah besar ya." Dika tersenyum getir, tentu saja dia sedang akting.

Ranaya mengatupkan bibirnya kemudian nyengir sambil menggaruk kepalanya seperti orang bodoh.

"Sorry hehe nanti gue cerita deh."

That girl, On Duty !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang