2017
Tibalah pada agenda rohis lagi yaitu muker yang dilaksanakan di bulan Januari. Agenda ini bertempat di masjid sekolah.
Hari pertama yaitu hari Sabtu dibuka dengan tilawah surah An-Naba, salah satu surat favoritku. Yang membacanya adalah Fikri dan Alfin, sesama ketua. Aku bisa sambil murojaah walaupun sedikit.
Singkat cerita, akhwat pulang pada sore hari sebelum maghrib karena kami tidak diizinkan untuk menginap di sekolah, jadi hanya ikhwan saja.
Esoknya, sekitar jam setengah 7 atau jam 7 kami sudah harus kembali ke sekolah. Lalu pagi itu pembacaan lpj dilanjutkan dan aku mendapat giliran. Kali ini aku membacakan lpj ku dari kementerian syiar dan media. Walaupun ada banyak hal yang membuat tersendat tetapi aku tetap bersyukur karena tetap sukses dengan lpj-ku. Setelah semua pembacaan lpj sudah selesai, aku membantu adik kelasku yang masuk di kementerianku dalam hal pembuatan proker baru.
Lanjut ke sidang komisi. Oh ya, soal alumni ikhwan sendiri yang datang ada Kak Imam, Kak Ihsaan, dan Kak Rae. Kalau Kak Fajri alhamdulillah tidak ada. Untuk presidium sidang sendiri ada Rijal dari kelas X MIPA dan Candra serta Jihan dari kelas XI MIPA.
Aku sebenarnya sangat berharap agar bisa satu komisi dengan Fikri, tetapi nyatanya tidak. Aku tidak tahu ini termasuk keberuntunganku atau tidak karena aku malah satu komisi dengan Kak Imam. Fikri di komisi A bersama Irfi, bersebelahan dengan komisiku alias komisi B, kemudian komisi C yang terdapat Kak Rae yang bertempat di lantai atas masjid. Terdengar sekali kalau Irfi banyak berbicara di sebelah sana. Aku sempat iri sih. Tapi tak apalah.
Tibalah waktunya untuk pemilihan ketua-ketua baru. Kalau Alfin dan Savira hanya tinggal dilantik saja sebagai ketua rohis dan kaput baru. Untuk kaput mpr calonnya ada Mei, Adel, dan Asri. Sebagian besar sudah pasti akan memilih Asri, termasuk diriku. Dan benar ia lah yang keluar sebagai pemenang. Kalau tidak salah, untuk calon ketua mpr nya itu ada Kosasih, Fikri, dan Farhan. Kami bingung antara Fikri dan Kosasih. Maka dari itu, kami semua yang ada di dalam forum ini meminta para calon ketua untuk tidak berada di dalam masjid agar kami bisa berembuk.
"Kalo Kak Fikri tuh enaknya karena dia udah punya banyak pengalaman sebagai ketua." kata Irfi yang beberapa kali menyebutkan kalimat yang sama yang terdengar seperti ngebet sekali ingin Fikri yang jadi ketua mpr nya.
"Duh, gimana ya jelasinnya." ucapnya lagi.
Aku sendiri juga sangat berharap ingin Fikri yang jadi ketua mpr selanjutnya. Aku jadi sedikit kesal dengan Irfi. Tetapi, ketika ada pendapat orang lain yang sedikit mengatakan kelemahan Fikri, aku juga jadi ikutan kesal, seperti yang dikatakan Tsani, walaupun aku akui memang benar.
Pendapat yang lain yang mendukung Kosasih adalah karena tidak ada salahnya mencoba orang yang baru atau berbeda. Lagipula, Kosasih ini juga orangnya tegas.
Maka, aku bismillah saja ketika saatnya voting untuk ketua mpr antara dua calon itu. Oh ya, caranya voting adalah dengan menutup kedua mata dan kita hanya mengacungkan tangan. Jadi yang menghitung adalah alumni yang lain. Aku lebih memilih mengesampingkan ego dan perasaanku yang menyebabkan aku lebih memilih Kosasih. Semoga pilihanku ini tidak salah dan dapat membawa perubahan yang lebih baik lagi untuk rohis.
Ketika pengumuman hasil voting dikeluarkan, hasilnya adalah Kosasih pemenangnya. Aku antara sedikit kecewa tapi juga sekaligus senang.
"Yah, kamu pengen banget ya kalo si Fikri yang jadi ketuanya?" kata Nisrina.
"Iya sih.." jawabku.
Sekarang tinggal pemilihan ketua forum silaturahim alumni. Calonnya ada Kak Rae, Kak Ihsaan, dan Kak Imam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Story
RomanceKehadiranmu yang tak pernah kumau, kuinginkan, dan bahkan kuharapkan. Kau yang pernah mengisi hari-hari di hidupku. Kau yang pernah mengubah segalanya di hidupku. Namun, jika kisah indah itu harus berakhir disini begitu saja, tak apa. Aku akan ikhla...