Menarik waktuku ke hulu
Memelas aku menatap ke langit
Adakah nasib cinta berubah
Dari yang mendung menjadi terangBila ku punya kesanggupan
Menghapus semua lumpur di hidupmu
Sementara di ujung hatiku
Tak sabar ingin membawamu pergi.(Harim di Tanah Haram - Irwansyah feat Zaskia Sungkar)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sosialisasi MTQMN 2019.
Anggaplah momen itu adalah kali pertama aku mengetahui namamu, yang kalau tidak salah, kamu yang jadi MC-nya. Iya kamu, Kak Adi. Orang yang mirip oppa-oppa Korea dari Teknik Elektro 2015. Kelahiran 1996. Selama aku perhatikan dirimu ketika berbicara di depan, aku dapat merasakan aura dan energi yang positif, bisa dibilang kharismatik juga sih. Aku seakan terhipnotis oleh kehangatan yang terpancar darimu.Untuk mtqmn, aku awalnya memilih hifdzil (hafalan) quran. Tapi karena ketidaktahuanku, ternyata ada cabang lomba cerdas cermat islam (fahmil quran). Aku pengen nyoba fahmil karena dari dulu belum pernah ikut lomba cerdas cermat. Apalagi setelah kuketahui, ternyata untuk hafalan qurannya yang aku ambil untuk 5 juz, yang kukira dari juz 26-30--tapi bukan, alias dari juz 1-5. Takut tidak sanggup, karena kesibukan lainku di himpunan juga, akhirnya aku memutuskan untuk pindah dari hifdzil ke fahmil, setelah mengabari ke kakak departemen pemikat yaitu Kak Vania. Padahal kalo di fahmil itu lebih luas, mencakup semua termasuk hafalan juga. Tapi enaknya karena fahmil itu termasuk tim, jadi bisa dibagi bareng-bareng. Kalo hifdzil kan untuk perorangan, kalo sendirian kan ga enak. Yhaaa wkwk.
Jadi, kalo ngga salah tuh, urutan aku ikut latihannya adalah hifdzil-panahan-fahmil (antara panahan sama fahmil tu aku lupa, kebalik atau ngga). Pernah di satu saat, aku lupa ini buat latihan hifdzil atau udah fahmil. Lupa juga ini pas cuma buat ngambil soal fahmil atau buat berangkat latihan bareng ke rumah ustadznya. Jadi, kan pada nunggu atau ngumpul di depan masjid kampus sama anak pemikat juga. Ngga lama, ada Kak Adi muncul dari nyebrang atau dari masjid gitu, nyamperin kami. Dia pake batik yang jadi dresscode anak-anak kampusku yang ikut mtqmn 2017. Selama nunggu itu, aku ngga tau kayak pengen senyum-senyum gitu liat dia. Dan kayaknya juga pas saat itu, dia nanyain namaku.
Sabtu, 6 Oktober 2018.
Pada tanggal 13 Oktober mendatang, aku, Ridho, Fatim, dan Kak Faw akan mengikuti lomba panahan di salah satu kampusku yang ada di Kranggan, Bekasi. Hari ini adalah jadwalnya technical meeting. Oleh karena itu, pagi itu kami bertiga (Kak Faw kalo ngga salah ngga bisa ikut karena ada kelas atau ngerjain tugas di kampus) dan tiga anak pemikat (Kak Adi, Kak Vania, Kak Dwi) berkumpul di masjid untuk berangkat bersama menggunakan transportasi online (mobil).Duh! Aku datang terlambat nih!
Aku sampai ditelepon oleh Kak Vania ataupun Kak Dwi. Sudah mau dekat lokasi sih.
Pas sekali, ketika sampai di depan masjid, yang lain sudah pada keluar, dan muncullah juga Kak Adi. Aku jadi agak tak enak hati. Kami pun menyeberang ke kampus untuk menaiki mobilnya.Jadi, kami akan menuju ke Stasiun Palmerah. Suasana di mobil masih biasa saja.
Sesampainya di stasiun.
Awal rencananya, dari Palmerah mau langsung ke Bekasi. Tapi ternyata, yang tadinya ingin minta tolong salah satu anak Al-Faruq 15 yaitu Kak Ivan, sempat tidak jadi karena ada masalah dengan mobilnya, tapi akhirnya dikonfirmasi lagi ternyata bisa. Alhasil, kami jadinya berangkat dari Palmerah sampai Stasiun Tanah Abang saja. Nanti kami akan menunggu disana untuk dijemput oleh Kak Ivan.Sambil menunggu kereta, kami sedang duduk-duduk di emperan stasiun.
"Jadi, ada yang mau diomongin nih." kata Kak Adi. Tentang perlombaan ini, atau persiapannya, atau tentang seputar mereka lah anak pemikat.
Aku lupa saat itu apa sedang melihat ke sekeliling, bengong atau ngelamun, atau ngecek HP. Tiba-tiba...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Story
RomanceKehadiranmu yang tak pernah kumau, kuinginkan, dan bahkan kuharapkan. Kau yang pernah mengisi hari-hari di hidupku. Kau yang pernah mengubah segalanya di hidupku. Namun, jika kisah indah itu harus berakhir disini begitu saja, tak apa. Aku akan ikhla...