23. Sebuah Ikhtiar

18 0 0
                                    

Menapak jalan yang menjauh
Tentukan arah yang kumau
Tempatkan aku pada satu peristiwa
Yang membuat hati lara

(Cinta-Melly Goeslaw feat Krisdayanti)

-----------------------------------------------------------

Juli 2018.

Proses penyembuhan luka dari rasa sakit hati yang diberikan oleh orang yang sebenarnya ngga aku suka-suka amat walaupun sempat aku kejar untuk menceritakan yang sebenarnya terjadi dan pada akhirnya sia-sia, mengantarkanku pada kegiatan iseng searching, scrolling/stalking akun instagram yang berbau dakwah atau yang lebih bermanfaat gitu lah ya, dari akun official sampe pribadi.

Dari hasil itu, aku ngga sengaja nemu akun satu cewek yang ternyata dia juga akhwat rohis di salah satu SMA Negeri di Jakarta Pusat. Aku juga tau itu karena akun rohisnya dia ngefollow akun rohis SMAku. Kenapa aku tau? Karena aku juga pernah megang instagramnya rohisku karena dulu aku ada di divisi syiar. Dan mulai saat itu, aku follow dia dan ngeDM. Kenalan gitu. Ini terjadi pada akhir 2016.

Pada 2017, saat mulai memasuki bulan-bulannya penuh ujian karena aku kelas 12 dan terutama mulai memasuki ujian USBN. Dimana angkatanku di hampir seluruh Indonesia, dijadikan percobaan, dimana di USBN kita dimasukkan soal essai. Gimana ngga ketar-ketir coba, apalagi di pelajaran eksak untuk anak IPA. Soal pilgan aja udah sulit, gimana jawab essaynya, Ya Allah. Maka dari itu, banyak terjadi kebocoran soal-soalnya dan dikirim ke grup-grup belajar, tidak terkecuali grup kelasku.

Aku sebenarnya terpancing ingin menyontek. Tetapi secara tidak langsung, teman-teman cewek rohisku (dan non rohis pun juga) yang bantu menyadarkanku untuk tidak menyontek. Dari situ aku merasa mulai dapat hidayah, kesentil aja gitu sama mereka. Tidak terlupa juga dengan teman dekat mayaku yang kuceritakan diatas, yang bernama Dea.

Setelah kujalani, ya ada enak dan ngga enaknya sih. Kalo enaknya itu lebih ke perasaan lega dan tenang karena ngga nyontek, ngurangin dosa juga.

Hal itu coba aku lanjutkan hingga ke UN. Di tahun angkatanku kali ini lumayan lebih enak UN nya. Kenapa? Karena dari 3 pelajaran inti di IPA maupun IPS, kita bisa milih salah satu dari tiga itu untuk satu pelajaran lagi di UN. Kalau aku pilih Biologi. Untung UN ini ngga ada essainya. Kalau di Jakarta, hampir semuanya menerapkan ujian CBT (Computer Based Test).

Perjalanan mendapatkan PTN. Menjelang pengumuman SBMPTN. Aku gelisah. Lalu aku tidak sengaja berniat untuk stalkingin Dea. Liat-liat di postingannya yang terakhir. Liat di caption-nya, ternyata berisi kata-kata doa untuk menenangkan hati-hati yang gelisah menunggu hasil SBMPTN. Aku sungguh terinspirasi dan coba mengaplikasikan itu ketika aku berdoa setelah shalat. Satu yang ada di pikiranku: pasrah.

Selasa, 13 Juni 2017. Pengumuman Hasil SBMPTN.
Aku lupa apakah langsung mengecek di hari itu atau baru keesokan harinya. Yang pasti, ketika aku membuka laman SBMPTN di laptop di tempat tidur, dan yang kulihat adalah tulisan merah yang menyatakan aku tidak lulus seleksi ini, perasaanku lumayan bercampur aduk. Agak sakit karena agak berharap. Mau nangis tapi ga sanggup. Akhirnya dicoba untuk senyumin aja.

Disyukuri aja, mungkin ini bukan jalanku. Mungkin Allah udah mengabulkan doaku dengan memberikan jalan terbaik buatku dengan diterimanya aku di universitas swasta yang sekarang lumayan bagus dan sedang berkembang, di dekat rumahku, dengan jurusan Akuntansi. Karena setelah SBMPTN pun, aku akhirnya tidak jadi mengikuti ujian mandiri lagi karena sudah lelah, malas, dan masalah biaya. Hehe, dasar aku.

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang