Curhat

229 2 0
                                    

"Akhir-akhir ini hujan memang jahat, mendatangkan rindu tapi tak disertai peredanya."
(@namiraaany)
"Aku butuh sang pereda agar rindu ini mereda."
(@nidaparamesti)
"Rindu ini harus disegerakan untuk direda karena rindu ini menyesakkan, dan rindu itu memang berat. Sialnya, kamu memang diciptakan untuk dirindukan, wahai sang pereda rindu, ada atau tidaknya kamu."
(@nisa.rhmh)

************************************

1 tahun yang lalu...
.
Pertama kali kau datang ke rumahku.
.
Lalu aku dengan bergegas membukakan pagar itu lebar-lebar.
.
Seperti halnya aku yang mulai membuka hatiku untukmu, atau lebih tepatnya kau yang mulai masuk ke dalam hatiku dengan alasan yang sampai saat ini juga tidak aku ketahui.
.
Kemudian dengan gerakan tergesa-gesa aku kembali ke dalam untuk merapikan jilbabku.
.
Kembalilah aku ke luar dengan berdiri mematung, dengan perasaan gelisah. Ya, aku lupa mempersilahkan mereka masuk, padahal sebenarnya boleh-boleh saja. Aku hanya bisa mendengarkan percakapan mereka dari luar yang tidak begitu terdengar jelas, sambil beberapa kali mencoba menghubungi seorang teman yang hendak ditemui, karena ada suatu keperluan penting.
.
Dari dalam, ada adikku yang tertawa jahil melihat keadaanku diluar, seakan tahu apa yang sedang kurasakan saat itu. Mungkin dari ucapan mulutku, aku menolaknya, berkata seakan biasa-biasa saja, tapi hati mulai tidak bisa dibohongi-aku akui itu.
.
Karena orang yang kami tunggu belum kunjung datang, mereka memutuskan untuk pergi dulu. Setelah meminta izin dan mengucapkan salam, aku baru berani memunculkan diri. Aku baru berani mengamati jalanan depan rumah yang kini sudah kosong, meratapi kepergiannya.
.
Pagar gerbang inilah saksi bisu bagaimana tadi aku menyambutnya. Membukakan pintu cepat-cepat tanpa sama sekali berani menatapnya, sehingga alhasil jadi lupa mempersilahkan masuk. Kebodohanku yang amat sangat.
.
Langit pagi yang cerah dan langit siang yang menangis. Dari perjalanan menuju ke rumah yang sudah dihujani air dari langit bersama seorang teman yang pagi tadi sudah ditunggui. Ternyata, sudah ada seorang pangeran yang menunggu di dalam rumah, dan giliran ia yang membukakan pintu untuk kami. Aku yang turun dari motor terlebih dahulu, masuk ke dalam, meletakkan helm di atas meja, dan dengan bergegas (lagi), masuk ke dalam rumah.
.
Siang dengan sunyinya sambil menunggu sore tiba. Aku masuk ke dalam berniat untuk mengambil sesuatu. Namun karena amat sangat penasaran, aku mengintip dari dalam. Dan ternyata, melihat pemandangan seseorang pangeran itu yang sedang tertidur pulas di sofa dengan wajah teduhnya dan terlihat lelah itu. Jantungku berdegup kencang. Aku membalikkan pandanganku sambil mengelus dadaku. Tepat saat itu pula ada bunyi reminder azan ashar dari ponselnya.
.
Seseorang itu pula yang tiba-tiba menggantikan seseorang lainnya dan tiba-tiba sudah duduk manis di kursi di hadapanku-yang tadinya kupikir ia duduk jauh di depan atau di seberang, berbicara dengan orang di sebelahnya, lalu memasang earphone dan mulai melantunkan sebuah surah-mungkin murojaah.
.
Ia kedua kalinya menjadi penyelamatku dan penenang hatiku yang saat itu sedang tidak nyaman dan panas, tidak mau melihat ke arah seberang depan sana-ada orang dari masa lalu. Aku hanya mampu bercengkerama dengan sahabatku di sampingku, atau berusaha memejamkan mata, atau berteman dengan diam. Kemudian kau datang membuat sejuk hatiku, tanpa kau tahu kalau jantungku seperti ingin copot.
.
Tahun telah berganti. Walaupun masih ada sisa rasaku kepada orang lain yang kini sudah hilang, sekarang fokusku hanya kamu. Berusaha sekuat tenaga agar tidak berpindah ke lain hati lagi-entah sampai kapan.
.
Aku memang pernah mendoakan seseorang dari masa laluku, tetapi itu hanya sekedar permintaanku, bila ia baik tolong dekatkan, dan bila buruk tolong jauhkan. Allaah kabulkan permintaanku yang kedua. Ya, orang itu yang pernah membuatku patah hati dan terjatuh, dan aku berusaha bangkit lagi dengan kemampuanku dan bantuan sahabatku, juga secara tak langsung didukung oleh lingkungan sekitar. Sekarang sudah tak ada lagi rasa itu. Bersyukur aku bisa dipertemukan denganmu.
.
Namun, berbeda dengan dirimu. Aku sudah beberapa kali membawamu ke dalam doaku, mengharapkan yang terbaik untuk kita. Aku belum meminta untuk dipersatukan-walau sebenarnya sangat ingin, memohon kepada Rabb kita, semoga Ia berkehendak memberikan hidayahNya yang Dia berikan kepadaku secara cuma-cuma, kepadamu juga.
.
Kamu mempersilahkan aku untuk masuk ke dalam duniamu. Maukah kamu menyempatkan diri untuk masuk ke dalam duniaku, lalu singgah sebentar? Kuharap kau mau dan merasakan kenyamanan dan ketentraman seperti yang aku rasakan sekarang, walaupun belum seberapa. Karena aku ingin mengarungi ini semua bersama denganmu, entah akan Dia izinkan atau tidak. Aku pasrahkan semuanya.
.
Kamu, terasa dekat namun begitu sulit untuk aku gapai. Bisakah aku, menembus dinding atau tembok pembatas ini alias perbedaan kita? Semoga Allaah mengizinkanku.
.
Wahai seseorang yang selalu kubawa dalam tiap tetes air mataku, tak tahukah kau bahwa sekarang itu kita berbeda? Walaupun bukan berbeda agama, tetapi berbeda pemahaman, tetapi pengaruhnya itu sangat besar bagiku. Aku sangat ingin dan berharap kau bisa sejalan denganku, agar kau bisa membimbing serta menuntunku. Aku tidak mau memaksa, biar aku yang meminta kepada Dia untuk melembutkan hatimu serta membukakan pintu atau mata hatimu kepada jalanNya yang lurus. Semoga Allaah memudahkan dan meringankan kita selalu dalam jalan kebaikan dan diistiqomahkan di jalanNya. Semoga kamu mau berusaha ya :) Hadaanallaah waiyyakum ajma'in.
.
Katamu, dalam tawamu yang kau tampilkan, ada rahasia yang kausembunyikan. Kataku, dalam senyumku yang kutampilkan, ada perih yang kucoba tutup rapat-rapat.
.
Salam hangat dan manis dariku yang merindukanmu lewat doa dan yang hanya bisa memandangmu dari kejauhan dengan binar mata yang tidak akan kamu ketahui, yang memperhatikan setiap gerak-gerikmu, sampai suara dan batuk khasmu saja aku hampir hafal. Semoga doaku bisa selalu membantumu ya :)
.

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang