Rinai hujan basahi aku
temani sepi yang mengendap
kala aku mengingatmu
dan semua saat manis itu
.
.Aku selalu bahagia
saat hujan turun
karena aku dapat mengenangmu
untukku sendiri
.
.
.
.......Akhir Semester 1, tepatnya pada bulan Desember setelah melewati minggu penat UAS, kami kelas 9 akan mengikuti Studi Wisata ke Jogja dan Dieng selama 3-4 hari menggunakan bis. Ah senang sekali rasanya bisa bepergian jauh bersama teman-teman seangkatan. Karena satu angkatan terdiri dari 4 kelas, maka yang diberangkatkan ada 4 bis.
Singkat cerita, saat perjalanan pulang, rombongan kami semua mengalami hambatan. Perjalanan kami selalu ditemani oleh hujan deras. Adapun juga sempat aku dengar dari teman-teman sekelasku yang berada satu bisa denganku, kalau rombongan kami semua pernah terhenti di atas jembatan yang bergoyang di tengah hujan deras. Dan aku sangat mengingat waktu itu walaupun aku tak tau persis kejadiannya seperti apa.
(Terdengar suara berisik dari luar)
"Hmm...hoahhmmm.." aku menguap dan aku mulai mencoba terjaga karena terganggu oleh suasana berisik di luar.
"Ada apaan sih ?" Aku melihat ke sekeliling di dalam bis. Aku melihat beberapa temanku yang masih tertidur pulas karena kelelahan dan beberapa juga sepertinya sama denganku. Aku mencoba menengok keluar jendela dan aku mendapati di luar sedang ramai oleh orang-orang. Karena tidak tau sedang terjadi apa dan aku masih sangat mengantuk, akhirnya kuputuskan untuk melanjutkan tidurku kembali.Keesokan harinya aku mendapatkan kabar yang mengejutkan dari temanku. Bahwa semalam hampir saja nyawa kami semua dalam bahaya. Dalam hati aku mengucapkan syukur Alhamdulillah karena akhirnya kami semua masih dalam keadaan selamat sampai sekarang.
Hambatan lain juga terjadi saat bis rombongan sekolahku terjebak macet berjam-jam di jalanan sampai kepulangan kami semua ditunda atau lebih lambat satu hari dari jadwal awal. Dan itu semua gara-gara ada bis atau truk yang terperosok ke dalam got atau apalah aku juga lupa. Sampai-sampai berita tentang ini juga masuk di koran, wkwkwk...aku baru mengetahuinya setelah aku sampai di rumah.
Btw, sebelum kejadian itu semua aku sempat mengingat ada satu kejadian yang tak akan pernah aku lupakan seumur hidupku dan kejadian ini melibatkan antara aku dengan dia.
Malam terakhir sebelum perjalanan pulang, rombongan ku berhenti di sebuah restoran atau pom bensin yang bisa dijadikan sebagai rest area.
"Ayo yang mau mandi, ganti baju atau sekedar gosok gigi cepetan turun disini. Ibu tunggu ya. Kumpul lagi di bis jam sekian" kata Bu Neneng.
"Iya buu..." koor semua.
Aku menghela napas. Di luar masih hujan. Dan aku juga ribet dengan keadaan diriku sekarang ini. Harus ngambil baju dulu di koper yang gedenya....ya begitulah, hehe.Singkat cerita lagi, setelah aku selesai berganti pakaian aku kembali lagi ke bis untuk mengambil lagi koperku dan menyimpan baju kotorku. Dan kebetulan sekali di situ ada dia.
Aku kebingungan mencari dimana koperku sambil panik karena bajuku sedikit basah karena hujan. Dia yang melihatku seperti itu akhirnya menghampiriku dan menawarkan bantuan.
"Nyari koper rah ? Butuh bantuan ?"
"Ehh iya...tau nih koperku dimana sih susah amat nyarinya." keluhku
Aku dan dia sama-sama sibuk mencari. Dan akhirnya setelah dicari, koperku ternyata ada di paling belakang. Oh ya sebenernya saat itu aku juga sambil memegang payung. Saat koperku sudah ditemukan, dia malah mengambil inisiatif untuk memegangi payungku sambil memayungi kami berdua dan aku yang sedang memasukkan baju ke dalam koper."Nah selesai Alhamdulillah" seruku lega
"Sini gue bantuin masukin"
"Eh tapi jadi ga enak banget nih sama lo nya. Berdua aja deh"
"Yo dah ayo"
Bismillah...dan akhirnya koper berhasil dimasukkan kembali. Dan saat dia ingin menutup kembali bagasi bis, aku juga bantu menutupnya dan saat itu pulalah aku merasa jantungku berdebar-debar. Dan dari arah yang tak disangka, ada orang lain yang melihat kejadian itu yang tak lain adalah Putri dan Ayu."Cieee Rahmah..." koor mereka berdua
"Apaan sih kalian..?!" Dengan muka menahan malu aku langsung naik ke dalam bis dan lupa belum mengucapkan terima kasih kepadanya.Tak selang beberapa lama setelah aku duduk, dia sudah berada di dalam juga. Karena aku sedang kedinginan, aku memakai jaketku. Dan saat itu pulalah aku melihatnya. Dengan suara lirih yang hampir tidak kedengaran olehnya, aku mengucapkan terima kasih dengan perasaan tak enak dan bersalah.
Sejak kejadian itu, terus terang aku merasa tak enak hati dengan dia. Aku dan dia masih terus saja diam-diaman dan cuek bebek. Tatkala bertemu saja kami hanya tersenyum seadanya. Ingin ku mulai percakapan duluan, tapi hati merasa tak sanggup dan berani. Tapi akhirnya suatu saat...
"Rahmah, Lo mau duduk disini aja ngga ?" Katanya menawarkan tempat duduk untukku saat rolling lagi untuk kelas pm.
"Eh iya boleh makasih" jawabku seadanya. Tapi perasaanku sudah cukup legaAkhirnya hubungan kami berangsur membaik.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Story
RomanceKehadiranmu yang tak pernah kumau, kuinginkan, dan bahkan kuharapkan. Kau yang pernah mengisi hari-hari di hidupku. Kau yang pernah mengubah segalanya di hidupku. Namun, jika kisah indah itu harus berakhir disini begitu saja, tak apa. Aku akan ikhla...