14 Juli 2015
"Ara bangunin adik kamu tuh udah siang dia mau sekolah apa gak sih?" ucap Bunga, Mamahnya Ara yang sedang menyiapkan sarapan.
"Iya Ma, sebentar ya ... Ara lagi pakai sepatu," jawab Ara yang tengah sibuk dengan sepatu sekolahnya.
"Hai selamat pagi ratu-ratu cantikku." Ayah Ara yang baru saja datang dan menghampiri meja makan.
"Si Ayah bisa aja." Bunga terkekeh dan membawakan sarapan ke meja makan.
"Kok ratu Ayah kurang satu, ke mana nih?"
"Biasa Yah ... noh masih di pulau dia." Seraya menunjuk arah kamar Tari dengan dagunya.
Kedua orang tua Ara tertawa mendengar ucapan anaknya barusan.
"Kamu bangunin sana, udah siang dia kan juga harus sekolah," perintah Yusuf."Iya, Yah. Aku ke kamar dulu, ya." Yusuf hanya menggangguk dan tersenyum.
Tok ... tok ... tokk ...
Tak ada jawaban sedikitpun.
"Tari bangun buka dong, pintunya."
lagi-lagi tak ada jawaban."Tar bangun, gak? Kalo kamu gak bangun aku bawain air seember nih biar kamu bangun." Ancam Ara.
"Iya, iya Mba aku juga udah bangun kok." Akhirnya terdengar suara dari dalam kamar.
"Aku masuk, ya." Tanpa ada jawaban, Ara sudah membuka pintu dan masuk ke kamar.
"Tumben sudah rapi, biasanaya masih ngimpiin Aliando." Ara terkekeh geli.
"Gak lah, Mba, Alnya lagi pulang kampung," jawab Tari sekenanya.
"Oh, ya sudah buruan gih ke bawah dicariin Ayah noh, katanya ratunya satu lagi masih ngebo." Ara hanya beroh ria sambil meledek adiknya.
"Ya dong, ratu spesial datengnya belakangan."
"Mana ada ratu dateng belakangan. Lo doang deh kayaknya."
"Yeee ... enak aja lo."
"Tadinya mau gue siram pake air seember, lo, kalo gak gue jatohin dari balkon kalo gak bangun juga gue panggilin."
"Sadis amat lo, Mba sama adek sendiri nih." Tari ketus.
"Ya udah cepet gih nanti gue diomelin nih sama ketos gara-gara telat nungguin lo." Sambil berjalan pergi meninggalkan kamar.
"Iya bawel amat lo jadi kakak juga. Mamah aja gak sebawel lo."
"Tadi lo ngomong apa? Gue gak tuli, ya," Tanya Ara yang kembali menengok kamar Ara yang tadinya sudah berjalan beberapa langkah dari depan kamar Tari.
"La ... lah gue ngomong sendiri tadi," ucapannya terbata-bata karena terus memutar otaknya dan mencari jawaban.
"Ya sudah cepat, ya."
"Iya ...," jawabnya singkat.
Karena selama satu tahun terakhir ini Ara menjadi salah satu anggota pengurus OSIS di SMA, jadi saat ini ia sedang bertugas mementori calon siswa baru yang akan masuk ke SMA-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe Not You (TAMAT) ✔
Non-Fiction"Mungkin kau gagal untuk memperjuangkannya, untuk memperjuangkan dia dan cintanya...Tapi diluar sana pasti ada orang yang benar-benar memperjuangkanmu dan takut akan kehilangam mu." Ucap Ka Rhyco saat adik kesayangannya menagis tersedu-sedu dalam pe...