^Nomor HP^

75 30 6
                                    

Ini hanya baru awalan... Selanjutnya akan kita jalani bersama...

***

Pagi ini seperti biasa hari senin pelaksanaan upacara bendera merah putih pun berlangsung dengan tertib. Walaupun sedikit berisik karna ada anak baru kelas sepuluh yang baru pertama kali mengikuti upacara bendera disekolah ini.

Ara,saat tadi pelaksanaan upacara berlangsung ia bertugas sebagai pembaca ikrar pelajar indonesia, yang diikuti seluruh peserta upacara.

...Selesai upacara...

"Assalamu'alaikum kakak..."
Hendi berjalan membuntuti Ara dari belakang dan membuat Ara kaget.

"Astagfirullahaladzim"
Ara menoleh kearah belakang, sambil meletekan tangan didadanya agar jantungnya berhenti berdetak dua kali lebih cepat dari sebelumnya. Dan Ara mendapati Hendi yang sedang cengengesan senyum-senyum tanpa dosa. Lalu melanjutkan bicaranya.

"Astagfirullah Hendi..., kamu bisa bikin saya jantungan kalo dikagetin kayak tadi terus loh.." Menunjukan ekspresi wajah tidak suka dengan yang dilakukan Hendi kepadanya

"Ya ampun ka, jangan sampe jantungan lah...ntar saya yang repot, 'Eh keceplosan'. Hehehe maaf kak saya kan cuman bercanda" Ekspresi Hendi yang berubah-ubah dari ekspresi takut Ara kenapa-napa dilanjut ekspresi keceplosannya dan selanjutnya ekspresi memohon untuk dimaafkan.

"Apaan sih kamu DRAMA banget,iya deh iya saya maafin. TAPI !!!"mata Ara sedikit melotot ke Hendi, dan menekan pada salah satu kalimatnya.

"Ta...ta..tapi apa kak?" Perkataan Hendi terputus-putus karena takut kalau ia disuruh untuk menjauh dari Ara dan jangan dekat-dekat lagi sama Ara kan ribet urusannya. Karena Hendi gak akan sanggup melakukannya.

"Taaapiiii........Jangan diulang lagi..OKE?" Perkataan Ara menekan pada satu kalimat, yaitu oke.

"Ohhh..cuma gitu doang mah siap ka." Dengan penuh percaya diri.

"OKE ???" Ara kembali mengulang pertanyaannya.

"Iya kak siap laksanakan deh pokoknya mah, beres"

"OKE ????" Ketiga kalinya Ara bertanya dengan ekspresi wajah yang mengkerutkan kedua alisnya dan mata yang sedikit melotot kearah Hendi.

Hening sejenak..
...Hendi diam sebentar...lalu menjawab dengan pasrahnya.

"Oke deh kak, OKE!!"

"Nah gitu dong, ini baru jawaban dari pertanyaan saya." kerutan dikedua alisnya berangsur-angsur mulai kembali keposisi semula.

"Hihi..hi..hihi," Hendi tertawa kecil sambil melirik-lirik kearah Ara.

Ara yang bingung pun langsung bertanya." Kenapa kamu tertawa? Ada yang lucu?"

"Iya kak lucu, lucu banget"

Ara melihat keseluruh badannya apakah penampilannya ada yang aneh.

"Cari apa kak? Cari yang lucunya ya?, Yah sayang kak masalahnya yang lucunya udah buat saya semua dan yang ngerti cuman saya doang ka"

"Emang apaan yang lucu, dan hanya kamu doang yang ngrti ?"
Masih dengam ekspresi bingung.

Dengan santainya Hendi menjawab. "Kakak lucu ya kalo lagi marah apa lagi kalo marahnya kayak tadi bukan lucu doang ka tapi cantik banget dan ngegemesin, pengen nyubit deh boleh gak ?".

Maybe Not You (TAMAT) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang