^Rhyco-Ara^

28 5 0
                                    

"Bang Ara berangkat ya, Mama belum pulang. Kalo Mama pulang tolong bilang ya, aku mau keluar sebentar," ucap Ara sedikit berteriak.

Rhyco berjalan menghampiri Ara. "Eh, eh, eh. Mau kemana lo?" tanya Rhyco.

"Mau keluar sebentar, tadi di ajak kak Niko makan," ucap Ara dengan santai.

"Lah, dia ngajak gue tadi!"

"Dih kok ngajak Abang? jelas-jelas tadi kak Niko nge-chat aku tau," Ara menjulurkan lidahnya.

"Dih gak percaya ya udah, tadi kan gue di telpon sama si Niko,"

"Eh, beneran? Abang di telpon? kapan bang kapan?" Ara mendekatkan tubuhnya ke arah Rhyco untuk menyelidiki.

"Eh santai saja dong, gak usah deket-deket gitu, biasa aja. Yaiyalah gue di telpon pas lagi di acara tunangannya mantan lo!" seru Rhyco.

"Biasa aja lah, MANTAN-nya gak usah di sebutin juga kali," Ara memanyunkan bibirnya.

"Hehehe...iya deh maaf, maaf. Belum move on ternyata," Rhyco tertawa kecil.

"Ya gimana mau move on, sama Abang sendiri aja di bikin gagal move on terus,"

"Iya Ara cuyung kuh cyntahku, adek jeyek kuh," Rhyco memainnkan nada suranya sehingga terdengar agak alay.

"Ish, apaan sih bang. Geli gue dengernya. Ah bodo amat lah, capek gue ngomong sama orang jomblo mah gak ada selesainya, mending gue pergi aja udah di tungguin," Ara mulai berjalan meninggalkan Rhyco.

"Wey...lo juga jomblo kali, gak usah belagu deh lo. Jomblo aja bangga!" seru Rhyco.

"Oh iya ya, gue kan jomblo juga ya. Lupa gue," ucap Ara dalam hati sambil terus berjalan. "Biarin, sebentar lagi juga gue punya cowok, wleee!" Ara berbalik badan dan lagi-lagi menjulurkan lidahnya untuk meledek Rhyco.

"Siapa calon pacar lo, woyy..tunggu!" Rhyco mengejar Ara untuk menyamakan langkahnya.

"Kepo lo ah, udah sana masuk! gue mau keluar bentar ah ilah, baru jalan bentaran sudah kangen," Ara tertawa meledek.

"Ih tunggu dulu napa," Rhyco menghentikan langkah Ara. "Siapa calon cowok lo?" tanya Rhyco lagi.


"Emm...mau tau aja atau mau tau banget,"

Rhyco mulai gemas sendiri dengan pertanyaan Ara, rasanya ingin mencakar  habis jikalalau dia tidak ingat kalau ini adalah adiknya. "Astaga Ara, gue nanya aja susah banget ya. Apa perlu gue kasih bukti-bukti STNK, SIM, dan lainnya?"

"Emang gue polisi yang mau nilang lo!"

"Yah yaudah, cepet kasih tau!"

"Iya, iya sabar napa marah-marah terus cepat tua nanti," Ara berjalan meninggalkan Rhyco.

"Dih malah pergi, songong banget yaampun adiknya siapa sih ini lama-lama gue makan lo. Ara?!!" panggil Rhyco setelah menggerutukan nasibnya menjadi seorang.

"Apaan?" tanya Ara.

"Ngeselin banget lo ya, gue bawa ke KUA sekalian nih,"

Maybe Not You (TAMAT) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang