🎁^Kotak^🎁

30 19 2
                                    

Hari sudah mulai gelap,setelah mengantar Ara pulang dengan selamat,ia memutuskan untuk pergi keRumah sakit.

Tapi sebelum itu ia akan pulang terlebih dahulu untuk bersih-bersih dan megganti pakaiannya karena tadi basah sehabis bermain air.

"Hallo Teh,kenapa?" Jawab Hendi kepada Ranti yang menelfonnya.

"Kamu mau keRumah Sakit gak hari ini?"

"Iya Teh,ini juga lagi siap-siap aku."

"Oh ya udah ya cepet,Teteh tunggu." Seketika panggilan tertutup sepihak,dan Hendi yang tadi dalam posisi siap menjawab harus menelan salivannya karena mulutnya masih menganga dan langsung mengatupkan menjadi satu kesatuan yang rapat.

Aduh jelas banget sihh...ya udah ngerti kali readersnya juga..

"Ya elah si Teteh orang mau ngomong juga malah dimatii?" Kesal Hendi sambil melepaskan Handphon nya dari telinganya.

Hendi bergegas cepat,dan langsung menuju garasi tempat mobil tercintahnya terparkir.

Tak memerlukan waktu lama,hanya sekitar tiga puluh menit ia sudah sampai ketempat tujuannya.

Langsung saja ia keluar dari mobil dan berjalan menuju ruang rawat Mita.

"Teh gimana keadaan Mita?" Tanya Hendi pada Ranti yang memang sejak tadi siang berada disitu.

"Ya gitu de masih sama seperti kemarin." Jawab Ranti.

Hendi hanya menghembuskan nafas lelah.

"Ya udah ya Teh,Hendi mau masuk dulu." Ranti hanya mengangguk,Setelah itu Hendi langsung mambalikkan badannya

"Nak Hendi?." Teriakan itu dari balik badan Hendi setelah ia mulai melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan.

Hendi pun berbalik dan mendapati yang memanggilnya adalah Citra,ya Citra Ibu Mita.

"Iya Bun ada apa?" Karna sudah terbiasa memanggil Citra dengan sebutan Bunda,seperti Mita memanggil Citra,jadi sampai kebawa sampai saat ini pun Hendi masih memanggil Citra dengan sebutan Bunda.

Tapi tidak dengan Ranti,ia masih memanggil Citra dengan Tante,walaupun Citra sudah menyuruhnya memanggil Bunda.

"Ini titipan dari Mita,Bunda nemuin ini dikamarnya sewaktu dirumah tadi." Ucap Citra sambil menyerahkan kotak yang berpita pink itu.

"Apa ini Bun?" Tanya Hendi sambil menerima kotak.

"Bunda juga gak tau karna belum sempat Bunda lihat tadi,tapi ini dibawah kotanya ada tulisan untuk kamu,ya jadi Bunda kasih kamu aja." Sambil menunjuk kearah bawah kotak.

Hendi pum melihat tulisan dibawah kotak yang memang bertuliskan 'untuk sahabat kecilku,Hendi.'

"Oh ya udah Bunda,trimakasih ya. Kalau gitu Hendi permisi ya Bun mau masuk dulu sebentar.

Citra hanya tersenyum dan mengangguk tanda iya sembari memejamkan matanya.

***

"Assalamu'alaikum Tata." Sambil memegang tangan Mita lembut.

"Hey Ta ini aku loh Hendi kamu gak kangen apa sama aku?" Tanya Hendi pada Mita yang belum sadar.

"Kamu kok gak mau ngomong sih Ta,oh iya kamu inget gak dulu tuh kamu paling gak suka kalo aku panggil Tata." Hendi sambil terus memegang tangan Mita sambil mengingat kejadian itu dan terkadang terkekeh geli sendiri.

"Ta makasih ya tadi Bunda kasih aku kotak,kotak apa ya.?" Hendi menengok kearah kotak tadi yang ia taruh diatas meja.

"Ta kamu bangun dong aku kangen nih sama kamu,kita kan udah lama gak main bareng. Nanti kalo kamu udah sehat aku akan ajak kamu jalan-jalan ya sama Ara." Hendi mengelus kening dan kepala Mita.

"Aku sekarang punya pacar loh Ta,namanya Ara. Kapan-kapan aku kenalin ya." Setelah mengucapkan itu Mita seolah menangis karena setetes air mata yang tiba-tiba saja mengalir dari mata Mita yang masih tertutup rapat.

"Ta kok kamu nangis,pasti kamu terharu ya dan gak sabar buat ketemu Ara." Ucap Hendi sambil menghapus air mata Mita.

"Ya udah deh Ta,aku pamit keluar dulu ya,besok aku kesini lagi.Cepet sembuh ya lo awas aja kalo lo sampe bikin gue khawatir lagi." Sambil seolah-olah Mita menjawab ucapan Hendi.

"Ya udah deh aku keluar ya,good bye my frend." Hendi mengecup kening Mita lalu ingin melepaskan tangan Mita.

Tapi Mita menahannya,ia memegang jari Hendi lemah.

"Besok aku kesini lagi kok janji deh."Sambil melepaskan pegangan Mita dengan mudahnya karena Mita juga masih lemas.

Hendi pun mengambil kotak tadi dari meja dan berjalan menuju pintu.

Setelah ia membuka pintu,ia menoleh sebentar kearah Mita dan tersenyum manis namun tiada arti.

"I miss you,Tata." Ucapan terakhir dari Hendi sebelum ia benar-benar kaluar dari ruangan itu.


🍒🍒🍒

"Ta,semoga kamu seneng ya,setelah aku beritahu perihal Ara,yang nyatanya dia sekarang adalah pacar aku. Dan semoga kamu lupa akan janji kita dulu,aku gak mau Ta,pisah sama Ara,dan aku juga gak mau pisah sama kamu Ta,sababat aku.":)



Maybe Not You (TAMAT) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang