Mungkin ini akan menjadi langkah awalku dengan adanya kamu bersamaku.
***
Selasa, 1 september 2015
Hendi bertekad ingin menembak Ara hari ini,ya walaupun ia tahu kalau pertemuannya begitu singkat dan Ara itu adalah kakak kelasnya sendiri. Tapi menurutnya itu tak akan menjadi hambatan dia untuk bisa mencintai seorang Ara Fatwa Muiz.
Kali ini ia tak mengajak dua temannya itu,bukannya tidak mengajak melainkan memang mereka tidak ingin terlibat dalam hal ini,bagi mereka kalau cowo sejati harus berjuang sendiri untuk mendapati seorang pujaan hatinya. Kalau nanti ada yang membantu nanti pujaan hatinya diambil orang yang membantu.Hehe
"Ah masak gitu gak asik lo pada ah jadi temen masa gitu." Gumam Hendi kepada temannya yang sudah menjelaskan panjang lebar alasan mereka tidak ikut.
"Ya sory sory aja nih bro bukannya gue gak mau ikut,tapi gue mau ada kencan juga sama Lita,pacar baru gue."
Ucap Luthfi yang tampak sudah memiliki pacar baru dan tak berlama lama untuk bisa move on dari Ara."Wiiihh lo udah jadian sama Lita bro,kapan kok lo gak kasih tau kita kita sih ?" Jawab Juhri terkejut.
"Yeeuu ngapain juga gue ngasih tau lo lo pada,kalo gue kasih tau juga lo pada pada gak akan yang bantu gue nembak Lita." Jawab Luthfi.
"Ya gak gitu juga sih fi." Ucap Juhri.
Hendi hanya terkekeh melihat obrolan mereka. Lalu bersuara..
"Yah berarti nanti yang jomblo lo doang dong Ri, yah cari cewe napa jadi jomblo akut baru tau rasa lo,wkwkwk." Canda Hendi.
Tapi kali ini Hendi ditemani ka Kevin,karena kemarin Hendi juga sudah meminta bantuan kak kevin untuk menemaninya hari ini.
Ditemani Ani pula yang membawa Ara kesebuah taman yang lumayan ramai,dan ditaman ini juga ia akan melancarkan niat baiknya itu.
Dengan modus Ani yang ingin diantarkan ke bazar buku untuk pergi keluar bersamanya,agar Ara mau ikut diajak keluar.
Karna kalau bukan urusan yang sangat penting Ara tak akan mau menghabisjan waktu untuk disia-siakan diluar."Duh ni lo ngajak gue kesini mau ngapain sih katanya lo mau ke bazar buku kenapa jadi kesini." Tanya Ara yang kesal karena taman bukanlah tujuan utama Ani mengajak Ara.
"Iya ra nanti kita kebazar ko,tapi kesini dulu soalnya bazarnya tuh belom buka." Ani mengelak.
"Ya kenapa gak nanti nanti aja lo ngajak gue-------nya." Perkataan Ara terhenti karena ia melihat Ani yang tengah lari menjauhinya sambil berkata.
"Ra gue ke toilet duli ya udah gak tahan. Lo tunggu aja disitu."
"Yaelah kan gue ditinggal,aneh emang nih anak. Anaknya siapa tau."
Sambil membalikkan badan kearah depan dan mendapati seorang laki-laki yang lebih tinggi dari Ara,berkulit coklat susu,tegap dan dengan tubuh atletisnya. Lalu Ara mendongak sedikit ke atas untuk mengetahui siapa orang yang sedang berada tepat hanya sejengkal dari hadapannya saat ini.
"Hendi ?" Ara mundur beberapa langkah untuk menjaga jarak. Lau melanjutkan pertanyaannya.
"Kamu ngapain ada disini ?""Ra gue mau ngomong sama lo." Hendi mulai bersuara.
"Mau ngomong apa ?,sini aja yuk kita sambil duduk." Menghampiri kursi taman yang tak jauh dari mereka.
Dengan tatapan lurus kedepan yang kini sudah tak ada sosok Ara disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe Not You (TAMAT) ✔
Non-Fiction"Mungkin kau gagal untuk memperjuangkannya, untuk memperjuangkan dia dan cintanya...Tapi diluar sana pasti ada orang yang benar-benar memperjuangkanmu dan takut akan kehilangam mu." Ucap Ka Rhyco saat adik kesayangannya menagis tersedu-sedu dalam pe...