^Sayonara^

87 31 16
                                    


Walaupun saat ini telah usai, tapi perjuanganku untukmu belumlah usai.

***

Hari minggu ini adalah hari terakhir MOP.
Semua mentor dan para calon murid baru pun sudah bangun saat azan subuh menggema dimasjid yang ada di sekolah.

Setelah melaksanakan solat subuh berjamaah, sarapan bersama, dan senam pagi kemudian kami melakukan apel penutupan MOP.

"PEMBINA APEL MEMASUKI LAPANGAN APEL"

"HORMATTTTTTT GERAKKK"

Para peserta apel pun mengangkat tangan kanannya dan menempelkannya di depan kening mereka, dengan posisi sejajar dengan pergelangan tangan, membentuk arah empat puluh luma derajat.

"Assalam'alaikum wr.wb. Selamat pagi semuanya!!"

"Wa'alaikumsallam pak, pagi!!"

Para peserta apel pun tak kalah antusias dengan pak Reo selaku pembina apel.

Setelah pak Ari memberikan amanatnya dengan panjang lebar, selebar jimbatan Ampera dan sepanjang tol Cipali, seperti biasa keadaan lapangan saat pembina sedang komat-kamit didepan, gak disini maupun disekolah lain sama saja pasti sudah riuh dan sedang pada asyik dengan aktivitasnya masing-masing dan kebanyakan pada ngerumpi ala-ala ibu-ibu arisan yang super duper rempong.

***

Saat dikelas...

Hendi yang tengah asik mendengarkan musik dari earphonenya, terpaksa harus menghentikan aktivitas nyamannya karena ia melihat Ara yang sedang digotong Rey menuju UKS.

"Araa..ara kenapa?, Dia pingsan?."
Hendi berbicara pada dirinya sendiri.

Swuuuttt...

Hendi berlari kearah kerumunan para penonton pingsannya Ara.

Hendi sudah tak memperdulikan sekelilingnya lagi. Ia menyerobot masuk kedalam ruang UKS, karena saking ramainya pintu UKS dengan anak perempuan yang sedang jumpa fans.
Dengan susah payahnya akhirnya Hendi sampai di pinggir ranjang tempat tidur UKS.

Ya wajar aja lah kalo UKS penuh, mereka tuh lagi liatin kak Rey yang perhatian banget sama Ara, manaan tadi Aranya digendong.

ya jelas aja para cewe-cewe ini pada iri pengen digendong juga sama Rey yang jelas-jelas seorang anggota Osis tapi ia ketua basket di SMA, dan kegantengannya gak bisa dijelasin lagi deh keren abissss pokoknya.

Hendi menatap wajah Ara yang masih pingsan,

"Ka....kakak mangkannya jangan capek-capek, kurang makan, kurang istirahat kan jadinya sakit gini kan."
Hendi berbicara pada Ara yang masih tidak sadarkan diri.

Tanpa Hendi sadari, ternyata Rey menyadari
"Dek, kamu siapanya Ara ya??

Suara orang yang sedang bertanya dibelakang Hendi...

"Saya ketua kelasnya kelas yang di mentori ka Ara ka."

"Oh gitu, eemmm... ya udah deh sekarang kamu boleh kekelas kamu dan tolong jaga kelas kamu supaya tidak ada keributan sebelum kakak mentornya datang, dan sepertinya sebentar lagi Tari adiknya Ara juga sampai."

"Iya kak saya kekelas saya dulu, tolong jagain kak Ara ya kak!."

Rey hanya mengangguk tanda ia mengiyakan permintaan Hendi barusan.

Tak butuh waktu lama untuk Hendi keluar melewati daun pintu UKS, ia sudah hilang dari pandangan Rey, dengan derap langkah kakinya ia berjalan kearah kelasnya,mematuhi perintah Rey untuk menjaga kelasnya agar tetap dalam kondisi tenang.

Maybe Not You (TAMAT) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang