Besok paginya Juki bangun dengan harapan ada sesuatu di kamarnya. Atau surprise-surprise lucu dari istrinya. Namun kenyataan kadang nggak sejalan sama keinginan. Juki masih liat kamarnya gitu-gitu aja, bahkan June udah nggak ada, pasti lagi bikinin sarapan dibawah.Juki milih buat mandi dan bersiap kerja, mungkin aja dibawah June lagi nyiapin sesuatu yang spesial buat dia. Juki udah rapi dan dengan pd dia turun kebawah nyamperin June yang lagi ada di dapur.
Lagi-lagi harapannya pupus, June masih bersikap biasa aja, bahkan dia cuek banget sama kedatangan Juki, nggak ada tanda-tanda dia inget sama ulang tahun suaminya.
"Jun ini tanggal berapa ya?" spik-spik Juki nanyain tanggal
"2 Oktober kenapa?" jawab June polos
"owh gitu ya, nggak kok nggak apa-apa" asem Juki
June mau ketawa sebenernya, tapi sebisa mungkin dia tahan. Kalo nggak, nanti rencananya gagal. Pagi ini juki sarapan dengan wajah lesu. Seperti nggak ada gairah, dia masih kesel karena nggak ada yang inget sama ultahnya.
Ada sih satu orang yang ngucapin happy birthday ke dia tepat pukul 00:00. Siapa lagi kalo bukan Putri, tapi ucapan dari putri nggak terlalu berpengaruh buat Juki. Tapi dia tetep berterima kasih,karena masih ada yang inget sama ultahnya.
Miris aja ketika lo ultah tapi istri lo sendiri nggak inget sama hari spesial lo. Bahkan Sahabat-sahabat yang katanya paling solid pun, nggak ada yang ngucapin. Hal yang lebih parah adalah ortu lo sendiri yang udah lahirin lo ke dunia, lupa sama ultah lo, dan milih pergi ke Jepang berduaan. Ini mereka lagi pada kompakan ngerjain gue ya. Sempet terbesit pikiran kayak gitu di benak Juki.
Cuma sampai kini nggak ada tanda-tanda dia dikerjain. Bahkan pas mau berangkat kerja June masih nggak paham sama kode Juki yang bilang.
"Kamu nggak mau ngucapin sesuatu ke aku?" tanya Juki coba buat ngode
"ucapin apaan?" pura-pura bego aja June mah
"Yah apa kek, emang kamu lupa ini hari apa?"
"hari senin kenapa? Ahhh aku tahu harus ngucapin apa"
Juki sumringah dengernya, dia yakin istrinya pasti udah inget sekarang.
"kamu hati-hati ya Juk, semangat kerjanya sayang"
Yahhh udahlah makin hopeless aja si Juki.
Tanpa ciuman Juki berangkat kerja. Sebenernya June nggak enak dan kasian juga, liat Juki lesu gitu, tapi yaudahlah toh nanti juga bakal ada surprise party buat Juki. Dia pasti seneng, semoga malam ini rencananya berhasil.
____oOo____
Malam harinya, sekitar jam 7, pintu rumah ada yang ngetuk. June langsung buru-buru ke luar buka pintu.
Cklek
Ternyata Big Brother udah dateng dengan tentengan di tangannya. Masing-masing bawa kado buat Juki.
"Haiii, kalian udah dateng, ayo masuk-masuk" June mempersilahkan mereka semua masuk.
Satu-satu memasuki rumah besar itu.
"June!" pekik seseorang yang jalan belakangan.
"YURAA!!!!!"
Dua cewek itu pun berpelukan.
"June apa kabar?"
"baik, ya ampun Yura udah lama nggak ketemu, lo juga nggak dateng di nikahan gue."
"hehhe sory"
Selesai basa-basi busuk, June ngarahin mereka buat ngumpul di taman belakang sekaligus bantuin June nyiapin BBQ party. Sebelum ke taman belakang June penasaran banget sama apa yang dibawa bang Agus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love (eunkook)
Fanfiction(Privat acak) so follow me before read Sequel halte busway i'am in love gimana ceritanya jungkook dan eunha versi indonesia itu hidup satu rumah sebagai pasangan suami istri? penasaran? kuy baca langsung aja Jangan lupa vote sama comentnya ya