59. Save Me

850 103 61
                                    

Siapin tisu ya guys
Kali aja mewek

Happy reading

___________Endless Love__________

Malam hari June berdiri di balkon kamar, bersandar pada tiang pembatas balkon. Pandangannya lurus ke depan, ia menghirup nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya pelan. Ia kembali teringat pada penjelasan dari dokter Erna tadi siang.

Siang itu di Rumah Sakit.

"jadi kondisi saya gimana dok?" tanya June gugup

Juki menggenggam tangan istrinya, supaya June tidak terlalu gugup dan tetap kuat mendengar apapun hasil yang akan mereka terima.

Dokter Erna tidak lantas menjawab pertanyaan June, dia menarik nafas panjang, menghelanya pelan lalu tersenyum ke arah June. benar-benar ekspresi yang mengkhawatirkan. Akankah mimpi buruk itu datang lagi? kali ini bisakah June terbangun dari mimpi buruk itu?

"kamu yakin mau denger ini secara langsung Jun?" tanya dokter Erna

"memangnya kenapa dok? Apa kondisi saya benar-benar mengkhawatirkan sampe dokter ngerasa saya nggak sanggup buat denger semuanya?" responnya panik

"bukan begitu, tapi biasanya kamu kan menyerahkan semuanya sama Juki, tapi saya justru lebih senang kalo kamu bisa denger langsung penjelasan dari saya"

"iyah mulai sekarang saya harus bisa denger langsung, saya harus tahu kondisi saya sendiri. tolong jangan tutupin apapun lagi dok"

"Bun, jangan terlalu maksain, aku nggak mau kamu drop lagi" Juki menatap istrinya khawatir

"aku nggak apa-apa Juk, serius"

Juki hanya bisa mengiyakan saat June sudah bersikeras seperti ini. yang bisa dia lakukan hanya memberikan kekuatan lewat genggaman tangan yang semakin erat June rasakan.

"saya minta maaf harus mengatakan ini, tapi...."

Ada jeda dalam kalimat dokter Erna

"dengan berat hati saya katakan bahwa kanker payudara yang ada di tubuh kamu sudah memasuki stadium 3, karena itu harus segera dilakukan tindakan."

"hah?" june menutup mulutnya tak percaya, sudah separah itukan penyakitnya

"maaf Jun, tapi itu kenyataannya dan saran saya kamu harus segera melakukan operasi. Soalnya jika dibiarkan terlalu lama, akan semakin berbahaya. Pertumbuhannya akan semakin cepat dibanding sebelumnya. Dan...."

Melihat istrinya yang sangat shock Juki segera memotong ucapan dokter Erna.

"sepertinya dokter bisa mendiskusikan ini lebih lanjut dengan saya sendiri. ayo Bun, aku antar kamu pulang" Juki menarik tangan June untuk membawa istrinya keluar, tapi June menolaknya.

"nggak, aku mau denger sampe selesai. Aku nggak apa-apa Juk"

"jangan memaksakan diri Bun"

"aku nggak apa-apa serius" June berusaha sekuat mungkin untuk terlihat baik-baik saja, meski dalam hati ia sudah menangis pilu.

Juki masih memperhatikan istrinya khawatir, dia tahu sebenarnya June sedang menahan diri. Semua itu bisa Juki rasain dari genggaman tangan June yang semakin kuat meremas tangannya.

Kamu nggak sekuat itu Bun aku tahu.

June menatap Juki dengan senyum yang dia buat senatural mungkin.

Endless Love (eunkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang