Setelah mendapat telphone dari Juki, big brother segera menyusul June dan Juki ke kantor bang Jin."June pingsan kenapa Juk?" tanya bang Jin khawatir
"nggak tahu gue juga, lo punya minyak kayu putih atau aroma therapi nggak"
"ada dilaci bentar gue ambil"
Bang Jin buru-buru ambil minyak kayu putih, semua orang jadi panik bahkan si kembar ikutan nangis liat banyak orang yang ngerumunin mamahnya. Seakan tahu kalo saat ini mamahnya dalam keadaan kurang baik.
"owh iyah Jim tolong ambil peralatan dokter gue di mobil. Vik lo ajak si kembar main dulu ya mereka pasti panik liat mamahnya kayak gini"
"OK Juk"
Viki bawa si kembar main diluar, sedangkan Jimi lari buat ambil peralatan Juki di mobil. Pas Jimi balik, pelan-pelan June mulai buka matanya.
"a...aku kenapa?" June aneh sendiri liat semua orang berkumpul dan ngeliatin dia dengan tatapan khawatir.
"June pingsan tadi" jelas bang Jin
"hah pingsan kok bisa?"
"udah kamu jangan banyak gerak dulu ya sayang, biar aku periksa kamu dulu, bang kalian bisa keluar bentar nggak"
"owh Ok, kita tunggu depan ya Juk,"
Juki ambil stetoskopnya dan mulai memeriksa keadaan istrinya. Setelah selesai Juki beresin semua peralatannya, Juki natap June lama dan hembusin nafasnya lelah. Entah kenapa June ngerasa malu sekaligus sedih ditatap kayak gitu sama Juki. Dia hanya tertunduk lesu, dan seperti menghindari tatapan Juki. Pelan-pelan Juki duduk disamping istrinya.
"kamu kenapa hmmm?" Juki mengusap lembut pipi istrinya, mengangkat wajahnya supaya mereka bisa saling beratatapan.
"aku nggak apa-apa Juk"
"nggak apa-apa gimana, tadi kamu pingsan Bun. Cerita sama aku ada apa? apa yang kamu rasain?" tanyanya dengan nada selembut mungkin
"aku Cuma kecapean aja kok, owh iya si kembar mana?"
"mereka lagi main sama Viki, kamu jangan coba ngehindarin aku hei, aku tanya kamu kenapa?"
"udahlah Juk aku Cuma kecapean dan butuh istirahat aja, gitu doang"
"yakin Cuma kecapean? Nggak ada yang kamu sembunyiin dari aku kan?"
"nggak ada, lagian aku bisa nyembunyiin apa sih dari kamu, kan kamu dokternya, kamu pasti lebih tahu dari aku" jawab June menyudahi perdebatan mereka
"yaudah kita pulang aja ya, kamu harus banyak-banyak istirahat."
June ngangguk lemah, dan Juki dengan sabar memapah tubuh istrinya menuju parkiran. sebelumnya mereka berpamitan dulu sama big brother sekalian mengambil si kembar dari tangan Viki. Meskipun sempet sedih tapi mereka bersyukur June baik-baik aja.
"dadah our twins" Viki lambain tangannya lemah
"June GWS yah" Viki genggam tangan June erat, yang dibalas dengan anggukan june
"lo jangan capek-capek makanya Jun, kalo perlu kalian sewa baby sitter aja. Gue tahu punya anak kembar pasti repot banget. gue yang satu aja repot apalagi lo yang ngurus dua sekaligus" saran Bang Agus
"thanks ya bang perhatiannya, tapi June nggak apa-apa kok, June masih sanggup ngurus mereka, lagian mereka nggak nakal kok, mungkin emang lagi nggak vit aja kondisinya"
"banyak minum vitamin Jun"
"iyah bang Rey makasih sarannya"
"Juk jagain istri lo, kasian dia capek. Kalo perlu lo ambil cuti aja dulu. Mungkin June butuh refreshing atau suasana baru" saran bang Jehope

KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love (eunkook)
Fanfiction(Privat acak) so follow me before read Sequel halte busway i'am in love gimana ceritanya jungkook dan eunha versi indonesia itu hidup satu rumah sebagai pasangan suami istri? penasaran? kuy baca langsung aja Jangan lupa vote sama comentnya ya