56. Anxious

987 94 40
                                    


Menjadi Ibu adalah anugerah terindah buat June, setiap waktu yang dia miliki selalu dihabiskan bareng si kembar. Saking sibuknya ngurus si kembar, kadang Juki jadi ngerasa kurang diperhatiin sama istrinya. Setiap malam June selalu tidur dikamar si kembar karena takut mereka nangis minta susu.

June harus stand by 24 jam disamping anaknya buat kasih ASI. Untungnya produksi ASInya lancar, kadang kalo dia lagi repot masak, June udah siapin ASI cadangan di botol susu biar praktis.

Maklumlah punya anak kembar memang lebih repot. Apalagi Junki sama Junra gembul banget, hampir tiap tiga jam sekali mereka nangis minta nenen. Bahkan Juki suka nggak kebagian jatah malam gara-gara June sibuk ngurusin si kembar.

Meskipun begitu Juki tetep tetap bahagia melihat istri dan anak kembarnya selalu dalam keadaan sehat. Buat Juki senyum mereka adalah kebahagiaannya yang utama.

"Assalamualaikum, Bun aku pulang!" teriak Juki dari pintu depan

June yang lagi main sama Junki di taman belakang langsung bangkit buat nyamperin suaminya.

"waalaikumsalam" jawab June sambil jalan ke arah Juki

"horeee papah udah pulang!!" pekik June saat liat Juki juga berjalan ke arahnya

Chup

Diciumnya tangan Juki, dan Juki bales cium kening June.

"hallo jagoannya papah, kamu nggak tidur hmmm?" Juki memainkan jari tangan anaknya.

Junki hanya tertawa memandang wajah tampan ayahnya.

"salim dulu sama papah sayang"

Juki meraih tangan anaknya dan mengarahkan punggung tangannya ke hidung mungil Junki. Seakan sudah mengerti balita kecil itu tersenyum setelah mencium punggung tangan ayahnya.

"anak pinter" puji Juki seraya mencium anaknya gemesh

"Junra mana Bun, bobo?"

"bentar lagi juga bangun, dia kan tahu jadwal papahnya pulang"

Baru selesai bicara terdengar suara tangisan bayi dari kamar si kembar. Siapa lagi kalo bukan Junra.

"Tuh kan, udah kamu mandi dulu sana, Junra biar aku yang urus abis mandi baru kamu main sama Junra"

"nggak mau ah, aku mau gendong si cantik dulu"

June dan Juki berjalan tergesa ke kamar si kembar, karena tangisan Junra yang mulai terdengar makin kencang. Gadis kecil itu ingin cepat digendong oleh ayahnya. Junra memang lebih dekat dengan Juki, dia udah hafal kalo ayahnya mau berangkat kerja sama pulang kerja.

Setiap pagi Junra nggak akan pernah tidur sebelum digendong Juki, dan setiap Juki pulang kerja dia selalu bangun dari tidurnya buat main sama Juki. kalo Juki nggak ada di rumah Junra selalu anteng di tempat tidurnya, kerjaannya Cuma tidur dan nangis kalo perutnya laper.

Pernah waktu Juki lagi jadwal piket di RS, Junra nggak bangun seharian. June sampe panik dia takut anaknya mengidap syndrome sleeping beauty.

Untunglah sampe saat ini Junra masih normal-normal aja. Cuma kebiasaan tidurnya aja yang mirip mamahnya, namanya juga koala kecil.

"ulululu, anak papah kangen yah hmmm" Juki mengangkat anaknya dan menggendongnya dengan hati-hati

Melihat adiknya menangis, Junki jadi ikutan nangis juga.

"yahh si kakak nangis juga kan, duhh dasar anak kembar nangis satu nangis dua-duanya deh" gumam June sambil melempar senyum ke arah Juki.

"hahha, nggak apa-apa Bun rumah jadi rame kan. Mana susunya sini, Junra pasti laper"

Endless Love (eunkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang