42. Please Trust Me

889 98 21
                                    

Malam itu June masih terjaga, matanya enggan menutup karena sesuatu hal yang mengganggu pikirannya. Akhirnya June milih buat menatap langit malam Amerika dari balkon kamar.

Grep

Tangan kekar Juki sudah melingkar diperut istrinya. Dia nopangin wajahnya di bahu June.

"istri aku kok belum tidur? Emangnya belum ngantuk hmmm" tanyanya sambil belai rambut June.

"malamnya indah ya Juk?" june malah ngalihin pembicaraan

"lumayan" jawab Juki sekenanya,

June mengernyitkan dahinya menatap Juki bingung.

"kok lumayan?"

"iyah, karena buat aku kamu lebih indah dari apa pun"

"tch, bisa aja gembelnya pak" june terkekeh pelan

"hehehe, kan udah belajar sama kahlil gibran," Juki semakin mengeratkan pelukannya

"tch" June gelengin kepalanya masih natap langit malam

"Juk inget nggak waktu kita camping di Ancol, kita pernah natap langit kayak gini juga kan"

"iyah aku inget, yang kamu pura-pura ngambek sama aku kan" Juki cubit pipi June gemes

Dia sebel banget kalo inget malam itu, dimana June rengek-rengek minta camping di pinggir pantai. Tapi sekarang, itu jadi kenangan manis buat mereka, dan Juki senneg karena udah nurutin maunya June.

"tapi kamu menikmati juga kan! Kalo boleh tahu, apa yang kamu rasain waktu itu sama aku Juk?"

"emm, kesel iyah, tapi aku juga bersyukur. Sejak malam itu perasaan cinta aku buat Lisa sudah terbawa angin laut. Malam itulah dimana aku bisa lepasin Lisa dan mulai menerima kehadiran kamu. Cuma sayangnya hati aku nggak terlalu peka sama perasaan aku sendiri. Maaf buat kamu nunggu lama"

Chup

Juki kecup kepala istrinya sayang.

"Juk aku boleh nanya nggak sama kamu"

"satu pertanyaan 100.000 ya" canda Juki

"yaudah, satu ronde 100 juta ya, mau?" responya galak

"yaampun istri aku murah banget, kamu itu tak ternilai sayang. Bayaran yang pantes buat kamu itu Cuma nyawa aku"

"ishhh Juki becandanya nggak lucu ah" June nyikut perut Juki sambil cemberut

"bercanda sayang, mau nanya apa sih hmm?" Juki unyel-unyel pipi tembem istrinya bikin bibir June tambah maju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"bercanda sayang, mau nanya apa sih hmm?" Juki unyel-unyel pipi tembem istrinya bikin bibir June tambah maju.

June nepis tangan Juki dan narik nafasnya dalam, kaya berat banget buat ngomong.

"Juk, kalo aku nggak bisa punya anak, apa yang akan kamu lakuin?"

Deg,

Juki kaget kenapa tiba-tiba June nanya itu. jangan-jangan dia udah tahu soal ini dari dokter Erna. Gimana sih Dok, Juki kan udah nyuruh buat rahasiain masalah ini buat sementara waktu, sampe June siap.

Endless Love (eunkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang