29. Prahara

962 107 27
                                    

Setelah dapet kabar dari si Bibi, Juki langsung lari ke RS buat izin pulang. Dia beresin semua barangnya, dan pergi menuju rumahnya.

Di Rumah besar itu mamah marisa lagi senewen, waktu tahu menantu kesayangannya kabur dari rumah.

"kok bisa gitu BI? Gimana ceritanya June pergi dari rumah"

"Bibi juga nggak tahu Nyah, si non, bibi tanya nggak jawab, dia Cuma bilang dia harus pergi"

"terus Bibi nggak coba buat cegah dia"

"Udah Nyah, tapi Non June tetep pergi, dia Cuma nitip salam buat nyonya katanya maaf dia belum bisa jadi menantu yang baik. Abis itu dia langsung pergi nggak tahu kemana"

Mamah marisa mijit kepalanya pusing.

"Terus Juki kemana?"

"Den Juki masih di Rumah Sakit"

"Assalamualaikum"

Pas banget orang yang dicari baru nyampe

"waalaikumsalam" jawab Bibi sama Mamah kompak

"Ahh, ini nih, pasti ulah kamu kan Juk. Kamu apain lagi mantu mamah sampe kabur dari rumah hah?"

Baru dateng udah disemprot aja.

"Juki juga nggak tahu mah, makanya Juki buru-buru pulang buat nanyain masalah ini. Bi, coba ceritain gimana kejadiannya"

Ceritalah si Bibi soal kronologi June kabur dari rumah.

"Tuh kan Juk, pasti gara-gara kamu. Soalnya waktuu dia bilang mau pergi ke RS mukanya ceria banget iyah kan Bi" seru mamah

Bibi mah ngangguk aja

"bahkan dia udah siappin makan siang spesial buat kamu, tapi kenapa pulang dari RS mukanya langsung sedih dan pergi dari rumah. Pasti gara-gara kamu, coba kamu inget-inget mungkin ada hal yang bikin June marah sama kamu"

Juki coba mengingat-ingat kejadian siang ini.

Kalo June beneran ke RS buat ketemu Juki, mereka pasti ketemu dong, tapi kenapa June nggak jadi nemuin Juki, bahkan dia nitipin dompetnya sama Viki. Kalo emang nggak ada masalah June nggak akan pergi gitu aja.

"apa jangan-jangan June liat.........." otak Juki mulai connect

"liat apa?" tanya mamah penasaran

"maaf mah, tapi aku harus pergi sekarang. Aku harus cari June dan jelasin semuanya"

"kamu mau cari dia kemana?"

"kemana pun yang penting ketemu."

"yaudah hati-hati ya Juk, pokoknya gimana pun caranya, kamu harus bawa menantu mamah pulang"

"Pasti, Juki pergi mah Assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

Setelah cium tangan mamahnya, sekaligus minta doa restu. Juki pergi meninggalkan rumah besar itu.

Orang pertama yang Juki hubungin adalah Suny, karena terakhir kali June kabur dulu, dia pergi ke rumah Suny.

___oOo___

Suny lagi duduk dipinggir kasur, sambil usapin sisa-sia air mata di pipi gembul sahabatnya. Mungkin karena kecapekan nangis, June pun tertidur. Suny mandang sahabatnya sedih.

"hidup lo berat banget sih kayaknya Jun, gue pikir lo kesini bawa kabar gembira. Gue kira lo kesini karena mau kasih tahu, kalo bentar lagi gue bakal jadi tante, tapi lo dateng dengan berurai airmata kayak gini. Hufttt, gue harap, ini  terakhir kalinya gue liat lo nangis kayak gini."

Endless Love (eunkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang