49. Why?

936 103 38
                                    

Warning !!!!

Jangan baper ya guys!!!

Ambil yang baiknya
Buang yang ena'nya karna bisa meracuni otak dan meruntuhkan iman.

Bijaksanalah dalam membaca.
Jangan terlalu diresapi nggak baik.

Happy reading guys

__________Endless Love___________

Juki terbaring lemah di samping istrinya setelah menyelesaikan pelepasannya entah untuk yang kesekian kali. Malam ini mereka melakukan olahraga malam yang lebih panjang dari malam-malam sebelumnya.

Entahlah apa yang dirasakan oleh June dan Juki, yang jelas malam ini baik June maupun Juki merasa enggan untuk saling melepaskan. Namun rasa lelah yang terpancar di wajah istrinya, mengharuskan Juki untuk menghentikan permainan itu.

Juki masih sibuk mengatur nafasnya, sedangkan June mulai bergulung manja di dada suaminya. Memeluk tubuh kekar Juki seerat mungkin seakan takut lepas.

"Juk!" panggilnya lirih sambil memainkan tangannya di dada bidang suaminya.

Menimbulkan sensasi aneh di perut Juki, untung nggak sampe bangunin itu si dede yang sudah meringkuk lemas dibawah sana.

"hmm, kenapa sayang?" responnya seraya mengecup puncak kepala June

"nanti siang anterin aku ke dokter Erna ya" pintanya manja

Juki menatap istrinya bingung, kenapa tiba-tiba June minta anterin ke dokter Erna. Padahal June sendiri yang bilang kalo dia nggak mau berurusan lagi sama Rumah Sakit.

"kamu yakin mau nemuin dokter Erna, bukannya kamu bilang..."

Chup

June kecup bibir Juki pelan, kini matanya menatap lekat wajah tampan suaminya, yang masih terkejut dengan aksinya.

"aku berubah pikiran, aku mau sembuh Juk. Aku mau kita sama-sama terus, dan kalo operasi adalah satu-satunya cara untuk aku bertahan hidup. Aku mau dioperasi Juk." Jelasnya terdengar yakin, namun Juki masih menangkap adanya sedikit keraguan disana.

"Bun, kalo kamu belum siap nggak usah di paksain. Aku bakal nunggu kamu siap kok, aku janji nggak akan maksa kamu buat jalani pengobatan apapun. Kita jalanin pelan-pelan yah"

June menggeleng mantap.

"nggak, aku udah siap kok Juk, aku nggak mau nunda lagi, daripada tambah parah lebih baik disegerakan, lagian aku percaya kok sama kamu. Suami aku bakal cariin dokter terbaik buat sembuhin aku kan?" matanya menatap penuh keyakinan ke manik mata Juki.

Meminta persetujuan demi ketenangan hatinya, dan Juki hanya bisa tersenyum bahagia mendengarkan penuturan istrinya. Nggak nyangka June akhirnya mau dioperasi juga.

Setelah Juki hampir putus asa, dan mengikhlaskan segalanya. June datang membawa semangat hidup itu kembali. Entah hal apa yang bisa meyakinkan June, yang jelas Juki sangat berterima kasih untuk itu.

Tes

Sebulir airmata jatuh membasahi pipinya. Juki nggak sanggup buat nahan rasa haru didadanya.

"Juki kenapa nangis?" June yang melihat tetesan airmata itu, buru-buru menyeka airmata Juki

"kok kamu nangis, kamu marah ya sama aku, karena baru sekarang mau dioperasi, hmmm?" June menangkup wajah Juki, airmukanya berubah panik waktu liat airmata Juki yang turun semakin deras.

Tanpa diduga Juki justru meluk June erat, dia nggak bisa ungkapin rasa bahagianya lewat kata-kata. Rasanya mau peluk June aja sampe pagi. Juki teramat bahagia dengan kabar yang baru aja sampai ke telinganya.

Endless Love (eunkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang