Warning!!!!!Pokoknya warning
Kalo sampe kalian bayangin yang ena-ena tolong maafkan author. Karna udah diingetin jadi dosa tanggung masing-masing ya hehe.
Happy Reading guys
___________Endless Love__________
Pertanyaan Juki dijawab sama pertanyaan June yang lain.
"untuk kali ini bisakah aku percaya sama kamu Juk?" tanyanya lemah
"maksud kamu apa? jadi selama ini kamu nggak percaya sama aku?"
"aku selalu percaya sama kamu Juk, tapi entah kenapa ada aja hal yang bikin aku ragu sama kamu. Sekarang jawab pertanyaan aku dengan jujur semalem kamu beneran Cuma ketemu sama tiga serangkai?"
"i....iyah aku cuma ketemu sama mereka" bohong Juki
"terus bener kalo tadi pagi kamu cuma ketemu sama narasumber?"
"iyah aku emang ketemu sama narasumber"
"tapi kenapa Viki bilang dia liat kamu pergi sama Putri tadi pagi?"
Deg
Juki nggak bisa ngelak, kayak maling yang ketangkep basah Juki nggak bisa bilang apa-apa. karena kenyataannya emang gitu.
"terus sekarang aku harus percaya sama siapa? kamu atau Viki, tapi yang aku tahu Viki itu orang paling jujur dan blak-blakan. Kalo kamu mau bilang Viki salah liat, setau aku mata Viki nggak minus."
Mamam lo Juk bingung kan mau jawab apa sekarang. Makanya jangan suka bohong.
"jadi karena itu kamu marah? Jun soal itu aku bisa jelasin sama kamu"
"kenapa baru sekarang kamu repot-repot mau jelasin ke aku? Apa kalo Viki nggak bilang, kamu nggak bakal cerita sama aku gitu? Juk aku nggak marah kamu ketemu sama Putri, mungkin kamu punya alasan khusus buat ketemu dia. Tapi aku kecewa karena kamu udah nggak jujur sama aku. Kamu udah bohongin aku Juk" June berbalik hendak pergi.
Lama-lama didepan Juki bisa runtuh semua pertahanannya .
"Jun tolong dengerin aku dulu" Juki berdiri depan pintu buat nyegah June pergi
"kenapa harus selalu aku yang dengerin kamu, pernahkah kamu coba buat dengerin isi hati aku Juk? Nggak kan, bahkan sekarang kamu tega bohongin aku, itu tandanya kamu nggak percaya lagi sama aku. Terus buat apa? buat apa kamu jelasin semuanya"
Entah untuk yang kesekian kali June jatohin airmatanya.
"berbulan-bulan kita nikah tapi kenapa aku ngerasa makin jauh sama kamu. Kadang aku kangen masa-masa kita dulu Juk hikss. Saat kita masih temenan, rasanya kita begitu deket, bahkan hampir setiap minggu kita jalan bareng. Tapi sekarang, saat aku rasa udah milikin kamu seutuhnya justru aku ngerasa kita semakin jauh, hikssss" June nggak bisa lagi bendung airmata
Di sela-sela tangisnya dia masih coba buat ungkapin semua perasaannya. Nada suaranya bahkan bergetar akibat nangis tersedu-sedu.
"aku tahu Juk, semua yang kamu lakuin itu buat aku, kamu kerja seharian juga buat bahagiain aku. Bahkan kamu kuliah lagi dan ambil spesialis kanker juga karena kamu peduli sama aku. Kamu belajar mati-matian juga supaya aku sembuh. Aku tahu hikssss"
Juki cuma mandang istrinya dengan tatapan nanar.
"Kamu udah banyak berkorban buat aku. Terlalu banyak yang kamu kasih buat aku. itulah alasan kenapa aku nggak bisa marah sama kamu hiksss. Tapi aku juga seorang istri Juk, aku punya perasaan, aku juga butuh kamu disamping aku sebagai suami sekaligus teman aku. huhuhuuu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love (eunkook)
Fanfiction(Privat acak) so follow me before read Sequel halte busway i'am in love gimana ceritanya jungkook dan eunha versi indonesia itu hidup satu rumah sebagai pasangan suami istri? penasaran? kuy baca langsung aja Jangan lupa vote sama comentnya ya