"eh Yura, masuk Yur. Duhh pengantin ada apa nih main kesini?" tanya bang Jin basa-basi"nggak apa-apa kok bang, Cuma mau nyapa kalian aja. yang lain mana?"
"Tuh ada di ruang tengah lagi pada ngobrol"
June lambai-lambai ke Yura.
"hai guys!!!" sapa Yura ramah sambil cipika-cipiki ke kita semua
"ngapain lo bukannya diem-diem aja disana? nggak dipingit emang?" celetuk Jimi
"elah ini udah abad 21 ya Jim. Masih percaya mitos aja lo, lagian Ini Amerika cuy, bebas haha"
Cewek yang dibelakang Yura Cuma diem sambil senyum-senyum kikuk.
"owh iyah kenalin ini sepupu gue, namanya Calisa, dia kesini mau ngucapin terima kasih karena udah ditolongin kalian tadi pagi"
"owh jadi orang yang kamu tolongin itu sepupunya Yura Juk?" tanya June ke Juki
June sama Anbi kompak liatin Calisa dari ujung kepala sampe ujung kaki, coba membanding-bandingkan dirinya dengan gadis itu. Bodynya emang goals banget, bikin June rada minder juga, tapi June percaya Juki cintanya sama dia doang.
"iyah namanya Calisa. tuh udah tahu kan. jangan salah paham lagi ya" Juki masih setia belai rambut istrinya sayang.
Ngeliat gelagat Calisa yang aneh, June semakin merapatkan posisi duduknya disamping Juki. bahkan bukan deket lagi, tapi itu sih udah nemplok kayak cicak. Tangan June bertengger kokoh di leher Juki. kakinya dia templokin ke kaki Juki. tingkahnya seolah sedang menegaskan kalo Juki itu milik dia, dan nggak ada yang boleh lirik-lirik nakal ke suaminya.
Juki sendiri kaget dengan pergerakan istrinya. Tapi dia mah seneng-seneng aja ditempelin June kayak gini, daripada ditempelin setan kan ribet.
"Duhh June sama Juki makin lengket aja, berasa honeymoon ya kalian?"
"hehe, yah gitu deh Yur" jawab June sambil cengengesan
"owh iyah, sepupu gue mau nyampein sesuatu,"
"apaan tuh?" Jimi udah antusias kan, tapi langsung kalem waktu liat mata Anbi menatap horor ke arahnya.
"owh iyah, ini aku bawa makanan buat kalian sebagai ucapan terima kasih aku, karena Juki udah nyelametin nyawa aku tadi pagi" Calisa menyerahkan tempat makan yang cukup besar buat mereka.
"sama-sama BTW tadi yang nyelametin lo bukan gue doang kok, ada Jimi sama Viki juga"
"owh iyah, Viki sama Jimi makasih juga ya"
Dua orang itu Cuma senyum ramah sambil ngacungin jempolnya.
"apaan nih" Viki yang penasaran langsung buka tempat makannya,
"huahhh ada spaghetty" teriak Viki antusias
Semua mata tertuju sama hidangan tersebut, ada beberapa hidangan pasta yang tersaji didepannya. Jujur June tergiur juga, dia emang lagi pengen makan spaghetty dari kemarin.
"wahhh, spaghetty Bun, kebetulan kemarin kamu bilang pengen makan spaghetty kan?"
"nggak juga, aku kan maunya makan spaghetty buatan kamu, bukan orang lain" sergah June
"BTW Calissa makasih yah, udah repot-repot bikinin kita ginian" seru Juki ramah, June Cuma natap Calisa sinis
"iyah sama-sama, ini nggak ada apa-apanya dibanding sama bantuan yang kalian kasih tadi" katanya tersenyum manis ke arah Juki.
Padahal yang nolongin dia bukan Cuma Juki, ada Viki sama Jimi juga.
"lo kenapa Jun, sinis banget sama sepupu gue?" tanya Yura yang daritadi merhatiin June
![](https://img.wattpad.com/cover/113649816-288-k202224.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love (eunkook)
Fanfic(Privat acak) so follow me before read Sequel halte busway i'am in love gimana ceritanya jungkook dan eunha versi indonesia itu hidup satu rumah sebagai pasangan suami istri? penasaran? kuy baca langsung aja Jangan lupa vote sama comentnya ya