"Riva! Cepet bangun!" perempuan bernama lengkap Ariva Bella Adijaya menggeliat dari tidur nyamannya. Bukannya bangun Riva malah menarik selimutnya kembali sampai kepalanya.
"Berisik!"
"Eh bocah!! Gue itu emak lo, lo berani bilang gitu ke gue?" Zahra menggoyangkan tubuh anak perempuannya geram.
"Apaan sih Mah? teriak-teriak terus ini rumah bukan hutan!" Riva menyingkap selimutnya lalu menatap mamahnya kesal.
"Bangun Riva!!" cukup sudah, kesabaran Zahra sudah habis dengan anak perempuannya itu.
"Mah Riva kan udah dikeluarin dari sekolah!!"
"Makanya ada yang mau diomongin! Cepet bangun atau lu gue sirem." Ancaman Zahra mampu membuat Riva terduduk dari kasurnya.
"Ishh iya, iya!!" dengan sangat terpaksa Riva menuruti perintah Zahra.
***
Riva menuruni tangga menuju meja makan yang sudah terdapat orang tuanya dan kakak laki-lakinya.
Kakak laki-laki? Riva mempunyai nya, biasanya Riva memanggilnya dengan sebutan Abang. Abangnya bernama Azram Varo Adijaya, atau sebut saja Azram. Dirinya dan Azram hanya berbeda 1 tahun.
Terkadang juga ia suka bingung terhadap sikap Azram itu, kenapa? Karena jika didekatnya Azram kelewat jail, sedangkan diluar ia akan menampilkan wajah cueknya dan anti terhadap perempuan. Malah terkadang, Riva selalu berasumsi bahwa Abangnya itu menyukai sesama jenis.
Maka dari itu sampai saat ini Azram masih sendiri tidak ada yang mendampingi.
Ada yang berminat dengan Azram? Silahkan mendaftar wkwkwk.
"Riva, Papah mau bicara serius sama kamu," ucap Candra dengan nada serius.
"Apa Pah?" Riva memakan nasi gorengnya dengan lahap.
"Apa bener? kamu di DO lagi??"
"Iya." Riva menjawabnya dengan tenang, membuat kekesalan Candra meningkat.
"Riva! Ini tuh udah 12 kalinya kamu di DO, kenapa kamu sampai di keluarkan dari sekolah??"
"Riva cuman nempelin permen karet di bangku guru Pah, Riva juga nggak sengaja ngebuat Bu Sofi jatoh, terus ketahuan bolos terus." Bukannya takut Riva malah mengatakan semuanya dengan tenang.
"Ya ampun Riva! sebenernya lu itu anak siapa sih??" Zahra sangat kesal melihat kelakuan anaknya, bagaimana tidak kesal jika mempunyai anak yang kelakuannya seperti ini?
"Anak hasil buatan Mamah dan Papah," ucap Riva dengan tampang tidak berdosa. Zahra memukul kepala Riva dengan sendok.
"Aw!" Riva mengusap kepalanya yang terasa sakit.
"Ngomong tuh kagak bisa dijaga! Mau lagi?"Zahra mengarahkan sendok itu kembali.
"Pah, Mamahnya jahat tuh! Gimana kalau kepala Riva bocor? Gimana kalau Riva hilang ingatan? Nanti Riva nggak inget lagi sama kalian gimana?" ucap Riva dengan nada mendramatisir.
"Lebay!" Azram menjitak kepala Riva karena gemas.
"Abang! Udah berangkat sekolah aja sana!" kesakitan dikepala Riva bertambah karena jitakan Azram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aribell
Teen Fiction"Karena yang pergi akan selalu kembali, terkecuali seseorang yang telah ditelan oleh maut." Ariva Bella Adijaya, menyamar sebagai wanita culun karena kisah kelam di masa lalunya. Riva hanya ingin memulai kehidupan dan kisah yang baru di sekolah bar...