19

218K 14.4K 1.3K
                                    

"Gue sayang lo," ucap Ethan pelan, namun suaranya terlalu samar karena derasnya hujan.

"Lo ngomong apa Than? Gak jelas."

"Nggak." Keduanya menatap ke depan dimana rintik hujan berjatuhan, disertai minuman hangat.

Hujan mulai reda, Ethan segera menarik tangan Riva beranjak pergi dari sana. Tetapi sebelum itu ia membayar minumannya kepada penjual. Ethan melajukan motornya menuju rumah Riva.

Sesampainya di depan rumah, Riva menuruni motor Ethan. "Makasih."

"Makasih juga dan maaf," balas Ethan.

"Nggak papa ko," ucap Riva yang dibalas anggukan oleh Ethan. Riva memasuki rumahnya.

"YUHU ADA YANG KANGEN RIVA NGGAK?  RIVA PULANG YUHUUU" teriak Riva, menjalani rutinitasnya setiap memasuki rumah.

"GA...ASTAGFIRULLAH BAJU LO KENAPA BASAH GINI DEK? GUE TADI CRI-CARI LO DISEKOLAH NGGAK ADA, LO TADI KEHUJANAN? DIANTERIN SAMA SIAPA?" khawatir Azram mendekati Riva yang basah kuyup.

"Bang, kepala Riva pusing banget ini, mau kekamar aja." Riva memasuki kamarnya dan segera membasuh tubuhnya. Kemudian, Riva merebahkan tubuhnya dan menarik selimut sampai ke lehernya.

Pintu kamar Riva terbuka menampilkan sosok Azram mendekati adik kesayangannya itu.

"Lo sakit?" tanya Azram khawatir.

"Nggak enak badan aja, besok sembuh ko," ucap Riva lemah.

"Aduhh Dek, gimana gue bisa ninggalin lo kalau kayak gini."

"Kenapa Bang?" Riva menatap Azram bingung.

"Mamah sama Papah pergi keluar kota selama 1 Minggu, sedangkan gue ada acara disekolah selama 2 hari, atau gue batalin aja?"

"Riva gak papa," ujar Riva sembari mengelus rambut Azram lembut. Namun, itu malah membuat kekhawatiran Azram semakin bertambah melihat kondisi Riva yang terlihat tidak baik.

"Nggak papa apanya? Badan lo panas gini!" ucap Azram saat menyentuh dahi Riva yang sangat panas.

"Gak papa, besok juga panasnya pasti turun. Riva cuman butuh istirahat." Riva tersenyum, meyakinkan Azram bahwa dirinya baik-baik saja.

"Lo kenapa sih bisa basah kuyup gitu? Lo tadi dianter sama siapa? Jangan buat gue khawatir terus. Gue ngerasa nggak becus jadi Abang, nggak bisa jagain lo di sekolah. Gue juga baru tau lo dibully sama Rachel. Maafin gue Dek," sendu Azram, seraya menggenggam tangan Riva erat.

"Abang, Riva nggak papa. Tadi yang nganterin Riva pulang Ethan ko. Kata siapa Abang nggak becus jadi Abang Riva? Abang itu yang terbaik, Riva sayang banget sama Abang. Jadi berhenti nyalahin diri sendiri." Azram bangkit memeluk tubuh Riva.

"Maafin Abang. Lo satu-satunya Adek yang gue sayang Riv." Riva merasakan basah di bahunya. Ternyata Azram menangis, sosok Azram yang jarang sekali menangis sekarang menangis di depan adiknya yang teramat ia sayangi.

Riva melepaskan pelukannya, lalu mengusap jejak air mata di pipi Azram. "Abang kenapa jadi cengeng gini coba?" Riva terkekeh kecil.

"Gara-gara lo sih!"

"Lah ko gue?"

"Riva, nanti bilang sama gue. Kalau ada laki-laki yang buat air mata lo jatoh, gue yang akan ngelawan dia."

AribellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang