43

180K 11K 81
                                    

Ujian sudah selesai dilaksanakan. Saat ini waktunya liburan seperti yang direncanakan, mereka akan pergi  ke puncak. Mereka semua sudah berkumpul di rumah Riva, menunggu perempuan itu bersiap-siap.

"Kalian udah siap?" tanya Zahra.

"Udah Tante," ucap mereka bersamaan.

"Hati-hati nanti disana, harus saling jaga. Apalagi kamu Azram, jagain adek kamu!"

"Siap Ibu Negara!" balas Azram.

"Sabar ya. Tolong dimaklum aja, tuh anak ngebo banget." Ucapan Zahra membuat mereka semua terkekeh kecil.

"Jahat! Ngomongin anaknya sendiri di belakang!" sahut Riva kesal sembari membawa tas besar.

"Ya habisnya lelet banget!"

"Riva pusing ngomong sama emak-emak rempong!" gumam Riva tapi masih terdengar oleh Zahra.

"Apa kamu bilang!! Udah sono pergi husshh,"  Zahra mengibas-ngibaskan tangannya kearah Riva berlagak seperti mengusir.

"Kalian ini, ribut terus," ucap Candra menengahi.

"Anak kamu tuh ngeselin!" gerutu Zahra kesal.

"Anak kamu juga."

"Adek buruan! Mau gue tinggal lo?" sahut Azram membuat mata Riva melotot.

"NGGAK! Pah, Mah, Riva berangkat dulu ya dadahh!" Riva menyalami kedua tangan orang tuanya lalu berlalu ke mobilnya.

"Azram juga pergi dulu."

"Hati-hati," ucap Candra yang dibalas anggukan oleh Azram.

"Om, tante kami pergi dulu," sahut mereka bersamaan.

"WOII BURUAN!" teriak Riva dari luar. Mereka mendengus kesal lalu memasuki mobil masing-masing.

Selama diperjalanan Riva dan Ethan hanya terdiam. Riva yang melihat ke luar jendela dan Ethan yang fokus menyetir.

"Than? Gue mau nanya boleh?" ucap Riva memecahkan keheningan.

"Hm."

"Mmm lo sejak kapan suka sama gue?"

"Umur 6 tahun," jawab Ethan santai tanpa berpikir panjang.

"Apa alasannya lo suka sama gue??"

"Gak tau."

"Ko gak tau?"

"Gak perlu alasan apapun." Riva memberengut kesal ketika tidak mendengar jawaban yang ia harapkan.

Salah memang mengharapkan sesuatu pada kulkas berjalan.

"Tidur." Riva menuruti, dan mulai memejamkan mata karena memang ia kurang tidur semalam. Setelah berjam-jam diperjalanan, akhirnya mereka sampai di sebuah Villa.

"Ahh akhirnya sampai juga," girang Riva, ia keluar dari mobil.

"Keren banget pemandangannya." Dira melihat ke sekelilingnya.

"Cepet masuk," ujar Daniel. Mereka semua memasuki Villa bersama.

"Riva, Alexa sama Dira di kamar yang atas. Gue sama Damar di kamar bawah. Bang Azram sama Ethan di sebelah kamar Riva," jelas Daniel yang ditanggapi anggukan oleh semuanya. Mereka segera menuju kamar masing-masing karena lelah setelah menempuh perjalanan panjang.

"Gue capek banget!" ucap Alexa menyimpan tas nya asal.

"Ahh pengen tidur gue." Riva merebahkan tubuhnya di kasur.

"Dasar kebo lo! Baru aja tadi tidur di mobil, sekarang mau tidurlagi!" ujar Dira. Tetapi tidak ada tanggapan sekali melainkan hanya ada sebuah dengkuran halus terdengar.

"Lex? Sahabat lo tuh!"

"Sahabat lo juga kali, udah ah gue juga mau bocan." Alexa ikut membaringkan tubuhnya di samping Riva.

"Gue punya sahabat gini-gini amat dah."

***

"Riva, bangun woi!" Dira menggoyang-goyangkan tubuh Riva. Sedari tadi Dira dan Alexa sudah membangunkan Riva. Segala cara sudah dilakukan oleh mereka berdua, tapi perempuan itu tidak terganggu sama sekali.

"RIVA LO KEBO BANGET SIH!" teriak Alexa, tetapi itu tidak berpengaruh sama sekali pada Riva.

"Nih orang tidur apa pingsan?" gumam Alexa kesal. Lelah, Dira dan Alexa saling pandang dengan menampilkan senyuman jahilnya.

"1...2...TIGA!!" teriak Alexa sembari meniban tubuh Riva, yang diikuti oleh Dira.

"Uhuk...uhuk ADA GAJAH NIBAN GUE, TOLONGIN!! TOLONG JAUHKAN RIVA DARI SETAN YANG TERKUTUK INI! JAUHKAN MEREKA DARI DIRI RIVA YANG CANTIK INI, NANTI GUE JADI JELEK KAYAK SETAN DONG!! MAMAH!!!" heboh Riva saat merasakan beban di punggungnya. Sedangkan Dira dan Alexa segera bangkit dari tubuh Riva sembari mengerucutkan bibirnya kesal. Riva yang baru tersadar mengerjapkan matanya melihat kedua sahabatnya.

"Dir? Lex? Tadi ada setan ya? Gila berat banget! Pengen gue cincang kali ya tuh setan! Setan berbobot gajah!" Bukan jawaban yang ia terima melainkan sebuah bantal melayang menimpuk wajah Riva sehingga terjungkal ke belakang.

"MAKAN TUH SETAN!" sahut Alexa kesal.

"Anjir kalian kenapa sih? KDPSN kalian!" seru Riva dengan wajah kesal.

"Apa coba KDPSN?" tanya Dira bingung.

"KEKERASAN DALAM PERSAHABATAN!"

"Sekarepmu lah! Cepet kebawah, yang lain pada nungguin lo, gara-gara lo susah bangun! Giliran dibangunin malah nyebut kita setan!" gerutu Alexa.

"Emang sekarang jam berapa?"

"Jam 4 sore!"

"Ko kagak ada yang bangunin gue sih?"

"Kalau ngeggorok orang kagak dosa! Udah gue gorok dah lo!" Dira menarik tangan Alexa keluar dari kamar.

"Ini ada apaansih sebenernya??"

AribellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang