10

287K 17.2K 641
                                    

"Than pulang yuk?" Riva menggoyang-goyangkan tangan Ethan berharap lelaki itu luluh.

"Nanti," datar Ethan.

"Ethan," rengek Riva lebih kencang lagi membuat Ethan menghela nafas kasar. Ia mengambil ponselnya dan segera menghubungi seseorang.

'Than ada guru woy!! Gue ma---' ucapan Damar terpotong ketika Ethan sudsh menyahuti terlebih dahulu.

"Ambil tas," ketus Ethan.

'Ma---' lagi-lagi ucapan Damar terpotong.

"Gue sama Riva."

Sambungan diputus secara sepihak oleh Ethan membuat Damar kesal setengah mati dirinya sedang berada di kelas dengan di depannya ada guru yang sangat tegas. Damar berusaha mencari cara, bagaimana mengambil tas Ethan dan Riva agar tidak kena marah.

Sedangkan Ethan menyimpan ponselnya dan berbaring kembali karena kepalanya terasa pusing.

"Ethan?" tanya Riva ragu.

"Pusing?" Riva sangat khawatir melihat Ethan memegangi keningnya seraya memijatnya perlahan. Ethan tidak menjawab tetapi ia malah menutup matanya untuk meredakan rasa sakit di kepala walaupun itu hanya sedikit.

Seketika keningnya terasa dipijat secara perlahan, sehingga Ethan membuka matanya dimana terdapat Riva di sampingnya.
 

"Maaf," ujar Riva.

"Buat?" Ethan dibuat keheranan karena ucapan Riva yang tiba-tiba itu.

"Semuanya." Riva tidak berani menatap mata Ethan, biasanya ia selalu berani menatap mata orang-orang dan dia juga suka mem-bully di sekolah lamanya, tapi kepada Ethan entah mengapa ia tidak berani.

"Maaf gue suka ngerepotin lo." Ethan menatap Riva dengan lembut tidak sedatar tadi.


"Gak ngerepotin."

"ASTAGFIRULLAH ETHANN! SADAR! ANAK ORANG TUH, BELUM SAH!" teriak Damar karena terkejut melihat wajah keduanya  berdekatan. Seketika Ethan dan Riva mengalihkan pandangan masing-masing.

"Anjir gue susah-susah ngambilin tas kalian berdua, lah kalian disini malah mesra-mesraan di UKS!" Damar dibuat kesal saat mengingat kejadian tadi.

'Najiss lo Than!' batin Damar kesal.

Dengan memberanikan diri, Damar mengangkat tangannya membuat semua yang sedang memperhatikan melirik kearah Damar.

"Ada apa Damar?"

"Emmm Pak saya izin ke toilet," kikuk Damar.

"Apakah benar mau ke toilet Damar?" tanya Pak Beno dengan tatapan mengintimidasi.

"Iya Pak."

"Silahkan, jangan sampai celanamu basah karena menahannya," ucapan Pak Beno membuat semua orang yang berada di kelas menjadi tertawa.

Sialan lo Ethan!

Damar berdiri dan mengambil tas Ethan dan Riva,lalu berjalan keluar kelas yang langsung ditahan oleh Pak Beno.

AribellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang