48

167K 10.5K 251
                                    


"Ethan, Riva kita sekelas lagi!!" teriak Daniel memasuki kelas XII IPA 5 diikuti oleh Alexa. Seluruh orang yang berada dikelas melirik kearah asal suara itu.

"Berisik tai!" Riva menduduki meja jajaran ketiga.

"Harusnya lo seneng dong kita sekelas lagi, ya kan sayang?" Alexa hanya memutar bola matanya malas.

"Oh." Kesal dengan balasan menyebalkan Riva. Daniel menarik tangan Alexa menuju meja di belakang Riva dan Ethan.

"Riva? Kita sekelas lagi?" Dira memasuki kelas dan segera mendekati meja Riva dan Ethan.

"Emangnya lo kagak liat di mading?" tanya Riva malas.

"Gak hehe, gue nyari nama gue aja sih."

"Dira, cepet banget sih lo jalannya!" Damar menggerutu kesal sembari memasuki kelas.

"Suruh siapa lo lelet." Dira meleletkan lidahnya kearah Damar.

"Ck!" Damar menduduki kursi kosong yang berada disebelah kanan bangku Riva dan Ethan. Begitupun dengan Dira.

Keberadaan mereka berenam membuat seluruh orang menatap takjub. Bagaimana tidak, jika mereka semua dari keluarga terpandang dan kelakuan yang terkadang membuat semua orang tertawa.

Bel masuk sudah berbunyi. Guru pun memasuki kelas XII IPA 5 dengan seseorang di belakangnya.

"Selamat pagi anak-anak, saya Bu Yanti yang akan menjadi wali kelas kalian dan kalian kedatangan teman baru. Silahkan perkenalkan diri kamu." Riva menatap tajam seseorang di samping Bu yanti. Wajah itu terlihat sangat familiar baginya.

"Kenalin nama gue Vania Kalia, kalian bisa manggil gue Vania. Semoga kita bisa berteman baik." Perkataan Vania membuat semua yang berada di kelas ribut. Pandnagan Vania terhenti pada seseorang yang membuat dirinya pindah kesekolah ini.

Permainan akan dimulai Ariva Bella Adijaya.

***

"BGST!!" teriak Riva.

"Kenapa dia dateng lagi sih!!!!!" Riva menumpahkan segala kekesalannya di rooftop sekolah.

"Vania kamu duduk di kursi kosong itu ya." Vania mengangguk dan melangkah menuju kursi yang ditunjuk oleh guru tadi. Langkahnya terhenti di meja Riva.


"Kita ketemu lagi Ariva Bella Adijaya." Vania tersenyum sinis saat melihat Riva menatapnya tajam.

Vania menduduki kursi dibelakang Damar dan Dira. Riva yang muak dengan ini, segera beranjak pergi dari kelas.

"HEI! MAU KEMANA KAMU? CEPAT KEMBALI!" teriak Bu Yanti saat melihat Riva keluar kelas tanpa permisi.

"Riv? Lo nggak papa kan?" Alexa dan Dira berlari mendekati Riva yang sedang terdiam.

"Bisakah gue hidup tenang? Ngeliat dia kebencian gue semakin bertambah." lirih Riva.

"Lo harus hati-hati Riv. Gue tau pasti motif dia dateng kesini mau bales dendam ke lo. Tapi tenang kita semua bakal ngelindungin lo." Dira mengusap bahu Riva memberi ketenangan.

"Kalian tenang aja, gue bisa jaga diri. Gue cuman gue pengen tenang aja. Males banget gue belajar, mana ada seorang Riva yang rajin? Gak banget kali." Alexa menjitak kepala Riva gemas.

"Sakit tai!" Riva mengusap-usap kepalanya.

"Ya lagian lo, lagi serius-serius malah dibercandain!"

AribellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang