Lapangan basket di SMA Merah Putih 78 ini tampak penuh dengan kerumunan manusia berseragam putih abu - abu itu.Mereka menyaksikan adegan maenstrim yang telah biasa dilakukan disekolah mana pun. Adegan seorang lelaki yang menembak sang perempuan ditengah lapangan.
Ada yang berteriak tidak terima dengan pilihan sang lelaki. Dan ada yang berteriak histeris saat sang lelaki memasang senyuman manis.
Namun mematikan.
"Gue gak mau tau, lo harus terima permintaan gue?!." Ucap lelaki berbola mata coklat terang tersebut. Manik matanya terus menatap lekat gadis yang memiliki bola mata hitam pekat tersebut.
"Apa? Terima? Heh!! Gue gak mau jadi boneka Annabelle lo itu ya?! Gak level!!." Saut sang perempuan itu tak kalah kencang.
Dada lelaki itu naik turun tak beraturan. Tangan kanan sang lelaki telah berada diudara. Telah siap memberikan hadiah istimewa untuk pipi gadis itu.
Dengan secepat berkedip tangan itu langsung melayang mendekat kearah pipi mulus gadis itu. Mengeluarkan bunyi yang sangat nyaring untuk didengar.
PLAK!
👑👑👑
Rosella terbangun dari mimpinya. Dadanya bergerak naik turun tak beraturan. Nafasnya memburu. Pelipisnya dipenuhi dengan keringat yang bercucuran.
Ini yang kedua kalinya Rosella bermimpi tentang hal yang sama. Yang berhubungan dengan lelaki itu. Lelaki yang tak pernah Rosella ketahui.
Rosella melirik jam dinding yang tergantung bebas ditembok coklat susu kamarnya itu. Jam menunjukkan pukul 05:37. Rosella langsung beranjak dari kasurnya dan memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Setelah siap, Rosella lantas turun dari kamarnya di lantai satu menuju ruang makan yang berada dilantai dasar.
"Hai, Ma." Ucap Rosella kepada sang mama yang tengah mengolesi selai coklat diatas roti tawar tersebut. Adilla -Ibu Rosella- menoleh kearah putri cantiknya itu lalu tersenyum manis.
"Udah siap?."
"Udah." Ujar Rosella sambil memakan roti tawar berisi selai coklat itu dengan nikmat. Adilla mengambil tas kantornya yang tergeletak disofa ruang keluarga.
"Mama berangkat ya?."
"Gak bareng Putri, Ma?." Ucap Rosella sambil tetap asik mengunyah. Putri. Ya. Itu panggilannya dirumah. Diluar rumah seluruh orang yang mengenalinya memanggilnya Rosella.
"Mama buru - buru sayang. Maaf ya?." Ucap Adilla sedikit merasa bersalah. Rosella tersenyum tipis lalu mengangguk lesu.
"Mama duluan ya nanti kamu bareng Pak Ghomdi aja ya?."
Rosella mengangguk mengiyakan. Roti nya yang tinggal setengah ia letakkan kembali diatas piring lalu menyalami punggung tangan mulus Adilla.
"Hati - hati, Ma."
"Ya, Mama sayang kamu." Ucap Adilla sambil mengecup kening Rosella penuh sayang. Rosella tersenyum lalu melambaikan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD PRINCE ✅
Teen Fiction[ COMPLETED ] hanya butuh kamu untuk menemani malam yang kian semakin semu. copyright 2017 ©heyours