[42] terakhir kali

3.1K 157 16
                                    

• • •

Rosella menggenggam erat jemari hangat Pangeran. Setelah izin kepada Ratu bahwa mereka berdua ingin menikmati malam ini bersama, akhirnya pun mereka memilih untuk pergi ke pasar malam yang tak jauh dari rumah sakit.

Setelah tindakan yang Pangeran lakukan di roof top rumah sakit tadi membuat mereka sedikit canggung sekarang. Yah, namanya juga anak muda, kalau bucin suka tak tau tempat.

Mata Rosella lantas berbinar penuh ingin kala melihat penjual permen gulali. Rosella menghentikan langkahnya yang diikuti oleh Pangeran.

"Kenapa, La?"

"Mau itu, Ran." Rosella menunjuk penjual permen gulali, arah pandang Pangeran pun mengikuti kemana jemari Rosella menunjuk.

"Ayo beli itu dulu."

Pangeran pun menuntun Rosella ke penjual gulali tersebut. Pangeran memesan satu buah permen gulali besar untuk sang gadis mungilnya itu.

Setelah dapat apa yang Rosella inginkan, gadis itu buru - buru memakan permen gulali yang ia idamkan. Pangeran terkekeh gemas melihat betapa lucunya kelakuan Rosella sekarang.

"Bagi dong."

"Beli sendiri." Rosella menjauhkan permen gulalinya dan menatap Pangeran tajam. Mata Pangeran menyipit, pura - pura sebal, lalu berusaha mengambil permen gulali yang Rosella jauhkan.

"Ran! Punya gue!" Rosella masih bertahan pada posisi menjauhkan permen gulalinya. Pangeran juga masih tetap berusaha mengambil permen gulali karena ingin sedikit mencicipi.

Mereka berdua sekarang seperti anak kecil saja. Bertengkar di tengah - tengah keramaian pasar malam. Apa tidak malu dilihat begitu banyak pasang mata sekarang?

Edan.

Cukup lelah karena Rosella sangat gigih membuat Pangeran memutar otaknya mencari cara bagaimana agar ia bisa mencicipi gulali sepuluh ribuan itu.

Pangeran dapat ide.

Pangeran menarik pinggang Rosella hingga wajah gadis itu menubruk dada Pangeran. Otomatis, tangan yang dijauhkan Rosella pun ikut mendekat dan langsung saja Pangeran mengambil permen gulali tersebut.

Bagi orang - orang yang melihat, pasti mereka mengira kalau Rosella dan Pangeran sedang berpelukan.

Jantung Rosella berdegub kencang sekarang dengan wajah yang bersemu merah. Pangeran? Ah jangan ditanya, lelaki itu sekarang sedang asik mencicipi nikmatnya permen gulali.

Rosella mencibikkan bibirnya lalu menjauhkan dirinya dari dada Pangeran. Tangannya ia pukul berkali - kali pada dada bidang Pangeran.

"Balikin gulali gue ih!"

Bukannya merasa sakit, Pangeran justru tertawa gemas. Dengan santai, Pangeran menahan tangan Rosella yang memukul - mukul dadanya. Dibuka kepalan tangan Rosella dan ia berikan kembali permen gulali yang sempat ia curi.

"Nih, buat tuan putri si pecinta gulali."

Rosella langsung merebut permen gulalinya dan berjalan duluan meninggalkan Pangeran di belakang sana yang masih sibuk tertawa gemas.

Merasa sudah jauh tertinggal, Pangeran pun langsung mempercepat langkahnya agar sejajar dengan gadis kecil itu.

"La, tunggu dong!" teriak Pangeran yang sama sekali tidak digubris oleh Rosella. Gadis itu hanya sibuk memakan permen gulalinya dan pura - pura tidak mendengar apapun.

Pangeran semakin memperlebar langkahnya lalu melingkarkan tangannya di leher Rosella sembari menyandarkan kepalanya pada bahu Rosella.

"Ran! Malu ih, astaga!" Rosella yang merasa malu karena tatapan iri dari orang - orang sekitarnya terus menerus memukul tangan Pangeran.

BAD PRINCE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang