[31] tak sendiri

4.1K 237 10
                                    

Makasih buat semuanya.

•••

"Papa!" Panggil pangeran dengan nada tegas nya. Sang papa yang tadi tengah menarik-narik tangan Ratu pun langsung menoleh kearah sumber suara.

"Oh, anak pembawa sial di keluarga papa sudah datang," ucap papa nya tanpa ada rasa bersalah. Rahang pangeran mengeras menandakan bahwa ia kini benar-benar marah.

"Lepasin Ratu!" Pangeran berjalan semakin mendekat ke arah papa nya dan Ratu. Papa nya melepas tangan Ratu lalu menatap tajam pangeran.

"Jangan berani-berani sentuh adik ku," ujar pangeran dengan nada memaksa nya. Sang papa tersenyum miring mendengar perkataan pangeran barusan.

"Sejak kapan Ratu kamu anggap adik, hah?" Sang papa pun mendekat kearah pangeran. Mengepalkan tangannya untuk mempersiapkan diri meninju rahang tajam pangeran.

"Anda tidak perlu tau bukan?"

"Kurang ajar!"

Bug!

Papa pangeran hendak meninju rahang pangeran, tetapi terdahulu kan oleh pangeran yang meninju rahang sang papa dengan keras.

Membuat papanya tersungkur jatuh ke lantai. Tangan pangeran sedikit gemetar karena ia baru saja meninju orang tua nya sendiri

Rosella yang melihat dari jauh hanya bisa menahan jeritannya. Ingin sekali ia ikut campur pada urusan ini tapi ini adalah urusan keluarga pangeran dan ia tidak berhak akan hal itu.

"Anak tidak tau diri!" Papa pangeran kembali bangun lalu berjalan dengan cepat kearah pangeran. Kini ia tidak mau meninju sang papa lagi karena ia tidak ingin menambah dosanya yang sudah banyak.

Papa nya langsung saja meninju rahang kiri pangeran. Membuat pangeran langsung terjatuh tanpa perlawanan. Sang papa kembali menarik kerah baju pangeran.

"Ayo tonjok saya tonjok, anak sialan!" Ucap sang papa yang sudah mengepalkan tangannya lagi. Pangeran hanya tersenyum miring dan kembali memejamkan matanya.

"Brengsek," ucap pangeran pelan namun masih bisa didengar oleh sang papa. Tanpa ba-bi-bu lagi, papa nya langsung meninju rahang kanan bawah pangeran dengan sangat keras.
Membuat bibirnya mengeluarkan darah yang cukup banyak.

"Papa udah!" Teriak Ratu lalu menghampiri sang papa dan menarik-narik baju yang di kenakan sang papa.

Rosella pun tak tinggal diam, ia pun ikut menghampiri keduanya lalu berusaha menarik diri pangeran dan cengkraman papa nya.

Papa nya pun berdiri merapihkan baju nya sejenak dan menatap pangeran dengan pandangan jijik nya.

"Saya tidak pernah menganggap kamu anak!" Ucap papa pangeran dengan nada tinggi. Pangeran tersenyum miring dengan mata yang terus terpejam.

Lalu, papa nya menarik tangan Ratu dengan kasar. Namun, Ratu terus bertahan dan tidak ingin di bawa pergi oleh sang papa ke luar negri.

"Enggak aku gak mau! Aku mau sama Abang aja!" Ucap Ratu dengan keras sambil berusaha melepas tangannya dari cengkraman papa nya.

"Dulu, kamu selalu minta papa jemput, sekarang gak mau, mau mu apa hah?!" Sang papa berhenti menarik-narik tangan Ratu dan menatap gadis itu tajam.

"Aku mau sama Abang! Gak mau sama papa!" Bentak Ratu membuat sang papa tak habis pikir pada anak gadis satu-satunya ini.

"Oke." Papa nya pun melepaskan tangan Ratu dan membiarkan anak gadisnya itu tinggal dengan pangeran.

"Tapi jangan harap papa akan membiayai kebutuhan kalian lagi."

BAD PRINCE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang