[38] pindah?

3K 155 7
                                    

• • •

Selepas pulang dari mengantar Joanna kerumah sakit, Pangeran uring - uringan sendiri dirumahnya. Sibuk bergelut dengan pikiran dan hatinya yang tak seiras.

"Argh!" Pangeran bangkit dari tidurnya sembari mengacak - acak rambutnya kasar. Kalau sudah begini, Pangeran butuh Ratu. Biasanya gadis itu pasti akan senang membantu.

"Ratu!" Pangeran bangkit dari duduknya dan keluar dari kamarnya menuju kamar Ratu. Tapi, tak ada siapapun dikamar Ratu. Hanya suara pendingin ruangan yang mendominasi disana.

Pangeran pun bingung. Adiknya kemana? Tumben sekali sore - sore begini tidak ada dikamar. Biasanya Ratu akan duduk ditepi balkon sembari menatap indahnya senja disore hari.

Pangeran menuruni anak tangga rumahnya. Bingung melingkupi kepalanya. Namun, langkahnya terhenti saat sampai di ruang keluarga.

Jantungnya berdetak cepat tatkala melihat Ratu sudah tergeletak di lantai rumahnya. Pangeran buru - buru menghampiri Ratu. Tubuh gadis itu panas sekali.

"Tu? Ratu?!" Pangeran menepuk - nepuk pelan pipi adik semata wayangnya itu. Wajah merah Ratu membuat Pangeran semakin panik.

Diambilnya kunci mobil Pangeran dan langsung bergegas membawa Ratu kerumah sakit terdekat. Semoga saja tidak terjadi apa - apa pada Ratu.


•   \  •  \  •


"Kak, mama kapan baliknya sih?" Rosella memencet remot televisinya dengan bosan. Mencari channel yang bagus untuk ia tonton bersama kakaknya.

"Gak tau gue juga." Rowenna mencomot makanan yang berada ditangan Rosella dengan gesit. Rosella menghela nafas karena tak kunjung menemukan acara televisi yang ia suka.

"Kak, kangen mama gak?"

Pertanyaan Rosella terlalu bodoh. Mana ada seorang anak tidak merindukan ibunya? Hanya anak durhaka yang pasti melakukan hal seperti itu pada sang ibunda.

"Ya jelas lah!"

"Kak, telpon mama dong!"

"Oke, gue coba ya?"

Rowenna pun mengambil ponsel dari kantong celananya. Mencari nomor ponsel sang bunda lalu menunggu dering demi dering tersambung pada ibunya.

Nomor yang anda tuju sedang sibuk. Cobalah—

Ppip!

"Sibuk, La."

Rosella menghela nafas kecewa. Ia rindu sekali pada ibunya, tapi sang ibu sepertinya berkata lain. Ibunya mungkin sudah lupa pada Rosella dan Rowenna disini.

"Udah, mama lagi sibuk buat persiapan lo kuliah, La."

"Tapi masa sampe telfon aja gak bisa sih, kak?"

"Gak boleh suudzon, La. Mama lagi sibuk, udah lah," ucap Rosella sedikit membentak. Rosella memang keras kepala. Kalau tidak dibentak ia akan terus memberontak.

Rosella berdecak sebal dan bersandar pada kursi ruang keluarganya. Menatap nanar pada acara televisi yang terlihat membosankan.

Kangen mama. . .

Drt. . . Drt. . . Drt. . .

BAD PRINCE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang