Kalo bukan karna tuh cowok ganteng, gak bakal gue kotor kayak gini?! Eh?
•••
Rosella menendang - nendang udara yang ada didepannya dengan geram. Pasalnya sudah 15 menit teman - temannya itu tak kunjung hadir untuk membantunya.Gak niat bantuin gue banget sih?! Biarin, besok - besok kagak bakal mau gue bayar salon mereka - mereka!!. -batin Rosella.
Rosella mengamit ponselnya yang tergeletak nyaman diatas lantai kotor gudang tersebut. Mengecek ponsel dan grup chat nya bersama teman - temannya itu.
"Kemana sih tuh bocah - bocah?! Mau bikin gue mati kali yak?!." Rosella mengumpat kesal. Rosella menarik nafasnya lalu membuangnya perlahan.
Rosella kembali membalikkan badannya dan menggedor - gedor pintu gudang tersebut dengan keras. "Woy!! Yang denger teriakan gue!! Bukain nih pintu dong!! Pengap nih gue didalem!! Ntar gue kasih duit deh!! Cepet woy!! Buset kagak ada yang--"
Suara seseorang yang sedang membuka pintu gudang tersebut membuat omongan Rosella terpotong. Buru - buru Rosella bangkit dari duduknya dan merapikan sejenak pakaiannya.
Apa kata orang nanti kalo liat Ketos pake baju acak - acakkan? Entar dikira abis nganu lagi. -batin Rosella.
Rosella menggerak - gerakan kakinya tak sabar. Rosella bersumpah, siapa pun yang membuka pintu gudang tersebut, Rosella akan langsung memeluknya.
Karna Rosella yakin, pasti yang sedang berusaha membuka pintu gudang tersebut adalah ketiga teman - temannya itu.
Ceklek!
Belum sepenuhnya pintu terbuka, Rosella langsung menyalip dan memeluk tubuh seseorang yang membuka kan pintunya. Padahal, Rosella belum tau siapa yang memeluknya.
"Gue tau kok kalian pasti bakalan dateng. Hampir aja tadi jatah lo semua ke salon gue potong kalo enggak ngebukain ini pintu laknat. Gara - gara--"
"Salon siapa?."
Suara bariton memasuki indera pendengeran Rosella. Membuat Rosella mematung kaget dan kebingungan. Rosella diam dalam peluknya. Rosella mulai meraba - raba punggung seseorang yang ia peluk tersebut.
Kok gak ada tali surga nya ya? Gak mungkin si Fadhia kagak pake itu?. -batin Rosella.
Mata Rosella membulat lebar saat sadar kini ia sedang memeluk seorang lelaki. Dengan cepat Rosella melepas pelukannya sambil setengah mendorong lelaki yang ia peluk tersebut.
"Elo!!." Rosella menunjuk lelaki yang tadi ia kira adalah sang penyelamat nya dari gudang pengap bin bau itu. Pangeran. Iya. Lelaki itu yang membuka kan pintu untuk Rosella.
"Bangke!! Kenapa elo yang buka pintunya?!."
"Geng cabe lo yang minta."
"Mereka bukan cabe!! Lo harusnya bisa mikir!! Mana cabe mana artis!!."
"Artis cabe."
"Ihh!! Ngeselin banget sih lo!! Gue harus mandi kembang tujuh rupa nih gara - gara meluk badan titisannya mimi peri!! Hiii!!." Rosella menggidik ngeri sambil berpura - pura seolah banyak sekali noda ditubuhnya ini.
"Mana ada cowok ganteng kayak gue adalah titisannya mimi peri."
"Ada lah!! Itu elo!! Titisannya mimi peri!! Muka lo tuh mirip mimi peri!! Gue tuh bingung sama orang - orang. Kenapa sih pada bilang lo ganteng banget?."
"Curhat?."
"Bodo, Jing!!."
Pangeran menoleh kearah ketiga cewek yang sedari tadi hanya menonton gratis aksi pertengkaran Rosella dan Pangeran.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD PRINCE ✅
Teen Fiction[ COMPLETED ] hanya butuh kamu untuk menemani malam yang kian semakin semu. copyright 2017 ©heyours