10

830 31 0
                                    

'Eeee awassss!'

Vega refleks berteriak saat adegan dalam film the rings  adegan kecelakaan seorang wanita tertabrak mobil.

'ih ve lo mau teriak sekenceng apapun juga ga akan ngaruh ve dia ga akan dengerrrr' ucap Given dengan nada yang tinggi dan membuat penonton sekitar memandang mereka sambil tertawa.

'ih yaudah napa ven gua refleks'

'ya lagiannnn udah tau film malah lo teriakin awas,  sono noh lo masuk layar lo teriakin awas mba ada mobil gitu sono cepet ve' ucap Given yang semakin membuat Vega malu dan membuat penonton sekitar tertawa melihat mereka berdua. Bukannya mengecilkan suara, Vega malah ikutan bernada tinggi.

'yaudah napa ven gua kan refleks teriak lo mah apa apa dibawa masalah mulu'

'ya napa ve lu mah refleksnya ga mikir'

'ya namanya refleks mana ada mikir sih ven'

'ya ada lah. Gua kalo refleks mikir dulu'

'gua iyain aja ven biar kelar'

Given pun gemas ia mengunci leher Vega dengan tangannya dan ia membawa Vega kedalam pelukannya.

'ih lepasin' ucap Vega

'gak. Hukuman nih buat lo, rasain ketek gua'

'asemmmmmm'

'ah seneng juga dipeluk cowok seganteng gue'

Vega lebih memilih diam,  dalam hatinya ia memang merasa senang berada dipelukan sahabatnya ini.  Tidak bisa dipungkiri memang Given memiliki kharisma sendiri,  terlebih ia adalah sosok yang humoris. Dan wangi parfume Given ini selalu Vega rindukan.  Akhirnya Vega dan given larut dalam perasaan masing² dengan posisi Given masih memeluk Vega.

'Baru jam tiga nih abis ini kita makan ya, terus pulng dulu mandi dandan yang cantik abis itu jam setengah 7 gue jemput lagi oke?' ucap Given pada Vega saat keluar dari bioskop

'iyaaa atur bos atur'

'oke,  seneng deh kalau ajak lo main.  Ga pernah dicariin ga dibawelin dan lo juga ga ribet. Sering sering aja gua ajak taruhan luuu'

'gue cewe rasa cowo ven gaperna dicariin'

'iya makanya gua suka, yuk makan laper' Vega lebih menanggapinya dengan kata 'yuk' tanpa mempedulikan kata suka yang keluar dari mulut Given.

---

Malam hari di kota Hujan memang sangat indah udaranya sejuk jalanan pun ramai namun lancar tidak ada kemacetan seperti dijakarta walaupun jumlahnya tidak kalah dari jakarta.
Di langit kota hujan ini sudah jarang sekali terlihat bintang yang bertaburan dilangit, tidak seperti dulu. Anak anak kecil pasti selalu senang jika malam hari tiba, mereka akan memandang bintang sepuas mereka. Dengan jumlah yang banyak, bintang bintang itu memperindah langit kota hujan.  Namun dijaman sekarang, sudah susah. Malam indah ini digunakan Given untuk mengajak Vega ke tempat kuliner favoritnya yaitu Kedai Pancongan. Disana menjual berbagai jenis varian kue pancong,  dari yang bercita rasa coklat sampai keju. Uniknya, disana disediakan dengan ukuran yang besar tidak seperti kue pancong yang dijajakan keliling kompleks perumahan. Jarak kedai pancongan ke rumah Vega itu membutuhkan waktu 1jam perjalanan, itupun menggunakan motor. Namun Given tidak peduli,  yang penting ia harus memeperkenalkan tempat itu pada gadis yang sedang diboncengnya sekarang ini.

'kata mama lu pulangnya gaboleh lebih dari setengah 11 ve, gue bawa ngebut gapapa ya' ucap Given saat sudah setengah jalan menuju kedai

'kuy tancap gas bang bro'

Akhirnya, setelah sekian banyak obrolan di perjalanan mereka sampai ditempat tujuan. Kedai yang tidak terlalu besar namun selalu ramai pengunjung, entah keberuntungan apa yang berpihak pada mereka. Kedai saat ini tidak terlalu ramai sehingga mereka dapat memesan dan mendapatkan makanan dengan cepat.

Ipa rasa IpsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang