50

412 19 0
                                    

Sehabis pertandingan futsal, waktunya pertandingan basket putra. Seluruh kelas sudah mempersiapkan tim yang handal, mereka kebanyakan memilih yang ikut ekskul basket dan bertubuh tinggi. Namun, di tim IPA 1 yang bermain siapa lagi kalau bukan Abdul, Ferdi dan Given. Karena Adi dan Irfan tidak terlalu suka olahraga. IPA 1 kebagian tanding dengan IPS 2 yang terdapat kapten basket disana.

'Semangat ya kaliannn'

'semangat cogan cogan IPA 1'

Teriakan selalu memenuhi waktu pertandingan, Vega samasekali tidak ingin teriak karena ia rasa sudah cukup teman temannya yang teriak. Vega pun memilih diam dibawah pohon. Pertandingan babak pertama berjalan sangat menegangkan, kedua tim sama kuatnya. Skor merekapun berlomba lomba untuk menyamai. Namun, entah karena apa. Diakhir permainan, IPA 1 lah yang menenangkannya karena Given berhasil mencetak angka lagi setelah seri. Mereka pun lolos ke babak selanjutnya, Given Ferdi dan Abdul langsung ke pinggir lapangan untuk istirahat. Vega tetap tidak berpindah dari posisinya dibawah pohon, ia melihat pertandingan selanjutnya.

'Ngapain disini Ve'

Vega merasa namanya dipanggil ia pun menengok dan melihat Given sudah ada disampingnya, ikut berdiri dibawah pohon sambil melihat pertandingan kelas lain.

'Nonton'

'tadi gue tanding lo nonton ga'

'nonton'

'bagus ga main gue'

'bagus'

'Keren kan?'

'iya'

'Jutek banget sih ve, lo kenapa? Akhir akhir ini jadi jutek banget sama gue, ga asik kayak dulu'

'ada juga lo ven, lo kan yang akhir akhir ini ngejauh dari gue' ucap Vega yang tidak lagi memikirkan gengsinya.

'Ya gua ngejauh karena tau lo lagi deket sama Fajri'

'gua ga deket'

'masa?'

'iya'

'terus apa kalo bukan deket namanya? Chat chatan, disekolah so akrab, temen temen dia juga bilang lo deket sama dia'

'Sekedar chat biasa, kalo kenal ya pasti gua sapa lah ga mungkin gua diem diem aja kayak org ga kenal dan kalo omongan tmntmn dia yaudah gaush dipercaya selagi ga ada bukti'

'Gimana ga percaya liat lo aja udah jutek gitu ke gua'

'ya gua gini karna lo juga jauhin gua, dan lo deket sama banyak cewe kan sekarang'

'cewek mana sih ve?'

'Lo pura pura gatau atau apa? Oh iya kebanyakan kali jadi nanya yang mana'

'ih apa sih ve'

'lo yang apa, playboy'

'kok gua dikatain playboy sih'

'emang lo playboy, seenaknya deketin cewe cewe. Ga nanggung lagi langsung banyak, pasti cewe lo diluar sekolah juga banyak kan'

'astaga Ve gua tuh ga punya cewe, gimana mau punya cewe. Cewenya aja jutek ke gua'

'yaudah lo urusin aja tuh cewe cewe lo biar ga pda jutek ke lo'

'ih Vegaaa lo tuh ya masih aja lemot, udah lemot galak lagi'

'bodoamat'

'ah gua tau, lo pasti cemburu kannn? Iya kan? Bilang aja ve, ah cemburuuuu vega sama guaaa ahaaaaiiii' ucap Given dengan bangganya sambil merangkul Vega

'apaansi lo kepedean banget' ucap Vega yang tidak dapat menahan perasaannya yang senang karena Given kembali seperti dulu

'aaaa Vega salting'

'bacot banget si ven gausah so ganteng deh'

'Eh vega, ihhh salting. Bilang napa kalo cemburu tuh gausah dipendem pendem ga baik'

'Makan tuh cemburu!' ucap Vega sambil pergi meninggalkan Given menuju teman temannya lagi. Givenpun menyusul Vega kembali berkumpul dengan teman temannya.

Walaupun kini hubungan Vega dan Given sudah tidak sedingin sebelumnya, namun tetap saja masih ada jarak diantara mereka. Given sudah jarang menghampiri meja Vega dan jarang chat Vega tidak seperti dulu. Vega pun berusaha biasa saja dan ia berusaha kembali seperti awal sebelum ia jatuh hati pada Given.

Ipa rasa IpsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang