25

619 24 1
                                    

Pemandangan dijalan raya tidak lepas dari mobil dan motor yang berlalu lalang, lampu lampu jalan menghiasi setiap titik.
Sebelumnya, Vega sangat takut jika saat malam hari ia keluar rumah karena ia punya pengalaman yang kurang baik dimasa kecilnya saat ia keluar malam hari. Dan sejak saat itu, Vega tidak berani keluar rumah jika langit sudah tidak bermatahari lagi. Trauma di masa kecilnya selalu terbayang jika ia jalan sendirian di jalanan malam.
Namun kali ini, Vega justru lebih suka malam hari untuk keluar.
Tetapi itu jika ia bersama Given, Vega sangat senang jika Given mengajaknya keluar saat malam hari. Vega merasa hatinya tenang dan nyaman jika berada dekat Given, berkat Given kini ia sudah tidak takut jalanan malam.
Vega menikmati setiap detik perjalanannya bersama Given menikmati udara sejuk disekelilingnya bersama Given.
Entah Vega sadar atau tidak,tapi senyum nya mengembang tanpa sebab.

'Ve?lu senyum kesiapa?'

Ternyata Given memperhatikan Vega lewat spionnya, ia heran sedari tadi Vega mengembangkan senyumnya tanpa alasan. Ia pikir dijalan Vega bertemu temannya dan ia menyapa dengan senyuman,namun lama lama Given berpikir masa disetiap perjalanan selalu ada teman Vega bahkan dijalanan yang tidak ada pengendara lain selain dirinya. Given pun akhirnya bertanya demi menjawab keheranannya.

'hah?kesiapa?' Vega sangat terlihat gelagapan saat ia tercyduck tengah tersenyum diatas motor Given.

'ya gua nanya kan ke siapa?daritadi lu senyum'

'gak. Gapapa, lagian gue emang senyum y?ga sadar'

'dih dasar lo, pasti lo lagi mikirin tentang gue dan lo kesenengan karena sekarang lo dibonceng sama cowo ganteng manis unyu ini'

'lu punya kantong kresek ga ven?'

'ngga,emang kenapa?'

'pengen muntah gua denger lo muji diri sendiri'

'alah gengsi banget sih ve'

Vega hanya memutar bola matanya, manusia yang kini berada dengannya memiliki tingkat kepedean yang sangat tinggi. Atau bisa dibilang tingkat kepekaannya tinggi, tapi kalau tingkat kepekaannya tinggi mengapa ia tidak juga sadar jika Vega telah menaruh perasaan padanya.
Apa yang ada dipikiran Given?
Vega sangat ingin bisa membaca pikiran Given, ia sangat ingin tahu bagaimana Given padanya.

[Flashback on]

Sepuluh Lima's Crew

Aditya : besok gua sama billy yang dateng awal jagain koper yang udah dateng silahkan langsung cari duo cogan ini,oke kawan.

Billy : eh gua ga bisa woi, gua kan berangkat sama bapak gua. Ga bisa awal

Aditya : masa gua sendiri bil tega lu.

Vega : sama gua dah dit, gua dateng awal kok.

Given : jam set 5 lho ve

Vega : iya santai

Aditya : wah bahaya kalau gua ditemenin vega haha

Billy : takutnya ganana gimana gt ya dit

Aditya : nah ah ntu paham lau

Vega : maksudnya gimana?

Aditya : ngga veeee :3

Given : udah udah gua ajatemenin lu dit

Aditya :  serius sia

Given : iya santai heula naha.

Grup kelas sedang ricuh karena besok akan pergi tour ke jogjakarta, Vega yang sudah selesai dengan barang bawaannya kini bergegas tidur agar besoknya ia tidak telat.

Ipa rasa IpsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang