41

342 18 0
                                    

Lagi lagi kali ini acara di sekolah harus bertemakan seni, mungkin bagi sebagian murid suka akan acara ini. Namun tidak dengan kelas ipa 1. Mereka harus kebingungan mencari ide untuk mereka tampilkan, karena jika satu kelas tidak tampil maka nilai mereka terancam. Jam 7 pagi, semua murid sudah ada dilapangan. Mulai dari kelas 12 yang menampilkan kreasi seni mereka, ada yang menari tradisional, modern dance, band, musikalisasi puisi. Semua tampak telah mempersiapkan penampilannya.

'Okeee penampilan dari kakak kakak kelas 12 keren keren banget yaaa, bisa ditiru buat adik adik nya ya kak. Smoga angkatan di kls 11 dan 10 juga punya bakat seperti kakak. Terimakasih kaak. Dan sekarang penampilan dari kelas 11 yang diawali dengan kelas 11 IPA 1!! kasih tepuk tangan dulu temen temen!' ucap Wina sang osis yang sedang memandu acara tersebut.

'IPA 1 GA TAMPIL!!' Murid murid ipa 1 kompak berkata kalau mereka tidak tampil karena memang mereka tidak mempersiapkan apapun

'Lho? Tapi wajib kak' ucap Wina

'Udahlahhhhh kelas kita emang ga mau tampil terus kenapa? Mau dihukum? Denda? Sok silahkannnn sebutin aja' teriak Given

'Oke, ipa 1 sehabis acara ini pelajaran pertama kalian lari lapangan satu kelas. Bagaimana?' ucap Bu Hana

'OKE BU!!!' Jawab Ipa 1 kompak, namun kekompakan mereka yang membuat seluruh warga sekolah memandang mereka aneh, ada yang senyum2 ada juga yang setuju dengan mereka

'OKE IPA 1 KALIAN TERBAIK'

'GUE SUKA GAYA LO SEMUA BRO'

'COWO CUMAN 5 TAPI NGALAHIN NAKAL IPS BRO GILA'

'CEWENYA JAKAM SEMUAAA'

acara hari itu pun dilanjut, kini giliran 10 ips 1 yang tampil. Semua siswanya bersiap untuk maju.

'DUH BEBEP GUA TAMPIL, YANG BAGUS YA JANGAN MALU MALUIN! AKU PADAMUUUUU ANDOOOO' teriak Fitri saat 10 ips 1 lewat dihadapan mereka

'Fitri ih malu maluin aja siii' ucap Vega

'biarin si, eh Fajri. Mau disemangatin ga sama Vega? Ve semangatin kali lu diem diem aja si ga peka amat udh diliatin juga' ucap fitri, vega pun memandang kearah Fajri yang memang sedang memandangnya.

'EH cabe cabean pasar, emang vega kayak lo apa teriak2 lenjeh gitu. Ihhhh, lagian vega bukan siapa siapanya dia ngapain nyemangatin' ucap Given

'ih kok lu sewot si? Cemburu?bilang kali ven, makanya kalo suka ngmg tar keburu diambil Fajri. Ya ga jriiii'

'YHAAA BENER TUH VENN'

'MASA GA MALU KETIKUNG DD KELASSSSS'

'MALU AH VEN MALU'

'berisik lo pada'

'mangats fajriii jangan malu maluin hahahayyy' ucap Vega yang mendapat senyuman dari Fajri dan sorakan dari teman temannya

'ahay jriii ngegenjrengnya semangat ni ntar'

'duh jri gabisa tidur lu abis ini'

'ih Vega apaan si ko lu jadi kyk Fitri gitu si ga suka ah gua' ucap given

'eh makanya lo juga main gitar kek tampil gitu tar gua semangatin gua tepuk tanganin dah'

'napa ve gua kan ga bisa'

'yaudah diem'

'ASTAGA VEN NYESEK BANGET BEGO HAHAHHA' ucap abdul diikuti dengan teman temannya yg ikut mentertawakan Given

'Ah sudahlah Ve' Given pergi meninggalkan teman teman kelasnya

'Eh Ve ngambek tu kejar kek'

'ngapain kejar kejarannn kali dul'

'VEGA IH!!!!'

'iya napa iyaaaa'

Vegapun mengikuti Given pergi, Given melangkah menuju kantin di depan.

'Bu, tea jus ya' teriak Given dari bawah pohon

'Berapa, Jang—(panggilan daerah untuk anak laki laki)'

'Dua bu!!' Teriak Vega menyambar, Given kaget melihat Vega menghampirinya sendiri dan Vega duduk disampingnya sambil tersenyum lebar. Given hanya melihat Vega sebentar lalu buang muka.

'Eh ga usah so ngambek lu, kayak yang cakep aja ngambek lu' ucap Vega sambil menampar pipi Given pelan namun Given tetap diam.

'Ga asik banget si lo, lagian gua juga ga tau salah gua dimana' ucapan Vega membuat Given gemas sendiri dalam hati.

'Nih Vega esnya' ucap anak penjual es itu memberikan 2 gelas es kepada Vega.

'satu lagi kasi aja tu bang ke Given, ni uangnya. Kembaliannya buat bayar utang gua kemaren ya' ucap Vega

'ngutang mulu lu, marahan apa berdua? Pacaran anak jaman sekarang berantem dibawah pohon' ucap Bang Tole—nama bekennya.

'Siapa juga yg pacaran, makasi bang'

Vega pergi meninggalkan Given menuju dalam sekolah.

'Ih Ve, malah ditinggal si. Eh bang makasi ya' Given mengambil esnya lalu mengejar Vega yang sudah berada dalam sekolah.

'Vegaaaaaa!! Lu mah bujuk gua kek apa kek malah ditinggalin, mau minta maaf ga si' ucap Given yang sudah berhasil mengejar Vega.

'ih emang gua salah apaan minta maaf segala'

'lemot banget si lo tuh ih' ucap Given menarik pipi Vega

'sakit elah gila lo ya'

Vega dan Given bercanda di samping lapangan, Fajri dan teman temannya memperhatikan dari tadi.

'Yah Jri, lo minta Wa nya kek keburu ketikung ka Given. Sayang banget tu' ucap salah satu teman Fajri.

'Iya Jri, kata cewek gua ka Given itu ngegantungin ka Vega gitu. Sebelum ka Given nembak ka Vega lu duluan lah, gua ada nih kontak ka Vega' ucap Ando

'Hah? Lo punya? Kenapa ga bilang gua dari kemaren?' ucap Fajri.

'lo ga minta'

'lo buat apa kontak ka Vega'

'sebelum gua jadian sm fitri kan gua ngincer ka Vega, cuman ya itu. Susahnya minta ampun bukannya dia jual mahal tapi emang lemot banget anaknya, liat aja tu seorang ka Given aja yang bisa semenit bikin cewek kelepek2 aja ga berhasil bikin ka Vega peka. Gimana gua, apalagi lo' ucap Ando

'jangan gitu do, siapa tau Fajri ga kode kode lgsg nembak. Bisa aja kan'

'iya jri bener tuh'

'iyaiya, lo mau ga jri nomornya ka Vega'

'ngga nanti gua minta langsung ke ka Vega aja'

'ANJAYYYYY'

'MANTAP JUGA LO JRI'

'SEMANGAT JRI SEMANGAT MENAKLUKAN KAKAK UNCH'

Ipa rasa IpsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang