43

327 14 0
                                    

'Ya anak anak jadi ibu mau minta kalian bentuk kelompok masing masing 6 orang ya, 2minggu lagi kalian tampil nari perkelompok. Pokoknya tarian daerah ya, paham anak anak?' ucapan guru seni ini membuat anak anak IPA 1 kehilangan rencana mereka bermain sehabis pulang sekolah selama 2 minggu.

'ga kecepetan bu 2 minggu doang?'

'ya pokoknya 2 minggu lagi kalian harus udah ada gerakan, kalaupun ada yg belum hafal bisa kita undur pengambilan nilainya'

'tapi bu kan cepet banget'

'ga ada negosiasi ya anak anak, selamat latihan. Terimakasih' karena jam pelajaran seni sudah habis maka guru itupun keluar kelas untuk pergi ke kelas lain.

'ya elahhh, ve. Kita sekelompok kan?' tanya Ana

'iyalah na berarti kita butuh cowok satu'

'Given ajaa kan dia nurut sama lo ve' ucap Rahma

'Ve, gua boleh gabung kelompok lu ga?' tanya Adi pada Vega

'boleh'

'lho ve? Ga Given aja?' tanya Ana

'ngga, dia udah ada kelompok tuh'

Vega menunjuk Given yang sedang diperebutkan untuk masuk kelompok mereka. Vega pun akhirnya mengurungkan niatnya untuk satu kelompok bersama Given. Sudah 2 minggu ini, ia dan Given sudah semakin jauh. Sudah tidak bercanda bersama, ke kantin bersama dan belajar bersama. Ditambah, rumor Given mendekati Arsy semakin kuat.

'Pulang sekolah kita latihan ya' ucap Vega yang disertai anggukan teman temannya.

Sudah menjadi tradisi IPA 1, jika ada latihan setelah pulang sekolah mereka tidak langsung latihan. Mereka berhamburan keluar untuk berjajan atau berjalan jalan modus ke adik adik kelas.

'Ve, jajan yuk' ajak Ana

'yuk'

Vega bersama teman temannya pun pergi keluar untuk jajan, suasana sekolah masih ramai karena baru bubar pelajaran. Banyak yang masih nongkrong, ada yang sudah bersiap untuk pulang, ada yang kegiatan ekskul dan ada yang beberapa juga latihan ataupun mengerjakan tugas disekolah. Saat sampai di gerbang, Vega melihat Given yang sedang menahan Arsy untuk lewat. Dan saat itu Arsy melihat ke arah Vega dengan tatapan kemenangan, Vega menahan perasaannya dan ia membuang muka lalu bergegas pergi dari tempat itu.

'Ve, mau jajan apa?' Vega tidak menjawab ia hanya melihat kebawah, entah apa yang ia lihat.

'Veeee' Ana menepuk lengan Vega agar tersadar dari pikirannya.

'hah? Iya? Apa?'

'mau beli apa'

'baso aja deh'

'yaudah yuk'

Sampai di kedai bakso, Vega harus menunggu karena antri. Vega duduk sendiri karena teman temannya membeli yang lain.

'Kak Vega' panggilan dari seseorang membuyarkan lamunan Vega.

'eh iya, eh Jri. Mau futsal?'

'iya kak, ekskul skrg kan futsal. Beli baso ka?'

'iya nih lo juga?'

'iya, udah dapet si. Mau punya saya dulu ka?'

'eh gausah lo aja makan bntr lg futsal kalo pingsan kan berabe'

'hahaha ga gitu juga ka, tp kl mau gpp nih'

'gausah gpp gua nunggu pesenan gua aja'

Saat Vega sedang ngobrol bersama Fajri, Given datang bersama Arsy memesan baso juga. Fajri melihat perubahan lagi diwajah Vega akhirnya ia lebih memilih bungkam daripada lebih merusak suasana hati Vega.

'Neng cantik, nih baso nya' Bunda—panggilan untuk penjual bakso itu memberikan semangkok baso pesanan Vega.

'oh iya bu' Vega bangkit dari duduknya, Given menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan dan ia juga menatap Fajri yang mendekati Vega.

'Makan disini neng?'

'eh engga bu, dikelas aja. Lagian tempatnya penuh'

'sini aja Ve, gua ga beli ko cuma anterin' ucap Given dan memberikan bangkunya kepada Vega.

'Gausah, bu aku bawa dulu ya mangkoknya ntar aku balikin'

'iya neng gpp'

'Yaudah makasi ya bu, Fajri gue duluan ya. Ven'ucap Vega pada Fajri dan Given

'Iya kak, saya juga duluan. Misi kak' pamit Fajri pada Given yang masih menatap Vega pergi.

-------

Malam ini memang malam paling menggalaukan bagi seorang Vega, ia hanya bisa membaca ulang pesan dari Given dan memandang Given dari foto foto di hpnya. Andai Vega mempunyai mental yang cukup kuat untuk berkata jika ia menyayangi Given.
Namun Vega sadar, ia hanya teman Given tidak lebih. Mungkin kalau lebihpun, hanya sebatas sahabat. Itupun sudah syukur dianggap sahabat oleh Given, namun yang paling penting jangan jatuhkan perasaan lebih jauh lagi pada laki laki yang belum tentu hatinya untuk kita hanya karena sikapnya yang baik. Bisa saja karena memang ia memiliki kepribadian baik kepada semua orang.

Ipa rasa IpsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang