49

364 16 0
                                    

Yang tadinya sedekat nadi
Bisa jadi sejauh matahari

Mungkin quotes quotes seperti itu dulunya tidak bermakna bagi Vega, namun kini entah kenpa Vega sangat merasa quotes itu terjadi pada dirinya.
Tadinya ia sangat dekat dengan Given, namun apa daya. Saat ini mereka bahkan seperti orang asing yang enggan untuk bersapa.
Miris memang bagi Vega, yang dulunya dibela mati matian oleh Given kini bahkan jangankan dibela disapa pun tidak.
Banyak yang mempertanyakan hubungan mereka, mereka layaknya sepasang kekasih yang baru saja putus dan bermusuhan.
Namun sayangnya, Vega tidak pernah mendapatkan status pacar dari Given.
Dia pun tak tau kenapa Given seperti menjauh secepat itu dari dirinya. Setau Vega, ia tidak pernah melakukan kesalahan.
Jika memang ada yang salah, Givenlah yang salah. Karena ia dengan seenaknya menjatuhkan hati Vega namun tibatiba ia tinggalkan begitu saja dan parahnya ia sedang berusaha menjatuhkan banyak hati lagi. Namun kenapa justru Given yang seolah tersakiti.

'Ve, tolong telponin Given dong' ucap Velly membuyarkan lamunan Vega didalam kelas, waktu yang pas untuk Vega memikirkan apa saja cara ampuh untuk tidak menggalau galau ria tentang Given karena teman temannya sedang dilapangan menonton pertandingan demi pertandingan yang diadakan diacara classmeeting itu. Namun, ia merutuki dirinya sendiri karena Velly datang menyebut nama Given seketika itu pertahanan Vega runtuh.

'Kenapa gua?'

'Kita udah pada nyoba telpon dan ga diangkat ve, siapa tau kalo lo yang telpon diangkat'

'ga akan, emang kenapa si?'

'Futsal sebentar lagi tanding Ve, kalau ga ada Given kita bakal kalah. Apalagi lo tau? Lawannya kelas Fajri, dia jago futsal Ve. Ayo dong tolongin kelas kita'

'Kapan mulai?'

'15 menit lagi ve'

'astaga'

Vega pun langsung mengambil hp nya untuk menelpon Given, karena mau bagaimanapun juga ia ingin kelasnya ini juara di class meeting. Agar bisa membuktikan kalau kelas Ipa 1 bukan hanya jago ribut tapi juga jago olahraga.

'hallo?!' Vega senang karena tidak membutuhkan waktu lama telponnya diangkat oleh Given

'kenapa ve? Tumben banget nih telpon gua, kenapa? Kangen?'

'apaansi, lo dimana?'

'dirumah lah baru selesai mandi nih udah ganteng'

'kesekolah sekarang ya gua tunggu digerbang, cepetan ga pake lama'

'ngapain ntar aja ah'

'plis ven demi nama baik kelas kita, gue tunggu digerbang ya ven'

'yaudah iya iya tunggu ya'

Vegapun mematikan teleponnya dan ia memakai sepatunya yang ia lepas untuk ia bergegas turun ke lapangan bergabung bersama teman kelasnya, ia tidak lagi ingin memikirkan perasaan galaunya. Yang ia ingin sekarang Given datang dan memenangkan pertandingan untuk kelasnya.

'Gmn ve?' tanya Velly bertanya apa jawaban Given

'iya dia mau kesini ko udah jalan, yuk turun gabung sama yang lain'ajak Vega, mereka pun turun ke lapangan.

'Vee, given mana sihh kita abis ini main kurang orang nih' ucap Irfan

'gapapa kalian masuk dulu aja Given udah jalan kesini kok'

'beneran? Tapi kita ga PD kalau ga ada Given' ucap Adi

'gaboleh gitu, kalian harus PD semangat yaaa' ucap Vega menenangkan teman temannya.

'Oke sekarang pertandingan antara 10 ips 3 dan 11 ipa 1. Ayo silahkan ke lapangan' ucap sang pemandu acara.

'Semangat yaaaa'

Ipa rasa IpsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang