33

359 16 0
                                    

[Flashback off]

Vega menarik nafasnya panjang ketika mengingat itu, andai dulu Vega tidak memiliki pacar ia akan merespon Given. Andai dulu Vega sudah memiliki perasaan kepada Given, andai dulu Vega tidak berlaku acuh pada Given, andai dulu bisa diputar kembali. Akan Vega gunakan waktu bersama Given menjadi kenangan manis yang akan ia kenang nantinya.
Kini, Given sudah tidak seberani dulu untuk blakblakan tentang kedekatannya dengan Vega. Untuk bermain bersamapun ia harus tutup tutupi agar teman kelas tidak tahu.

'Vegaaaaa, ngapain disini'

Panjang umur, orang yang sedari tadi otak dan hati Vega bicarakan datang.
Given datang menghampiri Vega yang sedang bertopang dagu dibalkon kelasnya memandang kearah lapangan dengan tatapan kosong yang sebenarnya ia sedang mengingat kenangannya bersama Given.

'Ga ngapa ngapain'

'jangan galau mulu ve ga baik, kemaren temen gua galau eh kesambet'

Celetukan Given inilah yang Vega rindukan jika sosok didepannya ini tidak ada, Vega tersenyum. Namun dibalik senyumnya menyimpan sedih, sedih karena ia tidak bisa mendengar celetukan ini setiap hari.

'kan malah bengong, ciri ciri nih. Mending lo temenin gue jajan,gimana?' tanya Given

'males ah'

'oke ayo jalan'

Seolah tidak peduli dengan jawaban Vega,mau ataupun tidak itu tidak masalah untuk Given. Intinya Vega harus mengantar Given jajan.

Mereka berdua melewati lorong kelas yang sangat ramai, melewati adik adik kelas yang duduk didepan kelas masing masing yang menatap mereka saat mereka lewat. Given sangat populer baik dikalangan adik,kakak ataupun teman seangkatannya.

'Ka Given'

Sapaan itu sangat banyak terdengar disetiap jalan, yaaa. Itu terdengar dari mulut para siswi. Given yang memang ramah pun membalasnya, dan sesekali memberi ledekan pada beberapa diantara mereka.

Sampai akhirnya ada satu sapaan yang membuat mood Vega langsung turun.

'ka Given, tadi dicari arsy katanya kok chtnya semalem ga dibales'

Ucapan itu keluar dari mulut siswi kelas 10 yang tidak lain adalah teman dekat arsy, adik kelas yang sedang dekat dengan Given. Dan, Vega sadar. Bukan ialah satu satunya yang given dekati setelah putus dari Fera.

'iya gua tidur semalem' ucap Given singkat lalu berjalan santai lagi tanpa tau perasaan gadis disebelahnya sudah bercampur aduk

've lu mau beli apa?'

'gue temenin doang'

'jajan kek ve'

'lo aja'

'singkat amatsi, kalo ga ikhlas temenin gua bilang'

'ga gitu ven'

'terus gimana?gini?'

'apasi ven garing'

'ya lagian elu tibatiba judes, maap kalo gua ada salah'

'salah apa emang?'

'ya gatau pokoknya maap aja biar lu ga judes lagi,udah gua dah minta maap jadi lu ga boleh judes lagi. Oke ve'

Dengan gampangnya Given bicara seperti itu tanpa ia hiraukan perasaan Vega yang kini sudah bercampur aduk karena ia tau Given semakin dekat dengan arsy.




Sejak saat itu, Vega menjauh dari Given. Ia ingin tau apa respon Given jika ia menjauh. Tapi nyatanya, Given justru makin menjauh. Tidak ada lagi chat yang setiap hari masuk ke Hp Vega sekedar menanyakan pr ataupun membalas snap Vega. Makin lama, perasaan Vega makin bercampur aduk antara benci,kesal,kecewa tapi masih memiliki perasaan sayang kepada Given.

'Vega, astaga gue nyariin lo kemana mana ga taunya lo di kantin'

Abdul datang dengan nafas yang tersenggal senggal.

'kenapa dul?'

'itu si Given ngamuk di kelas, plis tolongin ve semua di bentak bentak ga enak sama kelas lain' ucap Abdul

'ngamuk kenapa?'

'udah ayo cepet ve ke atas aja dulu'

Vega pun bangkit dari duduknya dan ditarik Abdul untuk segera sampai kelas.

'VEGA!! GIVEN NGAMUK! TOLONG DONG TENANGIN AYO CEPET'

Adi yang juga sedang mencari Vega langsung berteriak dikoridor kelas 10 membuat semua kelas 10 mendengarnya.

'iya gua tau di'

'ayo ih cepet'

Vega pun lari menuju kelasnya, karena dilihat dari ekspresi Adi dan Abdul sepertinya Given tidak main main.

'LO SEMUA TUH BISA NYA CUMAN NYURUH TAU GAK! LO PIKIR GAMPANG MERANIN ITU TOKOH?KARAKTER KUAT BEDA SAMA GUA! LO SEMUA CUMAN BISA BACOT TAU GAK! GILIRAN DISURUH PRAKTEK GA ADA YANG MAU SELALU GUA YANG DITUMBALIN!'

Saat Vega masuk kelas Given sedang membentak satu kelas, bagaimana tidak kicep. Given yang tidak pernah marah dan selalu tertawa kini marah, tandanya memang sudah kelewatan dan murkanya orang seperti Given lah yang paling ditakuti.

'yaudah sabar vennn belom makan apa lu galak bgt' Desi yang sedari tadi dikelas mencoba menenangkan Given

'LO DIEM! SAMANYA AJA TAU GAK LO SAMA MEREKA! BACOT DOANG! GAUSAH SO TENANGIN GUA! GUA UDAH MUAK SAMA INI KELAS TAU GAK! SAMA LO SEMUA!'

Suara Given semakin menggelegar dan kelas mereka sudah dikepung oleh seluruh kelas 11 untuk melihat kejadian yang terjadi di dalamnya.

'Ve, coba ngomong sana ve' ucap Abdul

'lu ngebunuh gua?takut gua dul' ucap Vega.

Namun tibatiba Fera datang menghampiri Given.

'Ven lo ngapain si bego so jago banget'

'INI LAGI! INI MASALAH KELAS GUA KENAPA LO IKUT IKUTAN FER?!KELUAR!!'

'biasa aja bangsat'

'BERISIK LU GA TAU APA APA DIEM AJA SO IKUT CAMPUR! ANJ***'

Melihat Given berbicara kasar membuat Vega makin takut, karena sebelumnya Given selalu mengingatkan agar tidak berkata kasar.
Suasana semakin parah karena beberapa dari teman kelasnya tidak terima dan memarahi Given yang sedang kalap, Given sampai menerbalikan meja dengan kasar dan memukul apa saja didekatnya. Vega tidak tahan ia akhirnya memberanikan diri menghampiri Given yang terlihat sangat emosi karena nafasnya yang tidak teratur

'Given... Udah ya?udah yuk keluar yuk panas kan disini, yuk'

Vega membuat suaranya selembut mungkin dan meraih lengan Given untuk ia bawa keluar.

'Gua benci banget ve sama kelas ini! Kenapa coba maksa gua harus gini harus gitu gua ya gua apa hak mereka atur gua! Dipikir drama gampang! Bgst!'

'iya ven iya, udah yuk keluar dulu'

Vega menarik lengan Given dan mencoba menenangkan Given dengan mengelus punggung Given, dan Given akhirnya mau keluar dan menyudahi emosinya namun sebelum keluar Given membanting kursi didekatnya.

'alhamdulilah ya allah Vega penyelamat banget gila kalo ga ada Vega gua mati serangan jantung!'

Teriak Velly saat Given berhasil ditenangkan.

'alhamdulilah Vega love youuuuuu!'

Anak kelas lain yang melihat kaget karena Given senurut itu pada Vega, terlebih Fera yang juga harus menanggung malu akibat ulah Given barusan. Ia merasa benar benar sampah sekarang dan kalah dengan Vega.

'bangsat tuh cewek, so banget' ucap Fera

'sirik aja si lu mak lampir, heh itu buktinya Given emang sayangnya sama Vega bukan sama cewek yang kayak mak lampir gini' ucap Abdul membela Vega.

'ngomong apa lu?!'

'mak lampir ewh'

Fera ditertawai banyak orang akhirnya ia pun tidak bisa lagi menahan malunya, ia pun masuk ke kelasnya.

Ipa rasa IpsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang