35

379 19 2
                                    

'Kawan kawan hari ini kita latihan yaaa udah H-8 soalnya' ucap Fifah pada teman teman kelasnya.

'oke fifah'

'Pemain bisa kan?'

'Bisa ae' ucap Abdul dan disetujuin oleh Irfan,Ferdi dan Adi.

'Vega sama Given?'

Vega melihat kearah Given untuk mendapat jawaban,karena sudah beberapa hari ini Given terlihat tidak sehat. Batuk tidak berhenti dan badannya panas, beberapa kali Vega memergoki Given meminum obat.

'Ven?lu bisa latihan ga?' tanya Vega pada Given.

'bisa kok'

'yakin?kalo sakit gpp pulang aja' ucap Vega memastikan.

'kagak, ga sakit santai aja ve. Gapapa latihan aja sebentar lagi soalnya'

Vega pun mengangguk mengerti.

'gimana ve?' tanya Fifah meminta jawaban

'bisa kok'

'oke nanti jangan ada yang pulang dulu ya'

'iyaaa'

Hari ini adalah hari terburuk bagi siswa siswi yang berandulan, karena di hari ini ada jadwal razia besar besaran yang diadakan oleh guru langsung. Mulai dari pakaian,penampilan,sepatu,rok,celana dan kelengkapan atribut akan di periksa dan bagi laki laki tentunya rambut menjadi sasaran tembak guru guru. Di sekolah ini, sudah menjadi kebiasaan kalau laki laki berambut gondrong maka ia akan diberi tanda kasih sayang dari guru yaitu pitak disebelah kanan. Dan, hari ini mungkin guru guru akan memberi tanda kasih sayang mereka ke banyak murid laki laki.

'Selamat siang, ayo semuanya maju ke depan'

Bu Lesti, ketua penyelenggara razia memberi intruksi kepada kelas IPA 1 yang sedari tadi sedang ribut atribut. Ada yang tidak menggunakan lokasi, nama, logo, dasi, gesper dan bagi perempuan yang mempunyai niat lain disekolah ribut menyembunyikan peralatan make up mereka di tempat tempar yang menurut mereka tidak akan diperiksa.
Satu persatu mereka dicheck, hampir semuanya kena walaupun hanya melakukan satu atau dua kesalahan. Namun seluruh nama mereka ada di daftar razia.
Dan, yang terakhir. Given lah yang memborong nama di daftar itu.
Saat Given maju saja, guru guru itu sudah menggelengkan kepala karena penampilan Given yang sangat berantakan. Baju dalamnya berwarna biru mencolok sehingga terlihat dari luar, tidak menggunakan dasi dan gesper, seragamnya polos tidak ada logo,lokasi,nama ataupun yang lainnya. Celananya aman, namun robek dibagian samping. Dan yang paling mencolok, rambutnya gondrong. Mungkin jika normal, itu tidak begitu gondrong hanya saja rambut Given ini dapat dicengkram oleh guru makanya itu disebut gondrong.

'ini nih, maskot kelas ini memang yaaa ga ada habisnya melanggar peraturan sekolah. Padahal sudah jelas, laki laki tidak boleh berambut gondrong. Ini apa? Kalau kamu mau panjangin rambut. Nanti kalau udah lulus, mau kamu pake rambut gimanapun model dan panjangnya udah sebebas kamu, tapi ini kamu masih menjadi seorang pelajar nak. Kamu harus nurut ya sama peraturan sekolah' ucap bu Lesti panjang lebar untuk menyadarkan Given.

'oh iya bu' jawab Given seadanya.

'kamu kalo dibilangin memang nurut ya, jawabnya iya tapi ga dilakukan perubahannya. Tuh, liat. Baju polos, nanti kalau dijalan orang ga tau kamu itu dari sekolah mana nama kamu siapa. Karena tidak ada identitas sama sekali'

'iya bu maaf bu'

'Ibu pusing bagaimana cara nya agar kamu sadar, Ven. Ada gak disini yang bisa bimbing kamu ya. Karena kalau kamu dibilangin guru tuh kayaknya pemikirannya 'yah besok ga akan ketemu ini' kan kalau sama temen sekelas dia ga akan ada pikiran itu karena kan setiap hari bertemu dikelas. Kira kira siapa?'

Ipa rasa IpsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang