21

595 24 0
                                    

Hanya senja yang mampu memahami maksud hati,dan hanya angin yang mampu memahami perasaan yang ada dihati.

Bagaimana rasanya, dari yang sedekat nadi yang di setiap harinya selalu bersama sampai sampai kehabisan topik obrolan sekarang bahkan sejauh matahari. Bahkan kini tidak ada lagi waktu untuk membahas obrolan obrolan ringan yang sangat dirindukan perempuan berambut sebahu ini. Kini, ia hanya bisa berharap didepan layar smartphonenya. Berharap yang ia tunggu menghubunginya, disetiap pagi Vega kini sudah tidak ada lagi notifikasi masuk dari Given.

Vega ingin mempertanyakan hal itu namun ia siapa?
Ia ingin memulai obrolan itu duluan,namun ia siapa?
Ia bukan siapa siapa kecuali sekedar teman sekelas Given.
Tidak ada yang spesial.
Karena kini,kedudukan spesial Vega dihidup Given sudah tergantikan oleh banyak wanita.
Akhir akhir ini, Vega mendengar Given tengah dekat dengan adik kelasnya bernama Arsy.
Perlahan Vega menjauh,namun seiring menjauhnya Vega dari Given.namun masih besar harapan Vega untuk Given memberinya notifikasi setiap hari.

'Ve'

'Veeeee'

Vega yang tengah menenggelamkan wajahnya kedalam lipatan tangannya terlonjak kaget.

'Ada apa si fan?'

'Anter gue yuk'

'Kemana?'

'Ke kantor,ayo ve' ucap Irfan yang menganggu moment galau Vega, akhirnya Vega menuruti permintaan Irfan hitung hitung ia beberapa menit tidak ada dikelas untuk mendengar teman temannya yang membicarakan gebetan gebetan Given.

Mereka melewati koridor kelas 10 tengah asik mengobrol tiba tiba Vega melihat seseorang yang sedang ingin ia hindari, given

Sebelum berpapasan dengan Vega, didepan sana Given sedang menggoda adik kelas yang Vega belum tau siapa.

'Itu arsy yang lagi Given deketin ve,cakep gak?' ucap Irfan tiba tiba yang seolah mengerti pikiran Vega.

'Hah?'

'Iya cakep ga?cakepan mana sama temennya yang disebelahnya?itu yang gue incer ve,doain gue ya' Vega hanya mengangguk tidak berniat membalas kata kata Given.

'Woy lu berdua mau kemana?'

Given dan Vega berpapasan tidak jauh dari tempat Arsy berdiri yang masih memperhatikan kakak kelas pujaannya itu. Given seperti biasa menarik tangan Vega,entah refleks atau tidak. Vega langsung menepis tangan Given kasar.

'Kenapa si ve?' tanya Given bingung dengan sikap Vega

'Apaa an si lu ga jelas' Vega menjawabnya sangat ketus, efek ia kecewa sekaligus kesal karena Arsy melihatnya dengan tatapan tidak suka.

'Lu kenapa si ve?marah sama gua?gua salah apa?' ucap Given yang berusaha meraih tangan Vega lagi namun cepat cepat Vega masukan tangannya kedalam kantung roknya.

'Salah apaansi ven?lu kenapa si gajelas?'

'Lu yang ga jelas tiba tiba jutek banget sama gue, gue minta maaf ve kalo ada salah' ucap Given

'Ga ada salah apa apa lo kali yang nganggep gue gimana gimana pdhl gue biasa aja'

'Eeehhh gue tau lu ya ve, gua kenal lu emang baru kemaren?gue tau setiap sikap lu, mau berubah atau engga gue tau'

Ipa rasa IpsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang