[34] END

27.5K 953 249
                                    

        Myungsoo memasuki ruangan yang serba putih itu, dilihat nya istrinya yang berbaring lemah di atas ranjang tersenyum pada nya dengan seorang bayi di pangkuan nya. Myungsoo terharu, ia bahagia sekali hingga air mata ingin mengalir. Di hampirinya sang istri dan duduk di samping nya. Di tatapan kedua sosok itu dengan penuh kebahagian.

Persalinan yang dilakukan oleh dokter wanita di rumah sakit ini berjalan dengan lancar dalam artian tidak ada tanda tanda aneh yang menunjukkan bahwa bayi nya ini anak iblis, ia lahir secara normal seperti bayi lain nya. Bayi ini juga kecil, dengan kulit putih dan mata yang indah seperti bayi normal Namun Myungsoo tetap dapat melihat perbedaan bayi ini yang tak bisa dilihat oleh manusia, Yaitu iris mata merah yang dimiliki nya yang mencerminkan bahwa ia bukan bayi manusia.

"Terima kasih sayang karna melahirkan bayi sehat untuk kita" ujar Myungsoo dengan penuh haru. Di kecupnya si kecil dan tak lupa juga ibu dari si kecil.

"Apa oppa bahagia?"

"Tentu saja sayang, oppa sudah bahagia hidup bersama mu tapi dengan hadirnya anak kita, kebahagian oppa serasa berkali lipat. Terima kasih karna telah berjuang melahirkan anak kita"

Sungjong tersenyum lembut, ia juga sangat bahagia namun ia tak tau cara lain untuk mengungkapkan nya selain dengan senyuman.

"Wah lihatlah nenek Ivy, cucu yang selalu kau idam idam kan" perkataan dari liying membuat mereka sadar bahwa orang orang itu telah masuk kedalam kamar tanpa mereka sadari.

Ivy dengan tatapan berbinar memandang takjub bayi yang di pangku Sungjong.

     Myungsoo yang menyadarinya hanya tersenyum, ia lupa bahwa sahabat nya itu adalah yang paling bersikeras agar mereka mempunyai anak dan sekarang harapan nya terkabul.

"Boleh aku menggendong nya?" Tanya ivy masih dengan tatapan berbinar nya.

      Sungjong mengangguk dengan senyuman lembut nya. Ivy segera membawa bayi itu ke gendongan nya.

"Wow, dia sangat kecil dan kuat.."

"Kuat?" Tanya Sungjong saat kata 'kuat' agak aneh diucapkan pada seorang bayi.

"Ya, aku bisa merasakan nya. Aku bisa merasakan betapa menggebu gebu nya kekuatan dalam diri bayi ini. Kami para siluman punya semacam insting untuk mengetahui nya"

     Sungjong mengangguk, lagipula hal yang wajar juga jika bayi nya adalah bayi yang kuat. Yah, Lihat saja ayah nya yang iblis itu.

"Kalian akan menamai nya siapa?" Pertanyaan dari ivy kembali membuat mereka sadar bahwa mereka belum memilihkan nama untuk bayi kecil mereka.

Sungjong dan Myungsoo saling memandang.

"Oppa punya sebuah nama untuk anak kita kan?"

"Tidak, aku pikir kau yang memilihkan nama sayang"

       Liying menggeleng kasihan melihat mereka. Padahal sekarang mereka telah menjadi orang tua tapi kelihatan nya mereka tak siapa, langkah pertama untuk menjadi orang tua saja mereka telah tersandung.
Ternyata mereka tak memikirkan sebuah nama untuk putra mereka itu.

"Aku tau aku tau! Aku punya sebuah nama!" teriak jimin. Wah, badai telah bersuara

"Aku juga punya" ujar Woohyun juga. Tentu saja, tanpa guntur mana mungkin ada badai.

Semua orang terdiam menunggu ide dari dua orang itu. Lebih tepat nya nama kehancuran apa yang akan mereka sebutkan kali ini.

"Araniaexumai Evanesco" ujar jimin dengan bangga nya yang membuat semua orang langsung menggeleng. Wah, sungguh nama yang sangat indah... Namun tak bisa di terima. Woohyun langsung mensoraki nya. Siapa yang kau soraki? Seolah ide mu bisa lebih baik dari dia.

Bride For The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang