SATU: Hari Pertama Sekolah

6.6K 164 0
                                    

Author's Pov

Jam alarm digital diatas nakas berhasil mengganggu tidurnya seorang gadis, enggan rasanya ia untuk beranjak dari kasur. Pasalnya gadis tersebut baru tertidur pukul tiga pagi. dikarenakan ia Marathon untuk menghabiskan satu film drama korea,yang katanya para pemain nya cogan-cogan.

Ya apapun itu, ia sangat mengatuk,dan ingin berlama-lama di atas kasur... Entahlah mungkin gaya gravitasi dikasur lebih kuat dibanding tempat-tempat lain. Namun teriakan Mama nya telah mengintrupsi,dan membuat bayang-bayang lee Min Hoo pun menghilang.

"Ashilaaaaaa sudah jam berapa ini,bangunnn!!!" teriak Fera-Selaku Mama Ashila dibalik pintu kamarnya.

Dengan suara parau khas orang bangun tidur "iya-iya" gumamnya.

Tak butuh waktu lama gadis tersebut mandi dan bersiap-siap,sedikit taburan bedak di wajah sudah cukup bagi Ashila. Setelah ia rasa semuanya selesai,ia mengambil tas dan dislempangkannya dipunggung, lalu keluar menuju ruang makan untuk sarapan bersama.

"Pagi Ma Pa" ujar Ashila seraya mencium pipi kedua orang tua nya bergantian,dan tidak lupa mengacak-acak rambut adik perempuannya "kakakkkkkkk" seru Caca kesal karena ulah Kakaknya tersebut.
Ashila pun duduk di kursinya,dan mengambil satu helai roti serta tak lupa selai cokelat kesukaannya.

TokTokTokTok

Secara bersamaan mereka menoleh manatap pintu rumahnya. Fera pun bangkit menuju pintu guna untuk melihat siapa yang datang dipagi hari seperti ini "Sebentarrr" teriak Fera bersamaan memegang gagang pintu yang akan dibuka nya

"Assalamualaikum tanteeee"

"Ehhh Nando, Waalaikumsalam. Yukk masukk... Udah sarapan belum? Sarapan disini dulu ya,tu Ashila nya masih sarapan" cerca Fera,seraya menarik lengan cowok yang bernama Nando itu.

Nando Pamungkas namanya
sahabat kecil nya Ashila, sangking dekatnya Ashila sudah menganggap Nando seperti Abang nya sendiri.

Tersadar dengan kedatangan Nando, Ashila pun cepat-cepat menghabiskan roti nya "Ehh bayi bekantan,tumben lu cepet dateng" serunya dengan mulut yang penuh dengan roti.

Nando pun mendudukkan dirinya disamping pria setengah paru baya yang sedari tadi sibuk mengutak-atik layar Tab nya.
"Hayooo Om lagi nonton bokep yaaa?" goda Nando kepada Irwan papa nya Ashila.

"Hushhhh kecilin dong suara kamu nanti om ketahu--" Irwan menghentikan ucapannya saat mendapat pelototan tajam dari Fera.

"Kamu itu jangan Ngajarin Nando yang jelek-jelek, Nando itu masih kecil,masih polos. Jangan kamu sama-samain kayak kamu dulu yang genit sana sini!!! Bla... Bla... Bla" rutuk Fera seraya menunjuk-nunjuk suaminya itu menggunakan garpu yang ada di tangan nya. Irwan pun hanya diam tak menanggapi ocehan istri tercintanya ini,ia lebih memilih untuk diam dan melanjutkan makannya.

Tak dapat ditahan lagi Nando,Ashila,dan Caca pun tertawa melihat tingkah kedua insan tersebut.

Ashila bangkit dari kursi "Ehh nyettt cepet abisin roti lu,sepuluh menit lagi masuk,entar telat. Gue ga mau hari pertama harus dihukum" seru Ashila seraya mengambil sepatu dan menuju keteras depan. "Aelahhhh sabar napa" jawab Nando tanpa rasa bersalah.

Setelah selesai mereka berpamitan dengan kedua orang tua Ashila.
"Ma Pa Ashila pergi, Assalamuaalaikum" ujarnya seraya mencium punggung tangan kedua orang tuanya itu. Tak lupa di ikuti oleh Nando dibelakangnya.

"Om lanjutkannnn hehe" goda Nando seraya mencolek lengan Irwan usil.

Nando dan Ashila pun setengah berlari menuju motor milik Nando,Nando pun menyerahkan helm bermotif Batman kesukaan Ashila. Ia dipaksa Ashila untuk membeli helm khusus buatnya.
Selain mereka bersahabat dari kecil, letak rumah mereka pun berdekatan itu sebabnya mereka sering pergi maupun pulang bersama.

Sepanjang perjalanan Nando tak henti-hentinya berceloteh,entah apa yang ia celotehkan Ashila tidak menanggapinya,hanya "O" dan "Y" yang Ashila lontarkan.

Hari ini hari pertama Ashila masuk sekolah disemester akhir kelas 11,dan begitu pun Nando, ini juga hari pertama Nando masuk sekolah disemester akhir kelas 12. mengingat tampang Nando yang yaaa Okelah jadi Most Wanted Sekolah dapat dipastikan para fans cabe Nando akan melirik sinis Ashila jika mereka tahu Nando dan Ashila hari ini pergi sekolah bersama , jadi Ashila memutuskan untuk turun dipersimpangan sekolah mereka.

"Ettttt StopStopStop,turunin gue disini"
Nando pun menghentikan laju motornya "kok disini?" tanya Nando bingung.

"Iya turunin gue disini aja,gue ga mau ntar dilirik sinis para fans cabe lu" desis Ashila seraya melepaskan helm yang masih melekat di kepalanya.
"Aelahhh kiraain apa,lebay lu ahh. Naik cepet ga usah takut nyett" perintah Nando seraya menaikan satu alisnya.

Dengan keukeh Ashila pun pergi begitu saja tanpa menghiraukan Nando seperti orang tolol ditempat itu.
"Ishhhh ga berubah-ubah tu bocah" geram Nando seraya menstarter serta melajukan motornya menuju parkiran sekolah.

•••

Ashila menaiki tangga menuju kelasnya dilantai dua,dengan satu tangan disaku rok nya dan satunya lagi sibuk memainkan ponselnya entah apa yang dilakukannya terhadap ponselnya itu tapi yang pasti Ashila seperti mengetik sesuatu dibenda tipis itu.

Akan tetapi tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya,ia pun menoleh mencari letak suara itu berada
"Ashilaaaaaa" teriak seorang gadis dari belakang Ashila.
"Gladysssss" seru Ashila tak kalah heboh nya sambil merentangakan tangannya.

Kedua gadis itu pun berpelukan layaknya Teleutabis yang tak bertemu berabad-abad,bisa kalian bayangkan seperti apa.
Sudah dapat dipastikan mereka bersahabat,dapat dilihat dari cara mereka berbicara.

Malu dilihati oleh siswa siswi yang berlalu lalang,mereka pun memutuskan untuk melanjutkannya dikelas "yaudah yukkk kita kekelas aja,sekalian kita tunggu yang lain biar kita bisa jumpa pers hehe" seru Gladys yang hanya mendapat anggukan semangat dari Ashila.

"Lu makin cantik aja Shil" colek usil Gladys tepat didagu Ashila.

Pipi gadis itu bersemu merah tak lupa ia menampilkan senyum sesimpul mungkin kepada sahabat disampingnya ini.
"Eh lu udah sukses Move On belum nih?" tanya Gladys penasaran,  mereka pun  mendudukan diri di bangku mereka masing-masing. Merasa tidak enak ditatap Gladys berterusan. Ashila pun memutuskan untuk memainkan ponselnya dan mengirim pesan singkat kepada Nando.

Gladys melihat tingkah Ashila yang tak dapat diartikan ia pun berhenti untuk bertanya-tanya dan melanjutkan membersihkan laci mejanya yang lumayan kotor.

Tak diduga Nando pun tiba-tiba sudah menongolkan kepala nya dibilik pintu kelas Ashila, tadi Ashila sempat mengirim pesan kepada Nando agar Nando dapat berpura-pura memanggilnya dan mengajak Ashila keluar dari situasi Awkward ini.
"Shil, yuk ketaman belakang temenin gue bentaran" ajak Nando seraya menurun naikan alis tebal miliknya.

Gladys pun mendongakan kepala nya menatap Nando nanar "Yahhh Shil jangan pergi dari gue,gue ga mau sendir--" Gladys tak dapat melanjutkan tingkah manja nya dikarnakan sudah ada Gaga sahabat Nando yang diutus Nando untuk menemani Gladys disini. "Cot lu nyuruh gue kesini cuman buat nemenin Jailangkung? Tega lu cokk" seru Gaga seraya mengusap wajahnya gusar.

Nando dan Ashila pun tak menghiraukan Gaga mengoceh-oceh tak jelas seperti ibu-ibu Kos.
"Titip temen gue yehh" bisik Ashila tepat disamping telinga Gaga.

"Sini kak Gaga duduk samping Gladys,siniii kak" seru Gladys manja seraya bergelantungan dilengan kanan Gaga.

Dikoridor kelas sebelas...

Nando mengekori Ashila dari belakangnya, mendengarkan ocehan Ashila yang menurutnya memilukan. "Lu tau sendirikan dia itu berpengaruh banget dihati gue,gue juga bingung harus gimana... Lu nyuruh gue buat nyerah,udah gue coba tapi selalu gagal gue lakuin. Jadi gue ga bisa bilang apa-apa kalo ditanya temen-temen gue ,Do".
Nando menggaruk tekuk nya yang sama sekali tidak lah gatal  "yaudah terserah lu deh,apa kata hati lu aja,gue yakin pilihan lu terbaik kok" ujar Nando dengan tatapan senduh seraya mengacak-acak rambut Ashila geram.

Ashila bergumam dalam hati "ngelepas seseorang ga semudah yang lu bayangi" ucap nya pelan agar tak didengar oleh siapapun tertutama Nando.

Kenapa sih jatuh cinta sesulit ini?

Thx
2nd Story
Budayakan Voment:)

Fall In Love With SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang